Sukses

Donald Trump: Saya 'Menolak' Jadi Person of the Year Majalah Time

Donald Trump mengaku menolak pencalonan dirinya sebagai Person of the Year Majalah Time. Benarkah ia dicalonkan?

Liputan6.com, Washington, DC - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengaku menolak pencalonan dirinya sebagai Person of the Year Majalah Time. Klaim miliarder nyentrik itu disampaikan lewat akun Twitter pribadinya @realDonaldTrump pada Sabtu 25 November 2017.

"Majalah Time menghubungiku, mengatakan bahwa aku mungkin akan jadi "Man (Person) of the Year", seperti tahun lalu," kata Donald Trump, seperti dikutip dari BBC, Sabtu (25/11/2017).

"Namun, aku harus menyetujui wawancara dan sesi foto besar. Dan aku mengatakan, itu mungkin bukan ide bagus dan melewatkannya. Bagaimanapun, terimakasih!"

Majalah Time sejak 1927 memilih tokoh, grup, atau ide paling berpengaruh setiap tahunnya.

Pilihan tersebut termasuk hampir semua presiden AS, Adolf Hitler, Ayatollah Khomeini, Mahatma Gandhi, dan Paus Fransiskus, serta kelompok yang disebut 'Ebola fighters'.

Gelar Person of the Year pernah diubah menjadi 'Machine of the Year' pada 1982 -- untuk komputer.

Saat dikonfirmasi mengenai klaim Donald Trump, Time Magazine tidak berkomentar mengenai pilihannya itu.

"Presiden salah sangka tentang bagaimana kami memilih Person of the Year. Time tidak akan berkomentar soal pilihan kami sampai waktunya publikasi, yaitu 6 Desember 2017," demikian disampaikan pihak Majalah Time dalam akun Twitternya, @TIME.

Media tersebut mengundang para pembaca untuk memilih siapa tokoh favorit yang akan menyandang Person of the Year. Namun, keputusan terakhir ada di tangan para editor.

Mantan editor Majalah Time, Richard Stengel mengatakan penggunaan kata 'mungkin' (probably) menunjukkan bahwa Donald Trump diduga kuat kehilangan gelar itu.

Sebelumnya, pada Juni lalu Washington Post mengungkap bahwa di sejumlah klub golf milik Trump dipajang foto kopian sampul Majalah Time palsu, yang menampilkan beberapa berita utama bernada positif di mana foto Donald Trump ada di sampulnya.

"Tak senang rasanya memberitahukan bahwa Anda mungkin bukanlah Person of the Year. Mereka hanya ingin sesi foto. Namun, aku yakin, Anda menyimpan punya sampul Time palsu di gudang," tulis Richard Stengel dalam akun Twitternya, @stengel.

Sebelumnya, Donald Trump tampil di sampul Majalah Time terbitan Desember 2016. Presiden ke-45 Amerika Serikat terpilih itu duduk di kursi dalam posisi miring. Ada tulisan 'President of the Divided States of America' -- Presiden Amerika yang 'Terbelah'.

Majalah terkemuka tersebut menobatkan Donald Trump sebagai Person of the Year untuk tahun 2016.

Donald Trump girang bukan kepalang menanggapi keputusan Time. Ia mengaku sangat terhormat.

"Ini berarti banyak, khususnya bagi aku yang tumbuh besar membaca Majalah Time. Anda tahu, ini adalah majalah yang penting dan aku sangat beruntung bisa tampil di sampulnya beberapa kali tahun ini," kata Donald Trump kepada NBC.

Meski demikian, Trump menolak sebutan sebagai Presiden Amerika yang 'Terbelah' di sampul tersebut. "Ada banyak perbedaan. Namun, kita akan merekatkannya kembali."

Dalam wawancara dengan Time, Donald Trump mengaku ingin dikenang sebagai pemimpin yang sukses mengalahkan ISIS dan menciptakan iklim bisnis yang baik di AS.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pose Donald Trump 'Bertanduk' dan Mirip Hitler?

Namun, ada hal unik yang mewarnai terpilihnya Donald Trumps sebagai Person of the Year 2016 versi Majalah Time.

Donald Trump pun tampil di sampul media terkemuka itu. Ia duduk di kursi berangka kayu yang terlihat berwarna kecoklatan, posisi duduknya miring, dengan sorot mata tajam yang menghadap ke arah lensa kamera.

Sejumlah pengguna internet melayangkan tuduhan bahwa kepala Trump, yang tepat di bawah huruf M -- dalam tulisan 'Time' disengaja. Yang membuat sang presiden terpilih seakan-akan punya tanduk.

"Sampul Majalah Time menempatkan huruf M sehingga DT seakan punya tanduk. Memalukan," kata seorang pengguna Twitter.

Tak hanya itu, pose Trump juga dianggap serupa dengan foto Hitler -- yang juga pernah tampil di Majalah Time pada 1941.

"Menarik bagaimana @Time menempatkan Hitler dan Trump di kursi dan dalam posisi serupa, saling membelakangi. Menurutku, itu disengaja," kata seorang pengguna Twitter yang lain.

Lainnya berkomentar, "Hitler, Stalin, Putin dan kini Trump. Semuanya menjadi person of the year. @realDonaldTrump ada di sekitar orang-orang yang buruk. Oke, aku mengerti Time, masuk akal."

Adolf Hitler dinobatkan menjadi Man of the Year 1938. Tahun itu ia juga tampil di sampul Time dalam bentuk ilustrasi hitam putih yang dilukis Rudolph Von Ripper. Sang diktator digambarkan dari belakang.

Sebelumnya, Hitler dua kali tampil dalam sampul Majalah Time. Bukan berupa foto diri melainkan dalam bentuk kartun.

Pada 22 Agustus 2016, ada kartun wajah Trump yang meleleh di sampul Time. Tulisan 'Meltdown' ada di sampingnya.

Gambar serupa, tapi dengan lelehan yang lebih parah muncul dalam edisi 24 Oktober 2016. Tulisan 'Total Meltdown' ada di atas kepala Trump yang proporsinya mengecil.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini