Sukses

Presenter TV Pakistan Pangku Anak Saat Baca Berita, Ada Apa?

Ternyata, ada alasan mendasar mengapa presenter TV Pakistan tersebut siaran sambil membawa anak.

Liputan6.com, Islamabad - Ada penampakan tak biasa yang terlihat di sebuah stasiun televisi Pakistan. Seorang pembawa berita terlihat membawa anaknya yang masih kecil.

Dalam tanyangan siaran langsung, wanita itu duduk manis membacakan berita sambil memangku putrinya.

Dikutip dari laman Times of India, Sabtu (13/1/2018), presenter Samaa TV itu diketahui bernama Kiran Naz. Ternyata, ada alasan mendasar mengapa wanita itu siaran sambil membawa anak.

Rupanya Kiran Naz membacakan sebuah berita pemerkosaan brutal yang terjadi di negaranya.

Dalam informasi yang ia sampaikan ada seorang pembunuh sekaligus pemerkosa seorang gadis kecil kota Kasur, Pakistan Timur.

"Hari ini saya ingin menyampaikan bahwa saya adalah seorang ibu. Itulah sebabnya saya duduk di sini, duduk bersama anak perempuan saya," ujar Naz yang tampak begitu emosional di layar kaca.

Naz sendiri disebutkan sebagai salah satu pembaca berita paling populer di Pakistan. Dalam siarannya kali ini, Naz tampak berapi-api.

Nada bicaranya semakin memuncak ketika menyebut pelaku telah melakukan penculikan, pemerkosaan dan pembunuhan terhadap Zainab Ansari yang masih berusia tujuh tahun.

"Hari ini jasad kecil itu hanya bisa terbaring dan hati seluruh rakyat Pakistan sangat hancur," ujar Naz.

Apa yang diinginkan oleh presenter itu adalah sebuah keadilan. Ia menuntut agar polisi dapat mengusut tuntas kasus ini dan memberikan hukaman berat bagi pelaku.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Zainab Ansari

Zainab Ansari, bocah 7 tahun asal Pakistan , sekejap jadi perhatian dunia. Gadis cilik itu hilang dalam perjalanannya menuju tempat mengaji Alquran. Jasadnya kemudian ditemukan di tempat pembuangan sampah yang berjarak sekitar 2 kilometer dari rumahnya.

Sontak, jagad maya pun heboh dibanjiri oleh ungkapan keprihatian terhadap kasus pembunuhan Zainab. Tanda pagar (tagar) #Justice ForZainab bahkan menjadi salah satu trending topic dunia pada dua hari terakhir.

Sang ayah Zainab menuturkan kesedihannya kehilangan anak gadisnya yang masih cilik itu dalam kondisi mengenaskan.

"Dunia rasanya sudah berakhir... saya tak bisa berkata apa-apa," kata Ameen Ansari, sang ayah, seperti dikutip dari BBC.

Menurut keluarga korban, polisi Pakistan tidak banyak melakukan upaya pencarian terkait. Justru kerabat keluarganyalah yang berhasil menemukan rekaman CCTV yang memperlihatkan pergerakan Zainab sebelum akhirnya hilang.

"Tidak ada hasil apa pun yang diberikan oleh polisi," ujar sang ayah kepada Geo TV Pakistan sesaat setelah dia tiba di ibu kota Islamabad setelah menjalankan ibadah umrah di Arab Saudi.

"Saya seharusnya tidak pergi umrah. Saya seharusnya menjaga Zainab," lanjutnya seraya menahan isak tangis.

Kepolisian Kasur mengatakan telah terjadi 12 kasus pembunuhan serupa dalam dua tahun terakhir.

Lima kasus di antaranya diyakini terkait dengan seorang terduga yang masih diburu oleh Kepolisian Pakistan. Beberapa contoh DNA telah diambil dari 90 orang yang dicurigai sebagai pelaku, tapi belum juga menunjukkan hasil.

Laporan visum menunjukkan bahwa Zainab dibunuh secara sadis. Di tubuhnya, ditemukan banyak luka di tubuh bagian atas dan wajah. Selain itu, tulang leher Zainab juga dilaporkan retak akibat kemungkinan dicekik terlalu keras.

Pemerintah Provinsi Punjab, Pakistan menawarkan hadiah uang tunai sebesar 10 juta rupee, atau sekitar Rp 2,1 miliar, kepada siapa pun yang berhasil menangkap pembunuh Zainab.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.