Sukses

Menengok Kekejaman Pol Pot

Nyaris tak ada yang berubah dari tempat yang biasa disebut dengan sandi rahasia S 21 itu. Masih ada bercak darah, ranjang besi, hingga ruang tempat penyiksaan.

Liputan6.com, Phnom Penh: Bila Anda berkesempatan mengunjungi Phnom Penh, Kamboja, jangan lewatkan datang ke Museum Tuol Sleng. Museum itu menjadi saksi kekejaman komunis di rezim Pol Pot.

Museum Tuol Sleng berada di Distrik Tuol Svay Prey--sebelah selatan Phnom Penh. Setelah kota tersebut jatuh ke rezim penguasa komunis, sebuah kompleks sekolah pun diubah menjadi kamp interogasi dan penyiksaan tahanan. Sejumlah tahanan dari kalangan profesional, seperti guru, dokter, atau pengacara pernah merasakan tempat tersebut.

Nyaris tak ada yang berubah dari tempat yang biasa disebut dengan sandi rahasia S 21 itu. Masih ada bercak darah, ranjang besi, hingga ruang tempat penyiksaan. Kekejaman Tentara Khmer Merah juga diabadikan dalam sejumlah foto dan lukisan.

Sementara di ruangan lainnya, pakaian para korban hingga ribuan tengkorak pun masih teronggok dalam sebuah lemari. "Tidak terbayang betapa kejamnya rezim pada saat itu," ujar Muklis, turis asal Indonesia.

Dalam masa empat tahun kekuasaan Pol Pot-- dari 1975 hingga 1979, tak kurang dari dua juta rakyat Kamboja dihabisi nyawanya. Bahkan ratusan ladang pembantaian juga ditemukan di sejumlah wilayah di negara tersebut.

Menapaki jejak peninggalan rezim Khmer Merah memang memilukan. Tapi museum itu mengingatkan agar sejarah pahit tak terulang lagi.(ULF)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini