Sukses

Pererat Hubungan, Wakil Ketua MPR RI Berkunjung ke Senegal

Wakil Ketua MPR RI, Mahyudin, beserta rombongan bertolak ke Dakar, Senegal, untuk memperkuat Hubungan Bilateral Indonesia-Senegal

Liputan6.com, Dakar - Hubungan bilateral antara Indonesia dan Senegal semakin diperkuat, setelah delegasi MPR RI yang diketuai oleh Wakil Ketua MPR-RI, Mahyudin, melakukan lawatan ke Senegal. Sebelumnya, delegasi BKSAP DPR-RI yang dipimpin Rofi Munawar juga melakukan kunjungan ke negara Afrika tersebut pada April 2017.

Kunjungan itu dilakukan dalam rangka penguatan hubungan kerja sama bilateral kedua negara, khususnya kerja sama antar parlemen, serta dalam rangka Sosialisasi Empat Pilar kepada seluruh WNI yang berada di Senegal.

Sosialisasi Empat Pilar adalah sebuah rancangan dari Tim Kerja Materi dan Sosialisasi MPR RI yang 'bertiangkan' Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika.

Dalam kunjungannya ke Senegal, Mahyudin didampingi oleh Wakil Ketua MPR dari Fraksi PKS, Hidayat Nur Wahid, Rambe Kamarul Zaman dari Fraksi Partai Golkar, Muhammad Safrudin dari Fraksi PAN, Agatie Sulie Mahyudin dari Fraksi Partai Golkar, dan Muhammad Idris Laena dari Fraksi Partai Golkar.

Menurut laporan dari KBRI Dakar yang diterima oleh Liputan6.com, pada Jumat (1/12/2017), Mahyudin melakukan pertemuan dengan Abdou Mbou (Wakil Presiden Parlemen Nasional Senegal) untuk membahas perlunya memperkuat hubungan kedua negara -- khususnya antar parlemen -- serta peningkatan kerja sama government to government, people to people dan business to business contact.

Mahyudin juga mengapresiasi Pemerintah Senegal yang memberikan dukungannya atas pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK-PBB 2019-2020. Ia berharap, kedua negara yang sama-sama merupakan negara mayoritas muslim, untuk menyamakan pandangan dan saling dukung di berbagai forum internasional.

Dalam kesempatan tersebut, Mahyudin juga mendorong percepatan pelaksanaan asas timbal balik dari Pemerintah Senegal dalam pemberlakukan fasilitas bebas visa bagi WNI dan pembukaan kembali Kedutaan Besar Senegal di Jakarta.

Menanggapi Mahyudin, Abdou Mbou menilai Indonesia telah menjadi negara maju, dan karenanya Senegal perlu banyak belajar dan bekerja dengan dari Indonesia. Abdou Mbou juga sama seperti Mahyudin -- yang mendorong dipertahankannya upaya saling dukung di forum internasional -- dan berharap dengan hubungan antar parlemen yang kuat dapat meningkatkan hubungan ekonomi kedua negara.

Abdou Mbou lalu ikut merencanakan kunjungan ke Indonesia. Ia berharap, Parlemen Indonesia dapat segera mengirimkan undangan resmi ke pihaknya.

Kunjungan Wakil Ketua MPR-RI ke Dakar, Senegal (KBRI Dakar)

Di sela-sela kunjungannya itu, Mahyudin juga bertemu dengan Imam Besar Masjid Agung Dakar, Alioune Samba. Kepada Mahyudin, Alioune Samba meminta bantuan pihak Indonesia untuk penguatan intelektualitas dan pengembangan kapasitas bagi aktivitas pendidikan di Masjid Agung Dakar. Mahyudin menanggapi, dengan mendorong adanya kegiatan saling kunjung, pertukaran informasi dan pertukaran pelajar, sebagai tahap awal kerja sama antara kedua negara.

Di samping itu, Mahyudin juga berkesempatan untuk bertemu dengan Ulama Besar Tariqat Muridiyya, Khalifa General Serigne Sidi Mochtar Mbacke di Touba, Senegal. Dalam pertemuan itu, disepakati perlunya kegiatan saling kunjung di bidang keagamaan antar tokoh agama, pelajar atau santri. Pertemuan itu juga membahas seputar kerja sama ekonomi syariah dan kerja sama di bidang pertanian, terutama terkait model penanaman padi di Indonesia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan

Di hadapan para WNI yang berada di Senegal, delegasi MPR-RI juga melakukan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan. Dalam pengantarnya, Wakil Ketua Mahyudin menjelaskan mengenai apa itu MPR, fungsi dan tugas-tugasnya. Selain memiliki tugas-tugas konstitusional, MPR sebagai lembaga negara juga mempunyai tugas menyosialisasikan Empat Pilar, sesuai amanat UU 17/2014 tentang MD3.

Sosialisasi Empat Pilar sendiri adalah sebuah rancangan dari Tim Kerja Materi dan Sosialisasi MPR RI yang 'bertiangkan' Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika.

Dalam kesempatan ini, Mahyudin mengapresiasi langkah-langkah konkrit serta terobosan baru yang dilakukan KBRI Dakar dalam memasarkan produk industri strategis Indonesia di Senegal dan negara rangkapan lainnya. Ia juga bangga dengan produk-produk Indonesia yang telah dipakai oleh negara-negara Afrika.

Menurutnya, upaya KBRI Dakar ini telah sejalan dengan nafas Empat Pilar Kebangsaan.

Lebih lanjut, Mahyudin mengatakan bahwa Pemerintah harus lebih agresif dalam melakukan penetrasi pasar ke Senegal karena potensinya menjanjikan. "Sudah ada kesuksesan pembelian pesawat CN-235, rencana pembelian kapal dan kerja sama kelapa sawit. Presiden Jokowi perlu berkunjung ke Senegal," ujar Mahyudin.

Duta Besar RI Dakar, Mansyur Pangeran berharap, melalui Sosialisasi Empat Pilar ini akan memberikan manfaat, semangat, serta motivasi yang tinggi bagi KBRI dan segenap masyarakat Indonesia di Senegal, untuk terus maju membangun bangsa.

"Kunjungan delegasi MPR-RI sangat pas sekali momennya, karena hubungan ekonomi kedua negara yang sedang meningkat. Pemerintah kita sedang dalam proses kerja sama membangun rel kereta api antar kota di Senegal," imbuh Dubes Mansyur.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.