Sukses

Dituduh Selingkuh, Pria Rusia Tebas Tangan Istri Pakai Kapak

Liputan6.com, Moskow - Dmitry Grachyov dengan sukarela  menyerahkan diri kepada polisi atas segala perbuatan yang telah ia lakukan. Pria asal Rusia itu mengaku telah memotong tangan istrinya, dengan alasan pasangannya telah berkhianat (selingkuh).

Dilansir dari laman Mirror.co.uk, Kamis (14/12/2017), pria berusia 26 tahun itu mengaku naik pitam saat mengetahui sang istri, bernama Margarita berselingkuh.

Meski demikian, wanita tersebut membantah tuduhan sang suami. Atas ketidakpercayaannya, Grachyov menarik Margarita ke hutan. Sesampai di sana, wanita itu diminta untuk mengaku, namun tetap saja Margarita mengaku tak selingkuh.

Karena kesal, Grachyov langsung mengambil kapak dan memukul benda tajam itu ke arah kedua tangan sang istri. Cara ini memang dikenal pada Abad Pertengahan, membuat orang mengaku atas kesalahan yang diperbuat -- termasuk kasus pasangan yang selingkuh.

Melihat sang istri yang sudah bercucuran darah, pria itu langsung panik dan membawa Margarita ke rumah sakit setempat. Sedangkan, ia langsung menyerahkan diri ke pihak polisi.

Setiba di rumah sakit, wanita itu memerlukan tindak operasi selama sembilan jam. Dokter sendiri mengaku kebingungan untuk membuat tangan wanita itu kembali menyatu setelah menerima serangan beringas tersebut.

"Bagian tangan dan lengan kanan Margarita terlalu rusak, kami tak bisa mengembalikannya seperti semula," ujar Dokter.

Sementara itu, sang suami harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kabarnya, Grachyov akan ditahan untuk menjalani proses pengadilan.

Grachyov dan Margarita sudah menikah selama lima tahun dan memiliki dua orang anak yang semuanya laki-laki.

Salah seorang rekan kerja Margarita angkat suara. Ia mengatakan bahwa sahabatnya itu adalah sosok yang sangat jujur.

"Margarita sangat terbuka, ia akan jujur ketika ditanya," ujarnya.

Sementara itu, ada pula pernyataan lain yang menyatakan bahwa Margarita telah berencana untuk menceraikan sang suami. Grachyov pun juga dikenal sangat keras terhadap Margarita.

Pria itu bahkan pernah mengancam akan membunuh Margarita karena telah selingkuh. Kini kondisi wanita tersebut masih belum baik. Tangan sebelah kiri masih dijahit sementara sebelah kanan sudah tak dapat diselamatkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menolak Berhubungan Intim, Suami Tebas Istri Gunakan Samurai

Insiden sadis juga sempat dialami oleh seorang wanita asal Malaysia. Seorang perempuan, harus kehilangan nyawa akibat menolak berhubungan intim dengan sang suami.

Kejadian tersebut tepatnya berlangsung di Semporna Malaysia pada Januari 2017. Korban teridentifikasi sebagai Norminah Bollok.

"Pelaku yang merupakan suami korban berusia 50 tahun, ia menyayat dan menusuk korban beberapa kali di rumahnya di Pinggir Bakau," sebut Pengawas Kelainan Kejiwaan Gangguan kepribadian obsesif kompulsif (OCPD) Wilayah Semporna Peter Umbuas, seperti dikutip dari Strait Times.

"Ini terjai setelah korban menolak ajakan suaminya melakukan hubungan badan," sambung dia.

Umbuas menambahkan, Norminah sebenarnya sempat dibawa ke rumah sakit. Namun, nyawanya tak tertolong lagi karena luka yang diderita parah.

Saat ini suami dari Norminah menurut informasi sejumlah tetangganya sudah menghilang dan bersembunyi sejak kejadian ini.

"Kami sudah melancarkan pencarian kepada pelaku yang meningglkan rumahnya dengan membawa serta dokumen-dokumen anaknya," ujar Umubuas.

Kepolisian Malaysia dilaporkan sudah memeriksa tempat kejadian perkara. Ditemukan sebuah samurai yang diduga kuat dipakai untuk membunuh Norminah.

Menurut informasi yang dihimpun dari para saksi, pelaku di pagi buta tiba-tiba membangunkan sang isti. Dirinya langsung meminta untuk berhubungan badan.

Istrinya langsung menolak. Penolakan ini membuat pelaku naik pitam dan langsung mengambil senjata tajam untuk menyiksa istrinya.

Pelaku pun kabur setelah sang istri tengah dibawa ke rumah sakit oleh delapan orang anaknya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.