Sukses

Pameran Surat Cinta Albert Einstein Dikawal Ketat Polisi

Liputan6.com, Taipei - Tulisan tangan dari teori relativitas Albert Einstein, surat cinta yang ditujukan untuk kekasihnya, serta dokumen lain milik si jenius ini tersimpan rapi di kampus Givat Ram (Edmond J. Safra) Hebrew University of Jerusalem.

Namun untuk kali pertamanya, semua arsip tersebut akan dipamerkan di Taiwan, China, dan Jepang.

Sebanyak 75 manuskrip dipamerkan di Taipei mulai hari Jumat, 12 Januari 2018, dalam pameran bertajuk "Albert Einstein: Life in Four Dimensions", seperti dikatakan oleh pihak kampus.

Seluruh arsip tersebut dipamerkan di National Chiang Kai-shek Memorial Hall, Taiwan, hingga tanggal 8 April, sebelum nantinya dipindahkan ke China dan Jepang.

Hebrew University of Jerusalem adalah rumah terbesar di dunia bagi koleksi Albert Einstein.

"Arsip yang dipamerkan mencakup Hadiah Nobel 1921, halaman dari tulisan tangan teori relativitas, surat-surat untuk Sigmund Freud, anggota keluarga dan kekasihnya, dan koleksi rekaman vinyl (piringan hitam) fisikawan itu," kata seorang juru bicara universitas, dikutip dari The Citizen, Kamis (11/1/2018).

"Hampir semua arsip yang dipamerkan asli, kecuali pipa cerutu tua Einstein karena terlalu rapuh untuk dikirim. Jadi kami mengirim tiruannya," ucapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dikawal Ketat Polisi

Juru bicara universitas menjelaskan, pengiriman benda-benda bersejarah itu menggunakan truk lapis baja dengan dikawal ketat oleh polisi, untuk menghindari pencurian. Pasalya, beberapa arsip sebelumnya telah dipamerkan di Washington dan Los Angeles, Amerika Serikat.

Albert Einstein pernah menolak tawaran untuk menjadi Presiden Israel. Ia lebih memilih untuk menjabat sebagai gubernur non-residen di Hebrew University of Jerusalem.

Ketika fisikawan kelahiran Jerman ini meninggal pada tahun 1955, ia meninggalkan arsip-arsipnya. Tempat tersebut menjadi pemilik koleksi Einstein terbesar di dunia.

Ahli fisika kelahiran Jerman tersebut pernah memberikan dua catatan nasihat itu kepada seorang kurir di Tokyo, Jepang, pada Oktober 1922.

Pemberian dilakukan sebagai pengganti pemberian tip. Ketika kurir datang ke kamarnya untuk mengantarkan sesuatu, ahli fisika itu sedang tidak memegang uang untuk memberi tip.

Pria jenius itu mengatakan bahwa, jika beruntung, catatan-catatan itu akan menjadi sangat berharga. Secara singkat, dalam catatan tersebut ia menggambarkan teorinya tentang hidup bahagia.

Nasehat yang ditulis dalam dua lembar notes itu laku terjual di sebuah balai lelang Yerusalem seharga US$ 1,56 juta (sekitar Rp 21 miliar).

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini