Sukses

Sopir Taksi Online Mengaku Membunuh Diplomat Perempuan Inggris

Jasad Rebecca Dykes ditemukan pada Sabtu, 16 Desember 2012 dini hari di tepi jalan Kota Beirut, Lebanon.

Liputan6.com, Beirut - Jasad Rebecca Dykes ditemukan pada Sabtu, 16 Desember 2012 dini hari di tepi jalan Kota Beirut, Lebanon. Polisi menduga staf Kedutaan Besar Inggris itu tewas tercekik. Sumber aparat kemudian mengonfirmasi bahwa ia juga menjadi korban kejahatan seksual.

Korban ditemukan tanpa kartu identitas di jalan raya Metn, yang mengarah ke luar ibu kota Lebanon. Pemeriksaan postmortem atau autopsi mengindikasikan perempuan yang akrab dipanggil Becky itu meninggal dunia sekitar pukul 04.00, Sabtu dini hari.

"Hidup Becky dirampas dengan kejam. Hal itu membuat hati kami sekeluarga hancur," demikian pernyataan pihak keluarga yang dirilis British Foreign Office, seperti dikutip dari situs The Guardian, Selasa (19/12/2017). "Becky tak tergantikan dan kami tak akan pernah pulih dari rasa kehilangan ini."

Sebelum kejadian, Dykes, yang diyakini berusia 30 tahun, menghabiskan malam bersama teman-temannya di sebuah kafe di Gemmayze, sebuah distrik di Beirut yang terkenal dengan deretan bar dan restoran. Sekitar tengah malam, perempuan itu meninggalkan lokasi sendirian.

Belakangan, misteri pembunuhan diplomat Inggris tersebut terkuak. Sumber aparat kepada Guardian mengatakan, seorang sopir taksi online mengaku sebagai pembunuhnya.

Tersangka, yang diketahui bernama Tariq H, ditangkap pada Senin kemarin.

Menurut hasil penyelidikan sementara, tak ada motif politik yang melatarbelakangi pembunuhan.

Sumber aparat juga menyebut, korban memesan taksi lewat aplikasi online. Mobil yang digunakan untuk menjemputnya itu teridentifikasi lewat rekaman CCTV.

Menanggapi kasus tersebut, juru bicara Uber mengatakan, "Tindakan kekerasan tersebut sungguh mengerikan. Duka dan simpati kami untuk korban dan keluarganya. Kami bekerja sama dengan aparat sebisa mungkin dalam upaya penyelidikan."

Sementar Duta Besar Inggris untuk Lebanon, Hugo Shorter juga mengekspresikan rasa dukanya.

"Seluruh kedutaan sangat terkejut dan sedih mendengar berita ini," kata dia. Dubes Inggris juga mengatakan, pihaknya siap memberikan dukungan konsuler kepada pihak keluarga.

"Kami juga akan bekerja sama dengan aparat Lebanon yang sedang menggelar penyelidikan."

Rebecca Dykes bekerja sebagai manajer program dan kebijakan di Department for International Development. Ia pernah bekerja sebagai analis riset Irak di Kementerian Luar Negeri.

Setelah lulus dari Manchester University, ia kemudian melanjutkan studi master di bidang keamanan internasional dan pemerintahan global dari Birkbeck, University of London, Inggris.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ingin Rayakan Natal di Kampung Halaman

Sebelumnya, sejumlah teman mengungkapkan bahwa korban dijadwalkan akan pulang ke negaranya untuk merayakan Natal pada Sabtu waktu setempat.

Adapun seorang petugas forensik menuturkan bahwa penyelidikan tengah dilakukan untuk menemukan penyebab kematian korban. Wanita yang diyakini berusia 30 tahun itu diduga telah dicekik dengan seutas tali.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.