Sukses

Gara-Gara Mengucap Kata 'Bombai', Pria India Ini Dikira Teroris

Seorang pria dituduh sebagai teroris karena mengucapkan kata Bombai.

Liputan6.com, Mumbai - Seorang  pria di India diringkus oleh otoritas keamanan Bandara Internasional Mumbai karena dituding melakukan teror bom pada penerbangan menuju kota New Delhi pada akhir pekan lalu. 

Pria yang diketahui bernama Vinod Moorjani itu mengucapkan kalimat dalam bahasa Hindi yang terdengar seperti ‘bomb hai’ yang berarti 'ada bom'.

Kalimat tersebut diucapkan oleh Vinod saat menelepon pihak pengelola bandara karena merasa frustrasi akibat ditundanya penerbangan menuju New Delhi selama berjam-jam. Demikian seperti dikutip dari laman BBC pada Rabu (3/1/2018). 

Setelah diselidiki oleh pihak berwenang, dugaan tersebut ternyata merupakan kesalahpahaman.

Operator salah dengar ucapan Vinod yang sejatinya menyebut ‘Bom-Del’, yakni kode penerbangan dari Mumbai menuju New Delhi, India. 

Kata 'Bom' sendiri merupakan singkatan dari kata Bombay yang merujuk pada nama terdahulu Mumbai, kota pusat bisnis terbesar di India tersebut. 

"Sebelum operator mendengar lebih jauh apa yang dikatakan oleh Vinod, sambungan telepon sempat menggantung, dan ditanggapi sebagai sebuah ancaman serius," jelas pihak berwenang terkait.

Namun, Vinod mengaku sambungan telepon yang menggantung tersebut disebabkan oleh adanya gangguan jaringan telepon.

Kini, Vinod yang seorang merupakan pengusaha keturunan India asal Amerika Serikat, mengajukan banding ke pengadilan setempat atas tuntutan pencemaran nama baik dan beberapa perilaku yang merugikan konsumen.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Serangan Serentak di Mumbai pada 2008

Serangan teror pernah dialami Mumbai. Pada 2008, serangan dilancarkan secara rapi dan relatif serentak di kota itu. 

10 teroris dari Lashkar-e-Taiba Pakistan melakukan 12 serangan penembakan dan pengeboman terkoordinasi selama 4 hari di seantero Mumbai.

Teror dimulai pada 26 November hingga 29 November 2008, menewaskan 164 orang dan melukai setidaknya 308 lainnya.

Sebanyak 8 serangan di antaranya terjadi di Mumbai Sematan, Chhatrapati Shivaji Terminus, Oberoi Trident, Taj Mahal Palace & Tower, Leopold Cafe, Cama Hospital, pusat perkumpulan Nariman House Jewish, Metro Cinema, dan di jalan kecil di belakang gedung Times of India building dan St Xavier's College.

Juga ada ledakan di Mazagaon, area pelabuhan, dan dalam taksi di kawasan Vile Parle.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini