Sukses

Tinggal di Pegunungan Swiss dan Dibayar Ratusan Juta, Tertarik?

Liputan6.com, Albinen - Pernahkah bermimpi untuk tinggal di sebuah pemukiman yang ada di pegunungan kecil nan indah? Jika iya, silakan datang ke kota kecil yang ada di Swiss ini.

Kota Albinen, yang berlokasi di Canton Valais, bahkan menawarkan 25.000 Franc Swiss (Rp 344 juta) untuk siapa saja yang mau pindah ke sana.

Dilansir dari The Telegraph pada Kamis (23/11/2017), Pemerintah Kota Albinen berinisiatif melakukan itu demi meningkatkan jumlah populasi yang hanya dihuni 240 jiwa.

Penghibahan dana juga berlaku bagi anak-anak, yang nantinya akan mendapat 10.000 Franc Swiss (Rp 137 juta) per anak. Sejumlah uang itu diberikan bagi para calon penduduk untuk membangun rumah di sana.

Agen berita Agence Télégraphique Suisse melaporkan, beberapa tahun belakangan ini sudah banyak warga yang memilih keluar dari Albinen. Akibatnya, sekolah di kota itu terpaksa ditutup.

Menyikapi hal ini, sekelompok orang di sana membuat sebuah petisi yang ditandatangani oleh lebih dari separuh warga pada Agustus lalu. Petisi itu meminta pemerintah kota untuk memberikan sejumlah uang tunai bagi mereka yang ingin tinggal di kota Swiss yang berbahasa Jerman itu.

Keputusan itu nantinya akan diresmikan melalui sebuah voting pada 30 November.

Beberapa persyaratan juga dikeluarkan bagi calon penduduk, seperti mereka harus berada di bawah usia 45 tahun.

Persyaratan lainnya juga dicanangkan, yakni calon penduduk harus tinggal di Albinen minimal selama 10 tahun, atau pemberian biaya awal akan ditarik kembali.

Hal itu diberlakukan agar mereka bisa menjadi warga tetap yang tinggal lama di sana, bukan hanya berlibur.

Albinen sejak dahulu memang dikenal sebagai kota yang minim penduduk. Tercatat, populasi tertinggi yang pernah kota itu capai hanya 380 jiwa, itu pun pada tahun 1900.

Kota itu sendiri menawarkan banyak hal bagi para penduduknya. Berlokasi di Pegunungan Alpen Swiss yang terkenal, dengan ketinggian 4.300 kaki, sebagian besar wilayah di sana adalah tanah pertanian dan hutan. Hanya sekitar tiga persen wilayah saja yang dijadikan area pemukiman.

Albinen juga berjarak hanya empat kilometer dari Leukerbad, sebuah kota di Swiss yang memiliki salah satu kompleks kesehatan, kecantikan dan pemandian air panas terbesar di Eropa.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kota Kuno di Italia Ini Menawarkan Rp 31 Juta Kepada Calon Penduduknya

Pemberian uang bagi para calon penduduk tidak hanya ditawarkan Pemerintah Kota Albein saja.

Pada Oktober lalu, sebuah kota di Italia juga mengeluarkan tawaran yang mungkin sulit ditolak.

Kepala eksekutif setempat memberikan dana sebesar 2.000 euro, atau sekitar Rp 31 juta kepada siapa saja yang bersedia pindah ke Candela, yang terletak di pantai timur wilayah Puglia di Italia.

Wilayah yang sebelumnya dikenal sebagai "Little Naples" karena jalanan yang padat, telah kekurangan jumlah penduduk amat drastis dalam beberapa tahun terakhir. Dari 8.000 menjadi 2.700 orang.

Wali Kota Candela, Nicola Gatta berharap, hadiah uang tunai akan menarik perhatian orang-orang Italia dan orang asing untuk pindah ke kota kuno itu secara permanen.

"Saya bekerja setiap hari dengan semangat dan komitmen untuk membawa Candela kembali ke kemegahannya yang kuno," kata Gatta kepada sejumlah media.

"Sampai tahun 1960an, pelancong menyebutnya 'Nap'licchie' (Little Naples), karena jalanannya penuh dengan para musafir, turis, pedagang dan penjual yang berteriak-teriak."

Lebih jauh lagi, Gatta mengatakan sebagian besar kaum milenium dari kota telah memilih mencari pekerjaan dan tinggal di tempat lain. Jadi dia khawatir desa tersebut suatu hari nanti akan berubah menjadi satu dari banyak "kota hantu" di Italia.

Dengan harapan dapat meningkatkan populasi, pemerintah kota tersebut pun memberikan 800 euro untuk mereka yang masih single, 1.200 euro untuk pasangan dan 2.000 untuk satu keluarga.

Meski mendapat sokongan dana, pemohon yang tertarik masih harus berkontribusi ke desa tersebut dengan menyewa atau membeli rumah dan bekerja.

"Kami tidak ingin orang-orang berkeliaran di sini, dan berpikir bahwa mereka bisa hidup dari pendapatan balai kota. Semua penduduk baru harus bekerja dan berpenghasilan," ujar wakil Gatta, Stefano Bascianelli menjelaskan.

Sejauh ini enam keluarga dari Italia utara telah pindah secara permanen. Sementara lima lainnya telah mengajukan permohonan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.