Sukses

Pangarmabar Sambangi Pasukan Sementara PBB di Lebanon, Ada Apa?

Kunjungan kehormatan Pangarmabar dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan Admiral Inspection UNIFIL selama berada di Lebanon.

Liputan6.com, Beirut - Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Aan Kurnia menyambangi markas United Nations (UN) di Al Naqoura Lebanon pada Selasa 20 Desember 2017.

Dalam lawatan tersebut, Laksamana Aan juga bertatap muka dengan Head Of Mission and Force Commander UNIFIL (United Nation Interim Force In Lebanon), Major General Michael Beary.

Kunjungan kehormatan Pangarmabar itu dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan Admiral Inspection UNIFIL selama berada di Lebanon. Dalam kesempatan tersebut, Pangarmabar mendapat penjelasan singkat tentang organisasi dan tugas-tugas UNIFIL, serta kegiatan yang telah terlaksana.

Selanjutnya, Major General Michael Beary mengucapkan terima kasih kepada Angkatan Laut Indonesia atas kontribusinya dalam menjaga stabilitas keamanan dan perdamaian di kawasan perairan Lebanon.

Terlebih, sebelumnya Indonesia mengirimkan KRI Usman Harun-359 yang tergabung dalam Satgas MTF XXVIII-J/UNIFIL, bersama ke-14 negara lainnya. Menurut Major General Michael Beary, kedatangan kapal perang ini berkontribusi positif dalam melaksanakan tugas di UNIFIL Maritime Task Force (MTF).

Lawatan tersebut diakhiri dengan pengisian Buku Tamu Kehormatan oleh Pangarmabar. Dalam kunjungannya, Pangarmabar juga didampingi oleh Kepala Dinas Material Angkatan Laut (Kadismatal) Laksamana Pertama TNI Ir. Aziz Ikhsan.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

KRI Usman Harun-359 Jalankan Misi Perdamaian Dunia di Lebanon

KRI Usman Harun-359 tiba di Pelabuhan Beirut Lebanon pada Sabtu 23 September. Saat itu, kedatangannya disambut oleh Duta Besar RI di Beirut, Achmad Chozin Chumaidy, beserta jajaran staf Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beirut dan anggota Satgas Garuda-UNIFIL.

Prosesi penyambutan dilakukan dengan pengalungan bunga oleh Dubes Achmad kepada Komandan KRI Usman Harun-359, Kolonel Alan Dahlan, sesaat setelah KRI bersandar. Dalam sambutannya, Dubes Achmad menyampaikan bahwa Lebanon adalah sahabat lama Indonesia.

Pada tahun 1947, Lebanon menjadi negara ke-3 yang mengakui dan mendukung kemerdekaan RI. Lebanon juga merupakan negara yang aktif memberikan dukungan kepada Indonesia dalam memperjuangkan politik luar negeri Indonesia di forum-forum internasional.

Sehingga menurut Dubes Achmad, sudah sepantasnya jika pemerintah Indonesia memberikan dukungan atas keamanan dan perdamaian di Lebanon.

"Banggalah sebagai prajurit TNI AL, jaga dan kibarkan Merah Putih di mana pun saudara berada. Jaga dan sematkan Garuda di dada kita. Tunjukkan kepada dunia bahwa kita adalah yang terbaik dan senantiasa siap menjaga perdamaian dunia," tutur Dubes Achmad saat memberikan sambutan di depan para prajurit saat itu.

Saat ini, ada 10 misi Pemelihara Perdamaian PBB yang dikirim pemerintah Indonesia di beberapa negara di dunia. Dari 10 misi tersebut, hanya di Lebanon-lah pemerintah Indonesia mengirimkan kapal perangnya.

Berdasarkan keterangan dari Pelaksana Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Beirut, Imad Yousri, KRI Usman Harun-359 diberikan kepercayaan untuk menjalankan misi perdamaian dunia di Lebanon.

KRI Usman Harun-359 juga tergabung dalam Satuan Tugas Maritim TNI Kontingen Garuda (Konga) XXVIII-J/UNIFIL tahun 2017 atau Maritime Task Force (MTF) in Lebanon XXVIII-J/UNIFIL.

Misi ini diberangkatkan oleh Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda (Laksda) TNI Darwanto dari Dermaga Madura Koarmatim, Ujung Surabaya, pada 24 September 2017.

Kedatangan KRI Usman Harun-359 menggantikan KRI Bung Tomo-347 -- dengan Komandan KRI Kolonel Laut (Purnawirawan) Heri Triwibowo -- yang menjalakan tugas MTF XXVIII-I/UNIFIL lebih dari setahun lalu.

Secara keseluruhan, saat ini Kontingen Garuda yang bertugas dalam UNIFIL berjumlah 1.296 personel. Sedangkan total keseluruhan tentara UNIFIL yakni 10.441 personel dari 41 negara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.