Sukses

Misteri Temuan 43 Telur di Boks Pasir Sekolah, Milik Ular?

Tim penjinak ular dipanggil. Mereka mengira itu telur dari ular mematikan di Australia. Warganet dan orangtua pun resah...

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 43 telur misterius ditemukan terpendam di boks pasir taman bermain di sebuah sekolah di Kota Laurieton, New South Wales, Australia. Temuan ini bak misteri, bagaimana telur itu berada di sana. Apakah ada orang iseng yang menguburnya? Atau ada ular bersarang di sana?

Keberadaan telur itu awalnya ditemukan oleh murid-murid sekolah dasar St Joseph’s Catholic. Awalnya, mereka menemukan 12 telur di kotak bermain pasir. Tim satwa liar dari Fawna dipanggil.

Temuan telur itu diunggah di media sosial. Tim satwa liar pun dipanggil untuk mengambil telur itu.

Yvette Attleir dan Rod Miller dari Fawna adalah orang pertama yang tiba di lokasi. Mereka kemudian menyisir lokasi dan menemukan tujuh "sarang" dengan total 43 telur. Demikian seperti dikutip dari The Guardian pada Selasa (2/1/2018).

Awalnya, kedua ahli itu mengira telur itu milik kadal air (water dragon) Australia. Namun, setelah ditelisik lebih lanjut, mereka menyimpulkan itu telur ular cokelat yang mematikan.

Insiden temuan ular ini membuat orangtua sekolah itu dan warganet resah. Pasalnya, itu adalah cikal bakal ular paling mematikan di Australia, yaitu ular cokelat timur.

"Saya yakin ini adalah telur ular cokelat karena mereka terlihat di daerah tersebut dan ketika saya menyoroti cahaya melalui telur, saya melihat seekor ular kecil," kata Miller kepada Guardian Australia.

Akan tetapi, warganet skeptis dengan analisis itu. Mereka mempertanyakan bentuk dan lokasi telur, memaksa sebuah klarifikasi dari kelompok penyelamatan satwa liar sukarelawan tersebut.

Dalam unggahan terbaru di Facebook, Fawna menulis, "beberapa ahli reptil yang jauh lebih berpengalaman daripada sukarelawan kami yakin itu bukan telur ular cokelat".

"Ketika kami menemukan telur, kami memeriksa telurnya dengan hati-hati dan menemukan bahwa mereka mengandung apa yang tampaknya merupakan tukik ular."

"Kami diberi tahu ada beberapa penampakan ular cokelat besar di belakang area tersebut dan yang bisa kami duga adalah telur itu berwarna cokelat."

Jadi telur apakah itu? Ular cokelat timur? Naga air? Kadal pohon Bolivia?

Ini menjadi pertanyaan yang menjengkelkan.

Bryan Fry, ahli hewan berbisa dan merupakan profesor di sekolah biologi University of Queensland, awalnya mengatakan kepada Guardian bahwa dia yakin mereka "pasti" telur ular.

Akan tetapi, setelah mempertimbangkan lebih jauh fakta bahwa telur-telur itu dikubur di pasir, Fry memutuskan bahwa telur itu cenderung mengandung naga air.

"Kurasa mereka memang telur naga air," kata Fry.

Dia mengatakan fakta bahwa telur yang dikubur di pasir itu "tidak sesuai dengan ular tapi sepenuhnya sesuai dengan naga air".

"Banyaknya telur juga mengarah ke naga air," ucap Fry lagi. 

Rod Miller dari Fawna kemudian mengatakan kepada Guardian bahwa setelah dorongan dari warganet media sosial, dia kembali memeriksa telur.

"Saya menemukan janin yang belum berkembang yang tampak seperti cacing merah muda kecil dengan sepasang mata. Dan saya hanya bisa saya pikirkan itu adalah ular karena tidak memiliki tungkai," ujar Miller. 

Akan tetapi, penyelamat satwa liar tidak akan mengatakan apa yang terjadi pada sisa telur yang awalnya diduga milik ular itu. Selain mengatakan, "kami pro-kehidupan untuk hewan". "Kami telah dikritik setelah menyelamatkan ular di masa lalu," kata Attleir.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Brown Snake, Salah Satu Ular Paling Berbisa di Australia

Ular cokelat (Pseudonaja textilis) adalah salah satu ular berbisa paling banyak di dunia. Reptil itu sangat mudah beradaptasi dan sering berada di daerah berpenduduk.

Ular cokelat timur betina tidak menjaga sarang mereka setelah bertelur dan ular muda itu kemudian lahir dan benar-benar independen.

Ukuran ular cokelat bisa sangat bervariasi, tapi mulai menunjukkan tanda-tanda agresi yang khas segera setelah menetas. Telurnya akan menetas dalam beberapa minggu.

Sekolah-sekolah Katolik di New South Wales dibuka kembali setelah liburan musim panas pada 30 Januari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.