Sukses

Tak Cuma Tali Pocong, Ini 5 Pencurian Makam yang Hebohkan Dunia

Bukan hanya pencurian tali pocong di Indonesia, 5 kasus pencurian makam ini sempat hebohkan dunia.

Liputan6.com, Jakarta Publik sempat digegerkan oleh kasus pencurian tali pocong yang terjadi Ciputat, Kota Tangerang Selatan, pada akhir Desember lalu. Tersangka berinisial MI (35) diketahui mencuri 4 buah tali kafan dari jenazah almarhum Suhendra bin Solahi alias Hendra Capung, beberapa jam setelah dimakamkan.

Alasan MI mencuri tali pocong adalah sebagai penglaris untuk profesi dirinya sebagai sopir angkot tembak. Pencurian tersebut baru diketahui oleh keluarga korban keesokan harinya saat hendak berziarah. Si pencuri tali pocong pun akhirnya berhasil diringkus oleh pihak kepolisian pada Sabtu lalu di kediamannya di Ciputat.

Tidak hanya di Indonesia, kasus pencurian makam juga tercatat pernah terjadi di beberapa negara lain. Alasannya beragam, mulai dari yang berbau mistis hingga motif balas dendam.

Berikut adalah rangkuman 5 kasus pencurian makam yang cukup menghebohkan di berbagai penjuru dunia seperti dikutip dari Mentalfloss pada Rabu (10/1/2018)

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Pencurian Jasad Charlie Chaplin

Legenda aktor era film bisu, Charlie Chaplin meninggal pada libur Natal tahun 1977 silam. Almarhum disemayamkan di dalam sebuah peti mati yang terbuat dari kayu oak seberat 136 kilogram. Peti mati tersebut kemudian dikubur di desa Corsier di Swiss.

Namun, pada Maret 1978, kuburannya dirusak dan jasadnya dilaporkan dicuri. Beberapa hari setelahnya, muncul teror melalui telepon yang menuntut tebusan senilai 400.000 franc, atau sekitar Rp 5,4 miliar.

Pencurian tersebut hampir berjalan sempurna hingga kemudian janda mendiang Chaplin, Lay Oona Chaplin, menolak membayar tebusan tersebut, dan berkata: "Charlie akan menganggap hal itu konyol."

Pada akhirnya, pihak kepolisian berhasil menangkap pelaku pencurian, yakni dua orang pria bernama Roman Wardas dan Gantscho Ganev, yang mengubur jasad Chaplin di sebuah ladang jagung berjarak sekitar 16 km dari makam aslinya.

Wardas dijatuhi hukuman 4 tahun penjara atas bukti menjadi otak di balik pencurian tersebut. Sedangkan Ganev hanya dihukum 18 bulan karena terbukti berperan tidak lebih dari tukang gali.

3 dari 6 halaman

2. Pencurian Jasad Senilai Rp 47 Miliar

Beberapa waktu setelah meninggal pada 2001 silam, jasad sosok yang kerap disebut sebagai bapak kapitalisme Italia, Enrico Cuccia, hilang dari makamnya. Permainan kotor tersebut pertama kali diketahui oleh pelayan setianya yang melakukan kunjungan rutin setiap minggunya untuk membersihkan makam.

Beberapa hari kemudian, muncul teror yang meminta tebusan senilai hampir Rp 47 miliar. Nilai tebusan itu diminta untuk ditransfer dari Mediobanca, bank yang pernah dipimpin Cuccia selama lebih dari 50 tahun, ke sebuah nomor rekening di bank Swiss.

Ketika tuntutan tersebut tidak juga ditanggapi, sang pelaku langsung menelpon Mediobanca untuk menyiapkan dana yang akan ditransfer ke sebuah nomor rekening bank Swiss. Namun, petugas bank dengan cerdik meminta untuk menahan sambungan telepon dengan alasan direkturnya tengah berada di saluran lain.

