Sukses

Ingin Menang Kontes, Dokter Ini Operasi Plastik Unta Miliknya

Setelah diinterogasi, pelaku mengaku sengaja menyuntikan zat agar bentuk unta terlihat jauh menarik.

Liputan6.com, Riyadh - Seorang dokter hewan ditangkap oleh polisi Arab Saudi setelah melakukan tindakan melanggar hukum. Ia ketahuan tengah berusaha melakukan operasi plastik kepada seekor unta.

Dikutip dari laman Al Arabiya, Jumat (29/12/2017), dokter hewan tersebut dilaporkan telah menyuntik sebuah cairan ke dalam tubuh unta.

Dari laporan kepolisian setempat, unta tersebut sengaja dioperasi dan diubah bentuk wajahnya agar dapat menang dalam sebuah Festival Unta King Abdulaziz tahun 2018 mendatang.

Setelah diinterogasi, pelaku mengaku sengaja menyuntikan zat tertentu agar bentuk unta terlihat jauh menarik.

Ada beberapa anggota tubuh yang diubah. Salah satu di antaranya adalah bentuk telinga yang sengaja dibuat mengecil sehingga meningkatkan peluangnya sebagai pemenang.

"Biaya yang dikeluarkan untuk melakukan operasi plastik tersebut adalah 700 ribu riyal Arab Saudi atau setara dengan Rp 2,5 miliar," ujar dokter tersebut.

Menanggapi hal ini, pihak penyelenggara Festival Unta King Abdulaziz mengimbau agar pemilik unta dapat berkompetisi secara adil.

Mereka meminta agar tak curang dan tidak melakukan operasi plastik terhadap hewan.

Untuk meminimalisasu hal tersebut, tim penyelenggara akan memperketat aturan dengan meminta dokumen lengkap unta yang bertanding.

Dalam keterangannya, pihak penyelenggara mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Luar Negeri, dan Direktorat Intelijen Saudi, yang telah mengungkap kasus kecurangan semacam ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kontes Kecantikan Unta Berhadiah Rp 408 Miliar

Pada tahun April 2017, pemerintah Arab Saudi menggelar festival kecantikan unta. Lebih dari 50.000 unta berpartisipasi dalam festival unta tahunan King Abdulaziz.

Hadiah uang tahun ini adalah rekor yang terbesar, mencapai 115 juta riyal atau sekitar Rp 408 miliar.

Kontes ini pertama kali diadakan pada 1999 oleh suku lokal Bedouin.

"Kami menghasilkan kualitas yang baik (unta). Kami dan Bedouin umumnya berkumpul dan bertemu di sini saat festival, pedagang unta datang ke sini dan membeli unta serta ikut dalam festival. Ini merupakan jenis dukungan untuk semua masyarakat," kata peternak unta Mehsi al-Dossary seperti dikutip dari AsiaOne.

Festival ini dilengkapi lelang harian unta. Jenis domestik dibanderol dari US$ 15.000 sekitar Rp 199 juta, sementara yang menang kontes berharga mulai US $ 270.000 berkisar Rp 3,5 miliar.

Sekitar 10.000 pengunjung internasional diperkirakan akan hadir di acara tersebut, termasuk beberapa peternak papan atas di kawasan Teluk. Di sana pengunjung dapat membeli, menjual dan memamerkan unta mereka.

Ada juga bantuan profesional yang memberikan nasihat tentang berkuda dan perawatan unta, dan pameran tentang peran unta dalam sejarah dan budaya Arab.

Festival unta yang meliputi area seluas 19 km dari Gurun ad-Dahna itu akan berlangsung sampai 15 April. Kabarnya adapula kegiatan untuk keluarga dan anak-anak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini