Sukses

Video Rakyat Korut Bersorak Gembira Usai Uji Coba Rudal Terbaru

Mereka memadati beberapa jalan dan titik utama di Ibu Kota Pyongyang, salah satunya di Alun-Alun Memorial Kim Il-sung.

Liputan6.com, Pyongyang - Beberapa hari usai Korea Utara berhasil melesatkan rudal balistik antarbenua termutakhir mereka, masyarakat negara itu dilaporkan menggelar perayaan akbar atas tes peluncuran tersebut, kata laporan media pemerintah setempat.

Mengutip The Washington Post (3/12/2017), media pemerintah Korea Utara mewartakan pada Kamis 30 November bahwa 'pesta menari pecah di Ibu Kota Pyongyang' atas sebuah 'kegembiraan besar' yang dirasakan para pejabat dan warga atas peluncuran rudal sehari sebelumnya.

Mereka memadati beberapa jalan dan titik utama di Ibu Kota Pyongyang, salah satunya di Alun-Alun Memorial Kim Il-sung.

Massa bersorak-sorai bergembira. Suara lautan orang dan letupan kembang api yang susul-menyusul menambah riuh suasana.

Beberapa foto yang dirilis oleh Associated Press dan Agence France-Presse menunjukkan ribuan orang berkumpul di Alun-Alun Memorial Kim Il-sung.

Korea Utara menggelar perayaan atas kesuksesan tes rudal termutakhir yang dilesatkan pada 29 November lalu. Perayaan itu dilaksanakan di Pyongyang pada 30 November 2017 (Jon Chol-jin/AP)

Sejumlah gambar memperlihatkan beberapa serdadu Korea Utara berpelukan, tersenyum, dan melepas tawa.

Korea Utara menggelar perayaan atas kesuksesan tes rudal termutakhir yang dilesatkan pada 29 November lalu. Perayaan itu dilaksanakan di Pyongyang pada 30 November 2017 (Kim Won-jin/AFP)

Foto lain ikut memperlihatkan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un yang bersuka-cita -- di tempat dan pada waktu yang berbeda -- atas peluncuran rudal termutakhir Korut pada Rabu 29 November lalu.

Kim Jong-un bergembira  atas kesuksesan tes rudal termutakhir yang dilesatkan pada 29 November lalu. (KCNA via AP)

Dalam sebuah pernyataan resmi di tengah perayaan akbar di Pyongyang, pejabat Korea Utara mengatakan, "Kim Jong-un berbangga akhirnya kita resmi telah menjadi negara nuklir," meski tak ada laporan yang menyebut bahwa uji coba Rabu lalu melibatkan nuklir.

Pernyataan itu menambahkan bahwa nuklir merupakan "faktor pendorong pemerintah (Korea Utara) untuk membangun kekuatan roket (rudal)".

Kegiatan perayaan akbar semacam itu lazim dilakukan oleh Korea Utara, yang dengan sengaja turut memuat konten politis-provokatif-propagandis demi mengusik komunitas internasional.

Berikut video pejabat dan masyarakat Korea Utara yang merayakan tes rudal termutakhir mereka:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rudal Termutakhir Korea Utara Mampu Jangkau Ibu Kota AS

Rudal balistik antarbenua (ICBM) teranyar yang diluncurkan Korea Utara pada 29 November, diperkirakan oleh para pakar memiliki kapabilitas untuk menjangkau ibu kota Amerika Serikat, Washington DC.

Pakar menambahkan, misil itu juga diprediksi dapat menjangkau hampir sebagian besar wilayah AS.

Seperti dikutip dari CNBC 29 November, Korea Utara menembakkan rudal melambung ke atas langit hingga setinggi 4.500 km dan kemudian mendarat di Laut Jepang, atau sekitar 1.000 km dari titik peluncuran awal.

David Wright, direktur program keamanan global untuk firma analis nonprofit Union of Concerned Scientist menyebut, ICBM Korea Utara teranyar itu mampu menempuh jarak yang lebih jauh jika meluncur dalam jalur lintasan semi-horizontal.

"Rudal semacam itu akan memiliki jarak yang lebih dari cukup untuk mencapai Washington DC. Bahkan, sebenarnya mampu mencapai sebagian besar daratan Amerika Serikat," kata Wright.

Sementara itu, Scott Seaman, direktur biro Asia untuk firma konsultan Eurasia Group, sependapat dengan pernyataan Wright.

"Jika diluncurkan pada lintasan rata, misil itu bisa menempuh perjalanan hingga mencapai jarak sejauh 13.000 km. Jarak itu cukup untuk mencapai Washington DC," tambah Seaman.

Kendati demikian, rudal teranyar Korea Utara yang diluncurkan pada 29 November itu belum tentu mampu dipersenjatai dengan hulu ledak nuklir.

"Kita tidak tahu muatan apa yang dibawanya, sehingga tidak jelas apakah rudal itu mampu menjangkau jarak yang sama jika membawa hulu ledak nuklir. Ditambah lagi, kita juga belum tahu pasti, apakah hulu ledak nuklir Korut telah benar-benar dibuat dan bisa dipasang pada rudal mereka," tambah Wright.

Sementara itu, Michael Elleman, analis senior di International Institute for Strategic Studies dan kelompok observator 38 North memberikan pandangan yang berbeda.

"Perlu ada pemeriksaan mendalam sebelum mencapai simpulan mengenai performa dan reliabilitas misil tersebut. Kita juga perlu mengetahui isi muatan secara presisi untuk menganalisis jangkauan rudal tersebut," kata Elleman.

Pada kesempatan yang berbeda, Menteri Pertahanan AS Jim Mattis mengatakan, rudal teranyar Korea Utara "dapat mengancam lokasi di mana pun di dunia".

Ia menambahkan, "Korea Utara terus melakukan pengembangan dan pembangunan rudal yang membahayakan perdamaian dunia, regional, dan Amerika Serikat."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.