Sukses

Perempuan Ini Telanjang di Tengah Salju, Alasannya Bikin Miris...

Liputan6.com, New York - Seorang perempuan telanjang berjalan di jalanan Harlem, New York, Amerika Serikat, di tengah hujan salju yang menggigit. Rupanya, dia tak melakukan dengan sukarela. Itu adalah bagian dari kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Perempuan malang itu dipaksa melakukan hal memalukan oleh kekasihnya yang belakangan sudah jadi mantan. Rupanya, pria itu cemburu buta dan melakukan kekerasan dengan memaksa korban telanjang berselimut handuk berjalan di tengah salju.

Kejahatannya tak sampai di situ, si eks pacar memvideokan perempuan malang tersebut. Rekaman itu terungkap dalam sebuah persidangan kekerasan dalam rumah tangga

"Dia mencengkeram leherku dan menekannya dengan keras. Aku nyaris kehabisan napas," kata perempuan tersebut dalam persidangan.

"Eks partnerku, Jason Melo, menyiksaku selama dua jam sebelum memaksaku berjalan keluar di tengah hujan salju dan merekamnya," lanjutnya.

"Dia mengatakan banyak hal, seperti menyebutku pelacur, 'aku bisa membunuhmu sekarang'," ungkap perempuan yang tak disebut namanya dalam persidangan yang menggeret Melo.

Dikutip dari News.com.au pada Selasa (12/12/2017), perempuan itu berkata, selama penyiksaan berlangsung berulang kali, kekasihnya mengancam akan membunuhnya. Aksi sadis tersebut terjadi usai Melo menemukan pesan mesra dari pria lain di ponsel korban.

Melo juga dituduh melempar patung Buddha yang berat ke arah perempuan itu. Pria itu dianggap berniat memukul kepala kekasihnya, sementara bayi mereka yang berusia dua bulan tengah tertidur tak jauh dari lokasi pertengkaran.

"Katanya, 'Kamu akan membayar ini semua. Kamu akan telanjang dan keluar ke jalan, dan kamu harus membayarnya'," ujar perempuan itu saat memberi kesaksian.

Dalam cuplikan yang menggetarkan ruang sidang, yang sejak saat itu telah dihapus dari Instagram, Melo terlihat mengikuti wanita tersebut. Tubuh kurus perempuan itu terbungkus handuk mandi, dia berjalan menyusuri gang-gang, sementara si pria melakukan kekerasan rumah tangga dengan mencaci maki dia dalam bahasa Spanyol.

Juri pada hari Senin melihat rekaman dua menit yang mengganggu itu, di mana Melo terlihat mengulurkan tangan dan menarik handuknya hingga terlepas dan memperlihatkan tubuh wanita itu.

Dalam keadaan telanjang, wanita itu mencari perlindungan di antara dua mobil yang diparkir saat dia berusaha menutupi dirinya sendiri.

"Bayar, bayar harga untuk rasa malu kamu," kata pria itu sambil meludah, sementara perempuan itu terseok-seok telanjang di jalanan yang dingin pada Januari 2016.

"Kamu akan membayar harga untuk menjadi pelacur. Karena kamu pelacur, kamu akan membayar seperti pelacur. Di sana, di tempat sampah, tepatnya," dia menyeringai saat perempuan itu berhenti di beberapa tong sampah. "Pose dengan sampahmu."

Perempuan itu akhirnya membungkus dirinya dengan selimut motor yang dekil yang ia temukan di tempat sampah, sementara pria itu terus memfilmkan.

Wanita tersebut memberi kesaksian bahwa Melo kemudian mencoba menjual barang suvenir berdasarkan video tersebut, seperti kaus dan topi berisikan kalimat makian.

Sebuah topi yang ia jual bertuliskan ungkapan, "Ayo pergi, participa," persis seperti yang Melo katakan dalam video.

Teks itu disandingkan dengan gambar pudel, yang menurut perempuan tersebut melambangkan bahwa dia adalah pelacur.

Melo menghadapi ancaman tujuh tahun di balik jeruji besi jika terbukti bersalah atas tuduhan percobaan pembunuhan dan kekerasan dalam rumah tangga.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gara-Gara Lahirkan Bayi Perempuan, Ibu di India Jadi Korban KDRT

Sebuah rekaman video yang mempertontonkan seorang wanita tengah dipukuli oleh saudara iparnya menarik perhatian pengguna media sosial di India.

Dikutip dari laman Metro.co.uk, pada Juli 2017 lalu, korban perempuan itu diketahui bernama Meena Kashyap. Ia dihajar habis-habisan karena melahirkan bayi perempuan hasil buah perkawinannya dengan sang suami. Padahal, pria itu menginginkan bayi laki-laki.

Selain alasan bayi, wanita berusia 35 tahun itu juga dipukul menggunakan tongkat hoki karena masalah sengketa mahar pernikahan sebesar Rp 144 juta yang belum dilunasi oleh keluarga perempuan.

Video yang tengah viral itu juga memperlihatkan kondisi Meena yang tengah merintih kesakitan dan berusaha melindungi diri dari pukulan sang adik ipar.

Menurut media lokal, kasus penganiayaan ini telah dilaporkan korban kepada polisi Kota Kotwali, India, pada April 2017.

Korban mengklaim bahwa dirinya telah menemui secara langsung kepala kepolisian Punjab, Suresh Arora, karena tak ada tindakan lebih lanjut yang dilakukan oleh kepolisian Kota Kotwali.

Dalam laporannya, Meena menjelaskan kekerasan semakin ia alami ketika sang saudara ipar mengetahui laporan yang dilayangkan oleh Meena kepada dirinya. Ternyata sang suami pun juga terlibat dalam kekerasan.

Menanggapi hal tersebut, kepolisian Punjab segera menangani kasus kekerasan yang ternyata juga melibatkan tiga orang pria. Tiga orang tersebut di antaranya sang suami bernama Daljit Singh, adik ipar bernama Kamaljeet serta teman si adik ipar bernama Gaurav.

Ketiga pria itu dijerat oleh polisi karena telah melakukan kekerasan dalam rumah tangga dan masuk ke rumah seseorang secara paksa dan melakukan kekerasan fisik.

"Mereka sudah menikah selama dua tahun dan memiliki anak perempuan. Namun, keluarga sang suami masih saja menuntut mahar sebesar 700 ribu rupee -- setara Rp 144 juta," ujar ayah Meena.

Hingga saat ini, keluarga masih menunggu pemeriksaan lebih lanjut yang dilakukan oleh pihak kepolisian atas kasus kekerasan terhadap Meena.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini