Sukses

Terciduk Bersetubuh dengan Lelaki, Politisi Pria Anti-LGBT Mundur

Legislator Negara Bagian Ohio asal Partai Republik AS tertangkap basah bersetubuh dengan pria di kantornya.

Liputan6.com, Ohio - Seorang pria anggota parlemen Negara Bagian Ohio, Amerika Serikat, yang kerap berkoar tentang religi dan memiliki pandangan anti-LGBT dilaporkan mundur. Langkah itu diambil, setelah dia terciduk tengah bersetubuh dengan laki-laki di kantornya.

Wes Goodman, seorang legislator dari Partai Republik untuk negara bagian Ohio, menikah dengan seorang perempuan yang merupakan asisten direktur sebuah demonstrasi anti-aborsi tahunan yang dikenal dengan March for Life.

Legislator sayap kanan, yang kerap berkoar tentang "nilai keluarga", dilaporkan tertangkap basah oleh seorang saksi mata tengah berhubungan seks dengan pria di dalam kantornya. Namun, pria itu bukan pegawai Goodman.

Menurut media lokal Columbus Dispatch, seorang saksi mata melaporkan peristwa yang terjadi pada Selasa pekan lalu itu kepada Chief of Staff Ohio Mike Dittoe.

Dittoe menanggapi dengan memberi tahu Ketua DPR partai Republik Cliff Rosenberger yang akhirnya mengonfirmasi kepada Goodman. Demikian seperti dikutip dari The Independent pada Senin (20/11/2017).

Pria berusia 33 tahun, yang telah dicap sebagai "sosok berhati nurani dari gerakan konservatif", mengundurkan diri karena "perilaku tidak pantas" segera setelah pertemuan dia dan Rossenberg tersebut berlangsung.

Goodman, yang biografi Twitter menggambarkannya sebagai "Nasrani. Amerika. Konservatif. Republik. Suami untuk @Beth1027 ", secara reguler berkicau "pernikahan alami terjadi antara pria dan wanita."

"Keluarga yang sehat, bersemangat, berkembang, dan berbasis nilai adalah sumber sejarah kebanggaan Ohio dan kunci kehebatan masa depan Ohio. Ayah dan ibu ideal yang penuh kasih, pernikahan alami yang berkomitmen, dan komunitas yang peduli layak untuk dilindungi," tulis situs kampanyenya yang sekarang tak bisa diakses.

Goodman terpilih untuk mewakili Distrik 87, di Ohio utara-tengah, tahun lalu. Sebelumnya, dia bekerja sebagai ajudan Perwakilan AS Jim Jordan, seorang Republikan anti-LGBT yang sangat konservatif.

The Human Rights Campaign, kelompok advokasi LGBT terbesar di AS, menamai Jordan di Hall of Shame mereka pada tahun 2014 karena berusaha untuk menghalangi kesetaraan perkawinan di Distrik Columbia.

Goodman, yang Twitternya dikunci dan yang halaman Facebooknya offline, menyatakan komitmennya terhadap apa yang disebut nilai keluarga dalam sebuah pernyataan pada tahun 2013.

"Iman, keluarga, pelayanan, penatagunaan, pendidikan yang kuat, dan investasi di daerah kita adalah apa yang orang Ohio hargai. Istri saya Bethany dan saya menghargai hal-hal yang sama dan siap untuk mulai bekerja untuk melayani Anda," katanya saat itu. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mengakui 'Perbuatannya'

Anggota parlemen tersebut mengakui bahwa dia mengundurkan diri dalam sebuah pernyataan. "Kita semua membawa perjuangan kita sendiri dan percobaan kita sendiri ke kehidupan publik," katanya.

"Itu benar untuk saya, dan saya dengan tulus menyesalkan bahwa tindakan dan pilihan saya membuat saya tidak dapat melayani konstituen dan negara saya dengan cara yang mencerminkan cita-cita terbaik dari pelayanan publik," lanjutnya.

"Bagi mereka yang telah saya kecewakan, saya minta maaf. Karena saya kini tengah berpindah dari satu halaman ke halaman berikutnya dalam hidup saya, saya dengan tulus meminta privasi untuk diri saya sendiri, keluarga saya, dan teman-teman saya."

Sementara itu, Rosenberger mengatakan, "Saya diberitahu rinciannya kemarin siang mengenai keterlibatannya dalam perilaku yang tidak pantas terkait dengan kantor kenegaraannya," kata Rosenberger dalam sebuah pernyataan.

"Saya bertemu dengannya di kemudian hari di mana dia mengakui dan mengkonfirmasi tuduhan tersebut. Menjadi jelas bahwa pengunduran dirinya adalah tindakan yang paling tepat untuknya, keluarganya, konstituen Distrik Rumah 87 dan institusi ini."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini