Sukses

Bekal Mahasiswa Indonesia di Mesir Menipis

Rahmat Fadly, mahasiswa Indonesia yang kuliah di Mesir sangat ingin pulang. Karena persediaan air bersih, uang, dan makanan menipis.

Liputan6.com, Kairo: Persediaan makanan dan air bersih menipis dialami Rahmat Fadly, mahasiswa Indonesia yang kuliah di Universitas Al Azhar Kairo, Mesir. Ia mengatakan, pihak yang berwenang mengimbau Rahmat dan kawan-kawan di asrama menghemat makanan dan air bersih yang digunakan. "Mau gak mau barang mahal. Sebelumnya bisa beli barang yang mahal sekarang makan saja sudah sulit," tutur Rahmat saat dihubungi liputan6 SCTV di Jakarta melalui telepon, Jumat (4/2).

Rahmat cukup tak nyaman berada dalam situasi seperti itu. Apalagi persediaan uang juga menipis dan tak bisa mengambil di mesin anjungan tunai mandiri (ATM) yang ada di Mesir. Penyebabnya ada ATM yang tak bisa diambil karena rusak atau antrean panjang dari warga setempat. Ia mengaku sangat bersyukur bisa segera dievakuasi pemerintah dan kembali ke Tanah Air [baca: Mahasiswa Indonesia di Kairo Dilanda Ketakutan].

Selama di Mesir pula Rahmat sangat terbatas menerima informasi perihal perkembangan situasi terakhir di Mesir. Ia cuma bisa menyaksikan informasi dari televisi yang disediakan pemerintah Mesir di asrama. Dengan begitu Rahmat "kenyang" mendapat informasi dijejali berita-berita pro-pemerintah.

Perihal Imanda Amalia yang dikabarkan tewas di Kairo, Rahmat mengaku tidak mengetahui. "Ada pernah dengar, tapi kita tidak tahu profil dia," tutur Rahmat. Korban yang disebut-sebut berusia 28 tahun sempat dikabarkan sebagai staf UNRWA yang tewas. Namun kabar itu dibantah juru bicara UNRWA Christopher Gunness.(AIS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini