Sukses

Pernyataan Sikap Mahasiswa RI di Yordania soal Isu Yerusalem

HPMI Yordania ikut menyatakan sikap sebagai bentuk solidaritas terkait krisis Yerusalem dan Palestina yang tengah menghangat.

Liputan6.com, Amman - Merespons krisis Yerusalem yang tengah menghangat sejak beberapa waktu terakhir, Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (HPMI) di Yordania ikut menyatakan sikap.

Pernyataan sikap itu disampaikan oleh Ketua HPMI Yordania, Ghinan Taufiq di hadapan Duta Besar RI Andy Rachmianto di KBRI Amman pada Rabu, 13 Desember 2017.

"HPMI Yordania mengecam pernyataan sepihak Presiden Amerika Serikat atas pengakuan Yerusalem sebagai ibukota Israel dan rencana pemindahan Kedubes AS dari Tel Aviv ke Yerusalem," papar naskah tertulis HPMI Yordania seperti dikutip dalam rilis resmi KBRI Amman yang diperoleh Liputan6.com pada Kamis, 14 Desember 2017.

Himpunan mahasiswa itu juga menuntut pemerintah AS untuk segera membatalkan pernyataan tersebut dan mendorong pemerintah RI, bersama dengan OKI, PBB, dan masyarakat internasional lainnya, untuk melakukan berbagai upaya penyelamatan Yerusalem dan Palestina.

"HPMI juga menyerukan masyarakat di Indonesia untuk membela dan mendukung perjuangan kemerdekaan bagi Palestina dan mendukung upaya pemerintah RI dan masyarakat Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan Palestina," lanjut naskah itu.

Naskah pernyataan sikap tersebut kemudian diserahkan  HPMI Yordania kepada Dubes RI untuk dapat diteruskan ke Jakarta.

Merespons langkah para mahasiswa itu, Dubes Andy menyampaikan apresiasi terhadap HPMI yang telah bersikap kritis terhadap isu Yerusalem dan Palestina tersebut.

Dubes meminta agar HPMI Yordania dapat "menyerukan tindakan serupa kepada organisasi kemahasiswaan Indonesia di luar negeri lainnya, khususnya di kawasan AS, guna memberikan tekanan sosial kepada Pemerintah AS atas pernyataan pengakuan dimaksud."

Andy juga menyampaikan pentingnya peran diaspora Indonesia bekerja sama dengan pemerintah dalam memperjuangkan isu Yerusalem dan kemerdekaan Palestina melalui berbagai ruang dan peluang yang ada, sesuai dengan amanah Konstitusi RI.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Krisis Yerusalem, KBRI Amman Imbau WNI Keluar dari Palestina

Usai pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Amman, Yordania, merilis imbauan penundaan kunjungan ke Palestina.

"Menyikapi perkembangan situasi keamanan yang sedang terjadi di Palestina saat ini, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Amman mengimbau kepada seluruh Warga Negara Indonesia yang berencana melakukan kunjungan ke Palestina untuk sementara waktu menunda kunjungannya hingga situasi di Palestina kembali normal," demikian imbauan KBRI Amman yang diterima Liputan6.com pada Jumat 8 Desember 2017.

"Bagi WNI yang berada di Palestina, kiranya dapat segera keluar dari wilayah Palestina pada kesempatan pertama, guna menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan."

Tensi tinggi diprediksi akan terjadi menyusul pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Di Tepi Barat dan Gaza, aksi protes berujung bentrokan dilaporkan pecah antara pemuda Palestina dengan militer Israel.

Sebelumnya, pihak KBRI Amman -- yang wilayah yurisdiksinya mencakup Palestina -- telah menyampaikan imbauan informal kepada calon turis WNI agar menghindari kunjungan ke Yerusalem untuk beberapa waktu ke depan.

"Secara informal, kami sudah menginfokan kepada calon rombongan turis untuk menghindari kunjungan ke Yerusalem mulai pekan depan, di atas tanggal 10 Desember, guna mengantisipasi tanggal 13 Desember nanti," kata Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Amman Nico Adam kepada Liputan6.com melalui pesan singkat pada Rabu, 6 Desember 2017.

Ketika ditanya mengenai situasi di Yerusalem, Nico mengatakan bahwa pihak KBRI Amman tengah melakukan koordinasi dan pemantauan terkait kondisi di kota yang dalam bahasa Arab bernama Al Quds Al Sharif tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini