Sukses

Dikritik PM Inggris soal Twit Anti-Islam, Donald Trump Berang

Donald Trump me-retwit tiga video yang mengandung pesan kebencian terhadap muslim. Ulahnya itu pun langsung mendapat sorotan tajam.

Liputan6.com, Washington, DC - Jagat maya kembali digegerkan dengan "ulah" Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, di Twitter. Pada 29 November, ia me-retwit tiga video dari akun perempuan anggota sayap kanan Inggris (Britain First), Jayda Fransen, yang mengandung pesan kebencian terhadap muslim.

Merespons hal tersebut, juru bicara Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan bahwa apa yang dilakukan Trump salah. Ia menambahkan bahwa Birtain First bertujuan memecah belah masyarakat melalui ujaran kebencian yang menjajakan kebohongan dan memicu ketegangan.

Namun, Donald Trump tak terima dengan respons Theresa May. Dikutip dari BBC, Kamis (30/11/2017), pria berusia 71 tahun itu pun mengatakan bahwa May seharusnya fokus pada "terorisme" di Inggris.

"Jangan fokus kepada saya, fokus kepada teroris Islam radikal yang saat ini sudah ada di Inggris. Kami baik-baik saja!" tulis Trump di Twitter-nya.

Selain Theresa May, sejumlah pejabat Inggris juga mengecam cuitan Donald Trump itu. Salah satunya adalah seorang anggota pemerintahan konservatif senior Inggris, Sajid Javid.

"Jadi POTUS (Presiden AS) telah mendukung pandangan dari sebuah organisasi rasis yang penuh kebencian. Ia salah dan saya menolak membiarkannya dengan tak berkata apa-apa," tulis Javid.

Sementara itu Brendan Cox menyebut bahwa Donald Trump telah melegalkan gerakan sayap kanan di AS. Brendan adalah suami Jo Cox, anggota Parlemen Inggris yang tewas dibunuh tahun lalu oleh seorang pria yang meneriakkan "Britain First" ketika menyerang korban.

"Menyebarkan kebencian teah menimbulkan konsekuensi dan Presiden harusnya malu dengan dirinya sendiri," tulis Brendan di akun Twitter-nya.

Sementara itu Jayda Fransen (31) adalah Wakil Ketua Britain First, kelompok sayap kanan dan ultra-nasionalis.

Merespons dukungan Presiden AS tersebut, Fransen menyambutnya dengan gembira, di mana ia mengatakan bahwa video tersebut telah ditonton oleh 43,6 juta pengikut Trump di Twitter. "SEMOGA TUHAN MEMBERKATIMU!" tulis Fransen dengan huruf kapital.

Pada November 2016, Fransen pernah dinyatakan bersalah setelah memaki seorang perempuan muslim berhijab dengan empat anakanya. Ia juga pernah menggunakan kata-kata yang mengancam dan menghina saat berpidato di Belfast, Irlandia Utara.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pembelaan Gedung Putih

Sekretaris pers Gedung Putih, Sarah Sanders, membela cuitan Donald Trump itu. Kepada awak media, ia mengatakan bahwa Trump melakukan hal tersebut untuk memulai percakapan tentang keamanan perbatasan dan imigrasi.

"Saya pikir tujuannya adalah untuk mempromosikan perbatasan dan keamanan nasional yang kuat," ujar Sanders seperti dimuat dalam CNN.

Sanders juga menghiraukan pertanyaan tentang apakah video tersebut asli dan memilih menjawab "ancamannya nyata". Ia membela Trump dengan mengatakan bahwa keaslian video itu tak menjadi masalah.

"Itulah yang Presiden bicarakan, itulah yang menjadi perhatian Presiden, menghadapi ancaman nyata tersebut," ujarnya.

Salah satu video yang di-retweet Donald Trump memperlihatkan apa yang disebut Fransen sebagai "migran muslim" memukul seorang remaja Belanda yang mengenakan tongkat.

Kantor Jaksa Agung Belanda yang menangani kasus tersebut mengatakan, insiden itu terjadi pada Mei 2017 dan tersangka lahir serta besar di Belanda.

Seorang juru bicara tak berkomentar ketika ditanya tentang agama remaja yang jadi tersangka, dengan mengatakan bahwa hal itu bertentangan dengan kebijakan mereka.

Sementara itu dalam video lain, merekam kerusuhan di Mesir pada 2013, di mana terlihat seorang pria didorong dari atas gedung di Alexandria. Pada 2015, mereka yang terlibat dalam insiden itu diadili, dan seorang laki-laki dieksekusi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini