Sukses

Trump soal Alarm Misil Palsu di Hawaii: Mereka Membuat Kesalahan

Presiden AS Donald Trump telah membuat komentar pertama tentang insiden alarm palsu notifikasi ancaman misil yang terjadi di Hawaii

Liputan6.com, Washington DC - Presiden Amerika Serikat Donald Trump akhirnya membuat komentar pertama tentang insiden alarm palsu notifikasi ancaman misil yang terjadi di Hawaii pada Sabtu, 13 Januari 2018.

Komentar Trump datang tepat satu hari usai insiden itu terjadi. Suami dari Melania itu mengatakan bahwa insiden tersebut adalah sebuah kesalahan.

"Mereka (Hawaii) membuat kesalahan," kata Trump pada hari Minggu, 14 Januari 2018, seperti dikutip dari CNN (15/1/2018).

"Hal itu merupakan urusan negara bagian. Namun, kita (pemerintah pusat) harus ikut terlibat sekarang. Saya senang dengan cara mereka bertanggung jawab. Namun kita akan ikut bertanggung jawab juga," tambahnya.

Ketika ditanya apa yang akan dilakukan oleh Gedung Putih untuk memastikan agar hal itu tidak terjadi, Donald Trump mengatakan, "Kami harap ini tidak akan terjadi lagi."

Ia melanjutkan, "Tapi sebagian besar orang di Hawaii adalah orang-orang yang sedang berada di ambang kegelisahan."

"Dan mungkin akhirnya kita akan menyelesaikan masalah, dan mereka tidak harus begitu gelisah," kata Donald Trump yang secara implisit mungkin menyinggung ancaman rudal Korea Utara ke Hawaii.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mengafirmasi

Pernyataan Trump turut mengafirmasi pernyataan yang telah dikatakan oleh pemerintah Negara Bagian Hawaii.

"Itu sebuah kesalahan (false alarm) yang dilakukan saat prosedur standar jam pergantian kerja," kata Gubernur Hawaii David Ige seperti dikutip dari CNN 14 Januari 2018.

"Seorang pegawai menekan tombol yang salah," lanjut Ige.

3 dari 3 halaman

Gubernur Hawaii Minta Maaf

Pejabat Negara Bagian Hawaii mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa seluruh uji coba sistem tengah ditunda sampai penyelidikan selesai dilakukan.

Para pejabat juga mengatakan bahwa mereka sedang mengkaji mengapa beberapa sirene di Hawaii juga ikut berbunyi, meski seharusnya tidak; serta, mengapa beberapa orang tidak menerima notifikasi tersebut, meski imbauan itu 'alarm palsu'.

"Hari ini adalah hari dimana kebanyakan dari kita tidak akan pernah melupakannya, yakni hari di mana ketika banyak orang di komunitas kita menganggap mimpi terburuk kita sebenarnya bisa terjadi," kata Gubernur Hawaii David Ige dalam sebuah wawancara.

Ia menambahkan, "Saya paham bahwa apa yang terjadi hari ini sama sekali tidak dapat diterima, dan banyak orang di komunitas kami sangat terpengaruh oleh ini. Dan saya minta maaf atas rasa sakit dan kebingungan yang mungkin dialami seseorang."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini