Sukses

Tahan Mobil agar Tak Terjun, Polisi Inggris Ini Disebut Superman

Seorang petugas polisi Inggris ini disebut superman setelah menahan sebuah van dengan tenaganya agar tak terjun dari jembatan.

Liputan6.com, West Yorkshire - Seorang polisi asal West Yorkshire, Inggris ini patut diacungi jempol bahkan boleh disebut superhero. Pasalnya, petugas itu dengan kekuatannya menahan sebuah van yang terguling dan nyaris jatuh dari jembatan. Oleh rekan-rekannya, ia pun dipanggil Superman.

Petugas itu bernama Martin Willis. Ia menemukan sebuah kendaraan yang terlibat kecelakaan dan menabrak pagar jembatan. Mobil itu berada di tengah-tengah antara mau jatuh dan tidak. Sementara, si sopir masih berada di dalam van itu. Insiden berlangsung pada Jumat 1 November 2017.

Dikutip dari The Independent pada Minggu (3/12/2017), Wilis adalah petugas pertama yang tiba di lokasi kecelakaan. Dan melihat mobil itu nyaris jatuh, dia tak punya pilihan untuk menahan kendaraan itu dengan tenaganya bak Superman, hingga petugas pemadam kebakaran datang. 

Dalam postingan Willis di Twitter, ia mengatakan,  tidak bisa "menggambarkan kelegaannya" saat bantuan tiba.

"Saya yang pertama tiba di lokasi tabrakan di jalan tolol A1 (M) pagi ini dan dihadapkan dengan kendaraan yang tengah nyaris jatuh bergelantungan di jembatan dengan pengemudi yang terjebak."

"Setelah memegang van itu untuk menghentikannya bergoyang karena angin, saya tidak dapat menjelaskan kelegaan saya saat West Yorkshire Fire and Rescue tiba di tempat kejadian."

Upaya heroik Willis yang mirip adegan dalam film Superman itu telah dihargai oleh polisi dan anggota masyarakat Inggris lainnya.

Petugas Nottinghamshire, Adam Pace berkicau, "Mobil ini dan pengemudinya selamat! Berkat Superman Anda."

Postingan itu mendapat respons dari akun Sue Drew. Ia menulis, "Itu pasti momen di mana semua jantung yang berada di lokasi berhenti! Hebat benar sang petugas untuk menahan mobil itu, dan membantu menyelamatkan nyawa pengemudi. Mereka pasti sangat berterima kasih atas bantuannya."

Si pengemudi van akhirnya bisa diselamatkan dari kendaraan dan kemudian dibawa ke Leeds General Infirmary, di mana kondisinya digambarkan sebagai "serius, tapi tidak mengancam jiwa".

Dalam sebuah pernyataan, West Yorkshire Fire and Rescue, Inggris mengatakan: "Layanan darurat bekerja sangat keras bersama pagi ini untuk menyelamatkan pengemudi kendaraan di A1 (M)."

"Korban laki-laki sudah sembuh di rumah sakit setelah mengalami siksaan yang mengerikan - kami berharap dia baik-baik saja," lanjut pernyataan West Yorkshire Fire and Rescue, Inggris mengomentari aksi heroik Willis yang mirip Superman. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Polisi Heroik Jadikan Tubuhnya Tameng dari Bomber Bunuh Diri

Aksi polisi heroik lainnya pernah terjadi di China pada Februari 2016. Kala itu, seorang petugas menjadikan tubuhnya tameng bomber bunuh diri.

Kejadian itu terjadi ketika petugas bernama Wu Jun dan rekannya dipanggil ke desa Baota, Hubei. Mereka menanggapi panggilan seorang warga yang melaporkan seseorang melempar bom buatan dari rumahnya, seperti dilaporkan People's Daily Online.

Di sana, mereka dihadapi oleh seseorang penyandera berusia 42 tahun yang mengancam akan meledakkan persediaan bom yang cukup besar dalam upaya bunuh diri dan ibunya yang sakit di lantai 2 rumah.

Negosiasi antara polisi dan penyandera berlangsung selama tiga jam. Namun, pria yang juga memakai rompi bom menjadi gelisah dengan kehadiran para petugas di luar rumah.

Wu dan rekannya akhirnya memutuskan untuk mendobrak pintu rumah. Penyandera kemudian menyulut sumbu dan mengancam akan menghadang siapa saja yang berani menjinakkan bom tersebut.

Ketika itu, regu penjinak bom sedang dalam perjalanan. Namun, Wu tanpa berpikir panjang melemparkan tubuhnya, melindungi mereka yang mungkin terkena dampak dari ledakan bom.

Ledakan itu menyebabkan petugas Wu mengalami 30 luka serius di sekujur tubuhnya. Demikian dikutip dari Daily Mail pada Februari 2017 lalu.

Petugas lainnya, penyandera dan ibunya tidak mengalami luka dalam insiden itu. Pelaku kemudian ditahan dan digiring ke kantor polisi, sementara rekannya langsung melarikan Wu ke rumah sakit.

Wu dalam kondisi kritis saat berada di ICU di Number Three Hospital, Wuhan. Ia telah menjalani pencangkokan kulit pada bagian wajah dan lengan di penghujung perayaan Tahun Baru China, pada 22 Febuari lalu.

Guna menaikkan semangat hidupnya, 50 petugas medis telah menulis pesan-pesan dukungan ketika sedang menjalani waktunya di rumah sakit selama perayaan Imlek.

Kepada wartawan, sang istri mengatakan bahwa ia adalah orang yang berdedikasi terhadap pekerjaannya. Sementara itu, ia juga mengatakan bahwa suaminya tak menyesali keputusannya mengorbankan nyawanya untuk menyelamatkan orang lain.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.