Padahal alasan tersebut sejatinya digunakan oleh polisi untuk melacak keberadaan si pencuri yang akhirnya diketahui berada di sebuah desa kecil di dekat kota Turin, Italia. Pencuri jasad Cuccia tersebut akhirnya diketahui sebagai seorang tukang besi bernama Giampaolo Pesce.

4 dari 6 halaman

3. Pencuri Anonim yang Sukses

Alexander T. Stewart meraih kekayaan dari berjualan material kain berkualitas, berkecimpung di industri fashion Eropa, dan membangun sebuah pusat perbelanjaan yang menjadi tolak ukur retail modern saat ini. Ketika ia meninggal di pada 1876 silam, ia tercatat sebagai salah satu orang terkaya di New York saat itu dengan kekayaan senilai lebih dari Rp 537 miliar.

Beberapa minggu setelah dimakamkan di sebuah ruang di Gereja St. Mark, pencuri merusak peti matinya dan mencuri jasad mendiang miliarder tersebut. Selain itu, pencuri juga turut mengambil plat nama jenazah dan potongan kecil kayu peti mati.

Tidak lama kemudian, seorang pengacara sekaligus veteran Jenderal Patrick Jones menerima sebuah surat dari seseorang bernama 'Romaine' yang memintanya menjadi mediator penebusan jasad Stewart oleh keluarganya.

Menariknya, komunikasi antara Romaine dan Jenderal Jones berlangsung secara berkala selama dua tahun via berbalas iklan personal di surat kabar New York Herald. Komunikasi tersebut berisikan banyak instruksi untuk membayar tebusan, dan juga disertai oleh tawar menawar harga.

Akhirnya disepakati tebusan dibayar senilai Rp 268 juta dan dilakukan di sebuah lahan kosong di Weschester County, New York. Hingga kini, identitas tentang pencuri jasad tersebut tidak diketahui sama sekali.

5 dari 6 halaman

4. Gagal Mencuri Jasad Abraham Lincoln

Seorang informan melapor kepada pihak kepolisian mengenai sebuah rencana pencurian terhadap jasad Abraham Lincoln yang disemayamkan di Pemakaman Oak Ridge di kota Springfield, negara bagian Illinois, AS, pada awal November 1876. Para pencuri diketahui akan memindahkan jasad presiden AS itu ke sebuah padang pasir di utara negara bagian Indiana dan mengharapkan imbalan sebesar Rp 2,6 miliar.

Pencurian tersebut berhasil digagalkan oleh polisi dan intel yang ditugaskan terus berjaga di awal November terkait. Sempat terjadi adu tembak sebelum akhirnya pelaku kabur melarikan diri dan jasad Lincoln tetap aman di tempat peristirahatannya. Beberapa hari kemudian, terduga pelaku pencurian berhasil ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara.

Meskipun begitu, pemerintah AS memutuskan mengubur ulang jasad Lincoln di lokasi pemakaman yang sama, tetapi pada titik yang dirahasiakan dengan kedalaman yang konon mencapai hampir 15 meter di bawah permukaan tanah.

6 dari 6 halaman

5. Elvis Presley Hampir Meninggalkan Rumah Peristirahatannya

Pada Agustus 1977, beberapa minggu setelah raja rock n’ roll Elvis Presley meninggal, seorang informan bernama Ronnie Adkins melapor pada polisi bahwa ia dipaksa oleh sekelompok orang untuk membantu rencana pencurian jasad Elvis yang disemayamkan di sebuah peti seberat hampir setengah ton dan dilapisi oleh pelat metal dan garis besi yang indah.

Menanggapi laporan tersebut, pihak kepolisian pun langsung melakukan investigasi di makamnya yang terletak di Pemakaman Forrest Hills di pinggiran kota Memphis, dan secara tidak terduga mendapati tiga orang pria tengah mengintip ke dalam bangunan makam Elvis. Salah satu dari tiga pria tersebut ternyata adalah Ronnie Adkins.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini