Sukses

Ingin Nyaman Saat Terbang? Hindari 6 Hal Ini

Berikut adalah 6 tips agar perjalanan Anda via pesawat menyenangkan, apalagi penerbangan panjang menuju tempat berlibur.

Liputan6.com, Canberra - Liburan akhir tahun sebentar lagi. Rencana untuk menghabiskan tanggal merah telah di depan mata.

Tapi, jangan dikira kalau berlibur itu tidak stres, apalagi jika harus menggunakan pesawat terbang. Bandara yang penuh hingga burung besi yang terlambat jadwal.

Jadi, untuk menikmati perjalanan peak season yang penuh dengan penumpang dan teriakan anak-anak dalam penerbangan, sebaiknya ada hal-hal yang harus dipersiapkan dan dihindarkan.

Berikut adalah 6 tips agar perjalanan Anda di udara menyenangkan. Juga para awak kabin senang melayani Anda. Liputan6.com mengutip dari News.com.au pada Jumat (16/11/2017).

1. Jangan Minum Air Rebusan (atau Es, Kopi bahkan Teh)

Bahkan, para kru juga enggan melakukannya.

Seorang pramugari mengatakan kepada Bussiness Insider: "Kru penerbangan tidak akan minum air panas di pesawat. Mereka tidak akan minum kopi dan teh ".

Dalam sebuah studi Environmental Protection Agency (EPA) AS, satu dari setiap delapan pesawat gagal memenuhi standar keamanan air. Perlu dicatat bahwa banyak maskapai penerbangan yang berbasis di AS membantah hasil tersebut - namun masalah tersebut telah menimbulkan kekhawatiran di masa lalu.

Sebuah studi EPA tahun 2004 menguji persediaan air dari 158 pesawat, di mana 20 yang diuji positif bakteri coliform dan dua lainnya terbukti positif E. coli.

Jika Anda khawatir, minta air kemasan dan tolak es jika terbuat dari air keran.

2. Jangan Pesan Diet Coke

Rupanya, pramugari membenci saat Anda memesan minuman khusus ini.

Inilah sebabnya: menuangkan Diet Coke memakan waktu lebih lama daripada minuman lain saat di udara. Minuman ringan berbusa lebih banyak karena tekanan kabin, dan Diet Coke ternyata yang terburuk, jadi pramugari harus berhati-hati saat menuang minuman.

Seorang pramugari di blog Wings Gold ini mengklaim bahwa jika penumpang meminta Diet Coke, dia dengan senang hati akan menerima pesanan tersebut - namun sambil menunggu busanya hilang, dia akan mengambil dan menyajikan tiga pesanan minum lainnya sebelum kembali untuk menyelesaikan menuangkan Diet Coke.

3. Kaki Telanjang

Pada awal tahun ini, majalah Men's Health berbicara dengan dua pramugari tentang rahasia mereka saat terbang.

Seorang pramugari berkata: "Jangan berjalan-jalan tanpa sepatu. Setiap cairan tubuh telah ada di lantai ". Pramugari juga mengatakan awak kabin menerima dan menghargai tip.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hindari 3 Hal Ini

4. Hindari Duduk Terus-menerus

Sangat menggoda duduk di kursi Anda dan menonton film selama penerbangan. Tapi, hal itu mungkin tidak bagus untuk kesehatan Anda.

Aaron Aday, seorang kardiologi di Brigham and Women's Hospital di Boston, AS, mengatakan kepada Condé Nast Traveler, duduk di kursi pesawat kecil dapat membuat sirkulasi darah dari kaki ke jantung lebih sulit.

Untuk meminimalkan risiko penyatuan darah di kaki Anda dan menyebabkan trombosis vena dalam, ada beberapa tindakan pencegahan yang dapat Anda lakukan. Cobalah untuk merenggangkan kaki saat terbang, bahkan saat duduk dan juga coba bangun dan berjalan sekitar satu jam sekali.

5. Hindari Alkohol

Minum alkohol saat berada di udara benar-benar bisa membuat Anda merasa lebih mabuk karena kurang oksigen daripada jika Anda berada di darat.

Selanjutnya, minum terlalu banyak mungkin membuat Anda dapat ditangkap. Karena itu hindari alkohol untuk mencegah Anda  menghancurkan sisa rencana Anda pada hari itu dan membiarkan sesama penumpang membenci Anda.

6. Belum Lapar? Mending Tidak Makan

Selebritas Gordon Ramsay menolak makan di pesawat.

"Saya bekerja untuk perusahaan penerbangan selama 10 tahun, jadi saya tahu di mana makanan ini berada dan ke mana akan diantar dan berapa lama waktu yang dibutuhkan sebelum naik ke kapal," katanya.

Sebagai gantinya, dia lebih suka makan sesuatu di bandara sebelum lepas landas.

Ada juga pemikiran bahwa tidak makan sama sekali bisa membantu mengurangi jet lag.

Jam sirkadian alami tubuh mengatur kapan kita makan, tidur dan bangun, semuanya berdasarkan cahaya. Periset menemukan, bagaimanapun, bahwa jam malam dapat mengambil alih saat makanan hanya sedikit yang masuk lambung, dan memanipulasi jam semacam itu dapat membantu wisatawan menyesuaikan diri dengan zona waktu baru.

Dr Clifford Saper dari Harvard Medical School, yang studinya meneliti gagasan ini mengatakan, 16 jam tanpa makanan cukup untuk membuat tubuh segar.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini