Sukses

Australia Gratiskan Uang Kuliah Bagi Calon Guru yang ke Pedalaman

Pemerintah negara bagian New South Wales (NSW), Australia, akan ganti uang kuliah bagi calon guru yang mau mengajar di daerah pedalaman.

Liputan6.com, Sydney - Pemerintah negara bagian New South Wales (NSW), Australia, akan mengganti biaya kuliah yang dikeluarkan 60 lulusan setiap tahunnya bila mereka bersedia menjadi guru di pedalaman negara bagian tersebut.

Itu adalah usaha pemerintah untuk meningkatkan mutu sekolah di daerah-daerah pedalaman, dengan tambahan dana 140 juta dolar Australia, guna mengisi sekitar 150 posisi guru di tempat terpencil dan di daerah pedesaan.

Saat ini terdapat lowongan untuk sekitar 200 staf di sekolah-sekolah pedesaan di negara bagian NSW.

Beasiswa tersebut akan tersedia mulai tahun 2018 bagi siswa yang baru tamat SMA atau mahasiswa yang sedang belajar di jurusan keguruan.

Selain penggantian biaya kuliah, mereka juga akan mendapatkan dana 7.500 dolar Australia (sekitar Rp 75 juta), guna membantu biaya kehidupan sehari-hari, dan juga bonus 6 ribu dolar Australia (sekitar Rp 60 juta) ketika mereka mulai pekerjaan menjadi guru.

Seperti dikutip dari ABC Australia Plus, Senin (4/12/2017), ketika mengumumkan kebijakan terbaru tersebut di Finley Public School, Menteri Pendidikan NSW Rob Stokes mengatakan bahwa guru-guru muda akan mendapat banyak keuntungan dari sisi keuangan dengan mengajar di sekolah pedesaan.

"Insentif ini jelas akan sangat menguntungkan," kata Stokes.

"Bila saya guru muda yang baru akan bekerja, saya akan melihat ini sebagai kesempatan yang bagus."

Di Australia, mahasiswa pada umumnya bisa mendapatkan pinjaman dari pemerintah untuk biaya kuliah. Tamatan S1 akan memiliki hutang sektitar 30 ribu dolar Australia (sekitar Rp 300 juta) yang harus dibayar mengangsur selama tiga tahun ketika mereka sudah bekerja dengan pendapatan tertentu.

"Kami ingin menarik anak-anak muda yang memiliki otak cemerlang, namun juga penting bahwa mereka mendapat dukungan dari mentor yang sudah berpengalaman, yang akan memastikan hasil pendidikan terbaik bagi anak-anak didik mereka." kata Stokes.

Stokes mengaku bahwa insentif yang sebelumnya sudah ditawarkan gagal mencegah berkurangnya tenaga guru di daerah pedesaaan. Ia mengatakan, insentif baru ini bukanlah hal yang serta merta akan menyelesaikan masalah.

"Ini selalu menjadi masalah, dan saya kira akan tetap akan menjadi masalah," kata Stokes.

Kepala Sekolah Finley High School di Australia, Helen McCrae, mengatakan mencari guru dan kemudian membuat mereka betah mengajar adalah bagian paling sulit dari pekerjaannya.

"Ini bisa menjadi masalah besar." katanya. "Saya kadang harus mengiklankan empat kali sebelum posisi bisa terisi."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pindah ke Pedesaan untuk Menjadi Guru

Salah seorang guru yang sekarang mengajar di Finley adalah Nicholas Campbell yang berasal dari Newcastle.

Jarak antara Finley dan Newcastle adalah 810 km.

Campbell pindah bulan Januari alu, dan mengatakan kepindahannya ke daerah pedesaan adalah hal yang baik bagi karir dan juga keluarganya yang masih muda.

"Saya bisa menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga, karena jarak dari rumah ke sekolah hanya 100 meter berjalan kaki." katanya.

Sebuah kajian independen yang dibiayai oleh pemerintah Federal Australia akan menyampaikan laporan di akhir tahun mengenai bagaimana cara menarik lebih banyak guru ke daerah pedalaman, pedesaan, dan kawasan regional.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini