Sukses

10-12-1898: Traktat Paris Akhiri Perang AS Vs Spanyol

Melalui Traktat Paris, Amerika Serikat dan Spanyol sepakat untuk mengakhiri perang. Melalui traktat itu juga, Kuba jatuh ke tangan AS.

Liputan6.com, Paris - Hari ini, 119 tahun lalu, 10 Desember 1898, terjadi peristiwa bersejarah bagi  sebuah negera Amerika latin, yakni penandatangan perjanjian berakhirnya perang antara Amerika serikat dan Spanyol -- Treaty of Paris, atau Traktat Paris.

Akhir dari traktat ini menguntungkan kubu Amerika Serikat. Sebagai pihak yang memenangkan peperangan, AS mendapat wilayah jajahan baru yakni Kuba, dan mendirikan pemerintahan sementara di negara tersebut.

Sementara itu, bagi Spanyol, traktat itu merupakan bencana, karena merugikan posisi negara dan melemahkan pemerintahan restorasi negeri matador.

Seperti dimuat History, Perang AS-Spanyol itu bermula dari pemberontakan gerilyawan Kuba untuk melawan pemerintahan kolonial Spanyol pada tahun 1895. Spanyol kerap melakukan tindakan represif ke warga, membawa mereka ke kota yang dilanda perang.

Bagi Spanyol, cara itu mampu menekan aksi gerilya pemberontak. Namun, hal tersebut mendapat kritik tajam dari negeri tetangga, karena dianggap melanggar HAM.

Salah satu kekerasan yang dilakukan pemerintahan kolonial Spanyol di Pelabuhan Havana pada Januari 1898, membuat Pemerintah AS mengirimkan kapal perang USS Maine dalam rangka melindungi warga negaranya di Kuba.

Saat dalam perjalanan ke Kuba, sebuah ledakan besar menyerang dan menenggelamkan kapal USS Maine. Menewaskan 260 dari 400 awak kapal. Meski Pengadilan Penyelidikan Angkatan Laut AS menyimpulkan bahwa ledakan kapal akibat efek dari penambangan di laut, Kongres dan mayoritas publik AS meyakini ledakan karena tindakan Spanyol.

April 1898, Pemerintah AS pada akhirnya mendeklarasikan perang melawan Spanyol. Presiden William McKinley meminta 125.000 relawan di AS untuk turun tangan berperang melawan Spanyol. Keesokan harinya, Spanyol pun mendeklarasikan perang melawan AS.

Mei 1989, tim Skuadron Asiatic AS di bawah Komandan George Dewey menghancurkan pangkalan angkatan laut pasifik Spanyol di Teluk Manila. Ini merupakan pertempuran pertama AS-Spanyol dalam rangkaian perang.

Di tempat lain, armada perang Spanyol berlabuh di Pelabuhan Santiago, Kuba melalui lautan Atlantik. Namun kedatangan pasukan Spanyol diblokade angkatan laut AS. Pertempuran kembali terjadi.

Juni 1898, Korps kelima Angkatan Darat AS tiba di Kuba dan melancarkan serangan ke Spanyol di Santiago Kuba, memukul mundur pasukan matador. Pada 1 Juli, AS memenangkan pertempuran di San Juan Hill, dan keesokan harinya mengepung total Kota Santiago. Tanggal 17 Juli, kubu Spanyol secara resmi menyerahkan Santiago.

Total korban jiwa, yakni lebih dari 15.000 tentara AS tewas dalam rangkaian pertempuran ini. Sementara, Spanyol harus kehilangan 70.000 pasukannya.

Pada 12 Agustus 1898, AS dan Spanyol menyepakati gencatan senjata. Melalui Traktat Paris 10 Desember, kedua negara itu menyepakati untuk menghentikan perang. Selain Kuba, Spanyol menyerahkan wilayah jajahan, termasuk Puerto Riko dan Guam ke Amerika Serikat.

Sejarah lain mencatat pada 12 Desember 1917, penghargaan Nobel Perdamaian dianugerahkan pada Palang Merah Internasional. Sementara, 12 Desember 1941, tentara Jepang menginvasi Pulau Luzon di Filipina.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.