Sukses

Murid Tinggal 2 Orang, Sekolah di Pedalaman Australia Ditutup

Sebuah sekolah di pedalaman Australia yang hampir berusia 150 tahun akan ditutup setelah muridnya hanya tersisa dua orang.

Liputan6.com, Albury - Pekan ini, bel terakhir akan berdering di sebuah sekolah kecil di utara Albury, New South Wales (NSW), Australia, yang telah menjadi jantung masyarakat pedesaan selama hampir 150 tahun.

Hanya dua murid yang tersisa di Sekolah Negeri Mullengandra itu. Salah satu murid pun akan masuk ke SMA tahun depan. Atas alasan itu, Pemerintah NSW memutuskan menutup sekolah itu.

Seperti dikutip dari ABC Australia Plus, Kamis (13/12/2017), hari terakhir beroperasinya sekolah itu menjadi hal yang emosional bagi kepala sekolah Julie Twitt. Ia telah menghabiskan 26 tahun mengajar anak-anak di lingkungan peternakan Australia itu.

"Hari terakhir kami akan menjadi hari yang sulit, mengunci pintu sekolah untuk yang terakhir kalinya," kata Twitt.

"Ada banyak kenangan indah di sini," imbuh dia.

Ia mengatakan, merupakan sebuah "pengalaman emosional" untuk mempertahankan sekolah di Australia itu tetap buka dalam beberapa tahun terakhir.

"Anak-anak dari pemilik peternakan tradisional tak kembali mengelola peternakan dan berkeluarga seperti dahulu kala," kata dia. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keputusan Sulit

Pada suatu hari di musim panas, Menteri Pendidikan Rob Stokes menjelaskan kepada anggota komunitas lokal alasan ia menutup sekolah.

"Ini hal yang buruk bagi seorang Menteri Pendidikan untuk berada di posisi di mana Anda memiliki sebuah sekolah dengan sejarah yang indah, namun data menunjukkan bahwa kami tak akan memiliki murid yang mendaftar ke sekolah ini," jelas Stokes.

"Ketika sekolah ini dibuka pada tahun 1871, perjalanan setengah hari ke Albury adalah pengalaman yang indah, tapi hari ini, ada sebuah sekolah di ujung jalan yang bisa diakses dalam waktu kurang dari 20 menit," kata Stokes.

"Semuanya jauh lebih dekat dan itu memberi lebih banyak pilihan, tapi dengan lebih banyak pilihan, munculah keputusan sulit ini."

Stokes mengatakan bahwa sekolah tersebut akan tetap berada di tangan publik.

"Apapun yang akan terjadi, saya akan memastikan jika tanah ini akan dijual di masa depan, Departemen Pendidikan akan mempertahankan hak untuk membelinya kembali jika tren pendaftaran berubah."

Keberadaan Sekolah di Tengah Komunitas Pedalaman

Bill McDonald mulai bersekolah di Sekolah Negeri Mullengandra pada tahun 1930-an.

"Kami berjalan tiga mil (4,8 kilometer) ke sekolah, tiga mil ke rumah," kenang Bill.

Ayahnya, anak-anak, dan cucu-cucunya juga pergi ke sekolah yang sama. Ia mengatakan, sekolah itu adalah titik tolak penting bagi masyarakat setempat.

"Ini adalah hari yang sangat menyedihkan bagi saya, karena di masyarakat pedesaan, Anda memerlukan sesuatu yang akan menyatukan mereka bersama-sama."

Sentimen itu didukung oleh Helen Gledhill, yang anaknya adalah mantan murid sekolah tersebut.

"Ini benar-benar sekolah yang bagus untuk beberapa anak dan sangat menyedihkan sekolah ini tak akan ada lagi di sini," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini