Sukses

Terkuak, Ini 4 Benda Paling Jorok dan Berkuman di Pesawat

Menurut sebuah laporan, meja nampan menjadi tempat yang paling kotor. Ada beberapa alasan yang membuat bagian meja jadi paling jorok.

Liputan6.com, Jakarta - Hampir semua daru kita pernah berada di situasi seperti ini: duduk di dalam sebuah tabung metal besar yang dapat membawa Anda ke tempat yang lebih hangat, atau dingin, ke mana pun yang diinginkan.

Ya, kita sedang membicarakan pesawat. Dengan tempat yang terbatas, kita pasti akan menemukan sesuatu yang ternyata cukup menjijikan di dalam transportasi udara ini.

Seperti duduk dengan penumpang lain yang dianggap serampangan, atau mendapat tempat duduk yang letaknya sangat dekat dengan posisi toilet, hal ini sering dirasa tak higienis. Akan tetapi, sekarang Anda dapat meminimalisasi rasa kejijikan saat di pesawat.

Dikutip dari Indy100, Kamis (21/12/2017), Travelmath telah memanggil para ahli mikrobiologi untuk mengumpulkan 26 sampel dari empat penerbangan berbeda. Sampel tersebut kemudian digunakan untuk menemukan sudut paling kotor di pesawat dan di bandara.

Para peneliti kemudian menganalisis jumlah Colony Forming Units (CFU) per square inch. CFU digunakan untuk mengetahui jumlah sel bakteri dalam sebuah sampel.

Berikut ini adalah bagian paling kotor dalam pesawat:

  • Meja nampan, terdapat 2.155 CFU per inchi persegi
  • Tombol flush pada toilet, terdapat 265 CFU per inchi persegi
  • Lubang angin di atas kepala, terdapat 285 CFU per inchi persegi
  • Seatbelt buckle (kepala sabuk pengaman), terdapat 230 CFU per inchi persegi

Menurut sebuah laporan, meja nampan menjadi tempat yang paling kotor. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh waktu singkat yang tersedia dari penerbangan --saat sampai tujuan sampai melakukan perjalanan selanjutnya.

Selain itu, University of Arizona juga mengatakan bahwa nampan yang diteliti oleh mereka, ditemukan terdapat virus yang menyebakan demam dan flu.

Nampan tersebut juga terdapat norovirus, yang dapat menyebabkan diare dan muntah-muntah.

Beberapa maskapai melaporkan bahwa toilet diberi disinfektan semalaman dan di antara penerbangan dengan waktu panjang. Sementara meja nampan terkadang hanya dibersihkan setelah pesawat masuk jadwal penerbangan terakhir.

(Affifa Zahra)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cara Untuk Menghindarinya

James Barbaree dari Detection & Food Safety Center di Auburn University, Alabama, AS, bersama dengan timnya, mempublikasikan sebuah studi yang mengungkapkan bagaimana bakteri seperti MRSA dan E. coli dapat bertahan hidup di meja nampan dan kantong di belakang kursi.

Barbaree mengatakan, masalah ini dimulai oleh padatnya arus datang dan pergi dari penumpang, seolah-olah tak ada habisnya.

Mereka terus berjalan melalui bandara lalu ke pesawat. Hal ini mengindikasikan bagaimana orang-orang cenderung akan menyentuh semua barang yang ada di sekitarnya.

"Kita semua membawa mikroba pada kulit, pakaian, dan di dalam tubuh kita sendiri. Beberapa mikroba ini akan menular ke manusia lainnya, dan bakteri berkembang biak di tempat yang tidak bersih," kata Barbaree.

Travelmath juga menyarankan Anda untuk membawa sebotol kecil hand sanitizer untuk membantu Anda 'memerangi' bakteri-bakteri saat di pesawat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.