Sukses

Polisi Menyamar demi Selamatkan Bayi yang Diculik

Liputan6.com, Thane - Sepasang suami istri di Thane, India bahagia bukan main setelah mengetahui bayi mereka yang baru lahirkan berhasil ditemukan pihak kepolisian setempat.

Dikutip dari laman Hindustan Times, Selasa (16/1/2018), pada mulanya, bayi tersebut diculik oleh seseorang perempuan yang sengaja menyusup ke dalam rumah sakit.

Setelah menerima laporan kehilangan bayi, tim polisi diturunkan untuk mencari keberadaan penculik dan bayi. Alhasil, polisi menangkap tiga orang yang tertangkap basah tengah bersama bayi tersebut.

Saat diselidiki, ketiganya terlibat dalam perdagangan manusia dan telah lama berkecimpung dalam bisnis seperti ini.

Polisi berhasil menangkap pelaku berdasarkan barang bukti yang ditemukan berupa rekaman CCTV.

"Rekaman itu menunjukkan bahwa si pelaku tengah membawa lari anak itu dari tempat tidur rumah sakit," ujar polisi.

Dikutip dari laman The Indian Express, untuk mendapatkan bayi itu kembali, tim kepolisian menyamar menjadi pembeli bayi.

"Kami berpura-pura menjadi pembeli bayi dan mengikuti mereka hingga lokasi persembunyian di Desa Pisawali, Kalyan," ujar polisi.

Perempuan penculikan diidentifikasi bernama Gudiya Rajbhar dan dua pria lainnya adalah Sonu Rajbhar dan Vijay Shrivastav.

Mohan Bhovar (24), ayah dari bayi itu mengaku senang ketika mengetahui anaknya ditemukan dengan selamat. Ia sempat menceritakan kronologi kejadian.

"Saat itu istriku sedang sendirian dan seorang wanita tak dikenal membawa anakku pergi," ujar Bhovar.

Pelaku berhasil masuk saat suasana rumah sakit sedang disibukkan oleh banyak pasien. Ditambah suster yang ada di rumah sakit itu teledor.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ingin Punya Bayi, Pasangan Ini Nekat Culik dan Bunuh Ibu Hamil

Kejadian penculikan bayi yang tak kalah menyeramkan juga terjadi di Amerika Serikat. Kepolisian wilayah North Dakota berhasil mengungkap kasus pembunuhan yang diduga dilakukan sepasang kekasih. Kejadian bermula ketika polisi setempat menemukan jasad seorang wanita yang baru beberapa hari melahirkan.

Dikutip dari laman BBC, korban yang diketahui bernama Savanna LaFontaine-Greywind dikabarkan hilang sejak 19 Agustus 2017 -- dalam kondisi hamil delapan bulan.

Jasad wanita berusia 22 tahun itu ditemukan oleh seorang atlet kayak yang sedang berlatih di Red River. Korban dalam kondisi terbungkus plastik.

Berdasarkan penyelidikan awal, kepolisian setempat menarik kesimpulan, kasus ini merupakan sebuah tindak pembunuhan. Setelah mengumpulkan bukti dan melakukan olah tempat kejadian, polisi menahan William Hoehn (32) dan Brooke Crews (38).

Saat melakukan penyelidikan ke apartemen pelaku, tim polisi menemukan seorang bayi berusia dua hari yang dicurigai anak korban.

Penemuan jasad Greywind mengakhiri pencarian besar-besaran yang dilakukan oleh polisi -- melibatkan ratusan sukarelawan, anjing pelacak, dan pertugas keamanan wilayah tersebut.

Meski hasil DNA belum diketahui, polisi meyakini, bayi yang ditemukan di Apartemen Hoehn dan Crews adalah milik Greywind.

3 dari 3 halaman

Motif Pembunuhan

Saat diinterogasi, dua pelaku menolak segala tuduhan yang dilontarkan oleh penyelidik. Mereka mengklaim kejadian bermula ketika mengundang korban ke apartemennya untuk mendiskusikan proses persalinan.

Setelah itu, korban pulang begitu saja layaknya seorang teman yang ingin berdiskusi. Mereka juga mengatakan, bayi tersebut berada di dekapan mereka setelah Greywind memberi buah hatinya secara cuma-cuma.

Namun, hal ini bertentangan dengan hasil penyelidikan yang ditemukan oleh polisi. Tim penyidik menemukan ada bekas kekerasan di tubuh korban.

Ditambah dengan hasil autopsi yang telah dirilis dan menyatakan bahwa Greywind tewas sebagai korban pembunuhan.

Kuat dugaan, motif pembunuhan itu disebabkan oleh keinginan pasangan tersebut yang ingin memiliki bayi.

Akibat perbuatannya, Hoehn dan Crews dikenai hukuman penjara dan denda uang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.