Sukses

Bertemu Wanita Asing di Vietnam, 3 Staf Gedung Putih Dipecat

Tiga staf militer Gedung Putih Amerika Serikat (AS) dicopot dari jabatannya, setelah diduga melakukan kontak dengan wanita asing.

Liputan6.com, Washington, DC - Tiga staf militer Gedung Putih Amerika Serikat (AS) dicopot dari jabatannya setelah diduga melakukan kontak dengan wanita asing.

Tuduhan itu dilaporkan ketika Presiden Donald Trump sedang berada di Vietnam dalam rangka tur 12 harinya di Asia.

Dikutip dari Washington Post via Huffington Post, Rabu (22/11/2017), tiga serdadu tersebut adalah anggota dari Agen Komunikasi Gedung Putih atau White House Communications Agency (WHCA).

Mereka adalah staf yang bertugas untuk bantu menyediakan jalur komunikasi aman bagi para pejabat negara ketika berdialog dengan negara lain.

Jika dinyatakan bersalah, mereka dapat kehilangan status istimewa sebagai staf pemerintah. Tiga orang itu juga dapat dikenakan tindakan disipliner, termasuk pengadilan militer.

Washington Post melansir, staf Gedung Putih yang ikut bepergian dengan presiden atau pejabat senior lainnya dalam lawatan ke negara luar, diwajibkan untuk mendaftarkan pertemuan mereka dengan orang asing demi menjaga keamanan nasional.

Pada Agustus 2017, empat staf WHCA pernah dikeluarkan dari tugasnya setelah membawa masuk perempuan saat Wakil Presiden Mike Pence melakukan kunjungan ke Panama.

Sebelumnya pada 2012, sepuluh anggota Secret Service (Dinas Rahasia AS) juga dipecat setelah dituduh berhubungan dengan pekerja seks komersial di Kolombia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemecatan Juru Bicara Gedung Putih

Kasus pemecatan staf Gedung Putih lainnya juga terjadi pada 31 Juli 2017, ketika Presiden Donald Trump memecat Anthony Scaramucci selaku direktur komunikasi.

Scaramucci dicopot dari jabatannya setelah mengeluarkan kata-kata kasar kepada staf senior lainnya.

Pemecatan Scaramucci cukup mencengangkan, karena terjadi hanya 10 hari ia berkantor di Sayap Barat Gedung Putih.

Penunjukan Scaramucci telah memicu kekacauan yang menyebabkan mundurnya Sean Spicer sebagai sekretaris pers dan Reince Priebus sebagai kepala staf presiden.

Scaramucci diketahui mengejek Priebus dengan kata-kata "f–king paranoid schizophrenic". Selain itu, ia juga mengomentari Kepala Strategi dan Penasihat Senior Presiden Steve Bannon dengan kalimat bernada seksual.

Tak cukup sampai di situ saja. Scaramucci juga pernah mengatakan, jika harus melapor ia akan melakukannya langsung ke presiden tanpa melalui kepala staf.

Dalam kicauannya, beberapa jam sebelum Gedung Putih mengumumkan pemberhentian Scaramucci, Trump bersikeras bahwa "tidak ada kekacauan di Gedung Putih!".

Keputusan untuk memberhentikan Scaramucci diumumkan setelah John Kelly, kepala staf baru presiden, memulai hari pertamanya di Gedung Putih. Dalam pertemuan perdana yang dipimpinnya, Kelly menegaskan, ia akan menerapkan tata tertib dan operasional baru.

Sebuah sumber menyebut, pemecatan Scaramucci dilakukan atas permintaan Kelly.

Pemecatan Scaramucci dinilai merupakan indikasi awal bahwa Kelly bermaksud menegaskan kewibawaannya atas operasional Gedung Putih dan beberapa sosok di ring satu presiden, termasuk putri dan menantu Trump, yaitu Ivanka dan Jared Kushner serta Bannon. Kelly dalam hal ini mendapat dukungan Trump.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini