Sukses

Lion City, Kota Bawah Air China yang Diselimuti Misteri

Kota yang dahulunya dikenal dengan sebutan Shi Cheng ini terletak 40 meter di bawah air Danau Qiandao, provinsi Zhejiang.

Liputan6.com, Zhejiang - Jika keberadaan Atlantis yang hilang masih jadi misteri, maka beda halnya dengan The Lion City yang terletak Danau Qiandao, China. Sebuah peradaban yang jelas ada sekitar ribuan tahun lalu ini dapat ditemukan di kedalaman danau tersebut.

Dilansir dari laman News.com.au, Senin (4/11/2017), sebuah kompleks yang dibangun pada masa Dinasti Eastern Han ini berisikan kuil dan monumen yang terukir rapi dan terpelihara dengan sempurna.

Kota yang dahulunya dikenal dengan sebutan Shi Cheng ini terletak 40 meter di bawah air Danau Qiandao, provinsi Zhejiang, China.

Tak seperti cerita-cerita Atlantis yang hilang, Shi Cheng atau yang kini lebih dikenal dengan sebutan Lion City tersebut menyerah pada kenyataan yang begitu pahit.

Pada tahun 1959, pemerintah Negeri Tirai Bambu dengan sengaja menenggelamkan kawasan tersebut demi membangun dam pemadam listrik tenaga air (PLTA) Xin'an.

Menurut BBC, hampir 300 ribu orang diungsikan, meninggalkan kampung halaman yang telah dihuni oleh nenek moyang mereka selama ribuan tahun.

Dam yang dirancang oleh pemerintah China tersebut akhirnya menenggelamkan kota yang hanya memiliki ketinggian kurang dari 108 meter di bawah permukaan laut itu.

Menurut catatan sejarah, Lion City di bangun pada tahun 208 Masehi -- di periode Han Dong. Kawasan ini pernah menjadi pusat politik, ekonomi, dan kebudayaan.

Seperti dimuat situs China Central Television (CCTV), pada April 2012, sebuah robot bawah air diterjunkan untuk menelitik kedalaman danau. Lewat kamera yang terpasang, robot tersebut juga dapat melihat kondisi kota kuni tersebut lebih dekat.

Robot yang dikendalikan lewat jarak jauh itu bergerak dengan kecepatan hingga 1,5 meter per detik -- menangkap gambar reruntuhan kota yang telah berusia ribuan tahun itu.

Kini, lokasi yang terkenal akan keindahannya tersebut menjadi area wisata populer di China.

Pemerintah setempat sudah membuka sarana menyelam Danau Qiandao antara April dan November -- karena pada rentan waktu tersebut suhu air danau jauh lebih hangat.

Selain menjadi daya tarik di sektor pariwisata China, kawasan ini juga menarik minat para arkeolog untuk meneliti lokasi Lion City lebih lanjut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Benteng Kuno Ditemukan di Bawah Danau

Kisah penemuan bekas peradaban yang tenggelam oleh air beberapa lalu sempat jadi pemberitaan media. Belum lama ini tim arkeolog dari Van Yuzuncu University berhasil memecahkan misteri sebuah peradaban yang hilang di sebuah tempat bernama Danau Van, Turki.

"Ada desas-desus seputar peradaban yang hilang. Kebanyakan tim arkeolog dan pejabat museum mengatakan kepada kami bahwa pihaknya tak menemukan apapun di bawah danau tersebut," ujar Tahsin Ceylan pimpinan tim arkeolog Van Yuzuncu University, Turki. Demikian dilansir dari laman News.com.au.

Dalam penelitian yang dilakukan, proyek pencarian menemukan ratusan meter struktur yang begitu luas di bawah permukaan Danau Van, diduga Atlantis yang hilang.

Terdapat dinding batu kuno. Tinggi rata-rata batu tersebut mencapai tiga hingga empat meter dan membentang hingga 1 kilometer.

Bentuk garis bangunan yang diduga kota Atlantis yang hilang tersebut, berada di dasar danau. Kondisinya masih terjaga dengan baik karena sifat alkali air danau.

Alkali adalah suatu garam ionik basa dari suatu unsur kimia alkali logam atau alkali tanah.

Tim arkeologi tersebut percaya, ada sebuah benteng kuno yang berdiri pada Zaman Besi yang dikenal sebagai Urartu -- atau yang disebut sebagai Kerjaan Van.

Kerajaan ini diyakini telah berdiri dan menjalani pemerintahan antara Abad 9 hingga 6 SM. Keberadaan kota yang hilang di bawah perairan ini sudah bergejolak selama berabad-abad.

"Kini, sudah banyak masyarakat yang menetap dan tinggal di dekat kawasan Danau Van," ujar Ceylan.

"Warga menamai danau itu sebagai 'upper sea' karena percaya ada banyak hal misterius di dasar air," tambahnya.

Tim arkeolog itu pun telah mendeteksi lokasi yang diduga kastil dan memotret penampakan bawah danau. Penemuan ini pun dianggap jadi kemajuan bagi penelitian.

Pihaknya pun menduga, kedalaman danau telah berfluktuasi secara dramatis selama berabad-abad.

Sejak nama Kerajaan Urartu telah lama memudar, kisah peradaban dan lokasi tersebut kian menjadi mitos dan legenda.

"Ini adalah keajaiban Atlantis yang hilang. Tim kami akan terus meneliti dan terus menggali informasi seputar penemuan tersebut," ujar Ceylan.

Van adalah danau terbesar di Turki. Lokasinya berada di wilayah Anatolia Timur, dekat perbatasan dengan Iran.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Negara dengan penduduk terbanyak di seluruh dunia. Negara ini telah berganti nama menjadi Republik Rakyat Tiongkok.
    Negara dengan penduduk terbanyak di seluruh dunia. Negara ini telah berganti nama menjadi Republik Rakyat Tiongkok.

    China

Video Terkini