Sukses

Terkuak, Terowongan Rahasia di Bawah Piramida Maya di Meksiko

Tim arkeolog menduga, terowongan itu akan berujung ke kolam air bawah tanah yang kerap digunakan untuk persembahan manusia.

Liputan6.com, Mexico City - Sekelompok arkeolog melaporkan telah menemukan sistem terowongan tersembunyi berusia 1.000 tahun di bawah sebuah piramida peradaban Maya di Amerika Tengah.

Mereka menemukan sistem terowongan itu di bawah Piramida Kulkulcan, yang merupakan bagian dari situs arkeologi Chichen Itza di Yucatan, Meksiko. Demikian seperti dikutip dari Independent, Kamis (16/11/2017).

Tim arkeolog Great Mayan Aquifer Project yang dipimpin oleh Guillermo De Anda menduga, terowongan yang baru ditemukan itu akan mengantarkan mereka ke ceruk alami yang berisi air (cenote).

Cenote adalah sumber mata air bawah tanah yang tersingkap, usai lapisan batuan kapur di permukaan yang menutupinya runtuh.

Sebelumnya, tim ilmuwan telah menemukan cenote di bawah Piramida Kulkulcan pada 2015.

Kini, tim yang dipimpin oleh Guillermo De Anda meyakini telah menemukan sistem terowongan yang -- jika ditelusuri -- akan berujung ke cenote tersebut.

Guillermo De Anda dan kawan-kawan menemukan pintu masuk sistem terowongan itu di sebuah ruang pemakaman kecil (osuarium) di Piramida Kulkulcan. Mereka telah mengeksplorasi area tersebut selama enam bulan terakhir.

"Setelah melewati osuarium, kami memasuki sebuah gua dibawah bangunan (Piramida Kulkulcan). Di dalamnya, kami menemukan jalan yang ditutup, sepertinya ditutup oleh suku Maya kuno sendiri," kata De Anda.

"Kita akan mencoba kembali untuk masuk. Sekarang, kita akan mencoba untuk membukanya guna melihat apakah jalan ini membawa kita ke pintu masuk cenote yang ada di bawah piramida," tambahnya.

Tim arkeolog yang meneliti Piramida Yucatan mengatakan, mereka berencana untuk menjelajahi terowongan tersebut bersama-sama. Harapannya, terowongan itu benar-benar mengarah ke cenote tersebut.

"Pertama-tama kami ingin membuktikan bahwa jalan rahasia itu benar-benar ada, karena belum pernah ada orang yang melihat sebelumnya. Kami hanya mempunyai gambar dari terowongan tersembunyi tersebut. Kami akan menjelajahinya," tambah sang arkeolog.

Sejumlah peneliti menduga, cenote di piramida peradaban Maya kerap digunakan oleh suku kuno setempat untuk melakukan upacara pengorbanan manusia. Dugaan itu semakin kuat setelah peneliti menemukan tulang-belulang manusia di cenote lain di kawasan Chichen Itza. (Affifa Zahra)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ilmuwan Temukan Ruang Kosong Misterius di Dalam Piramida Giza

Misteri bukan menjadi hal aneh bagi piramida.

Di Mesir, Piramia Agung Giza selama berabad-abad, para ilmuwan dan arkeolog telah mencoba menemukan apa yang terdapat di dalam piramida terbesar dan tertua di Mesir itu.

Sebelumnya, ditemukan tiga ruangan di dalam Piramida Agung, yakni kamar Raja, sebuah kamar yang lebih kecil untuk Ratu, dan lorong yang disebut Grand Gallery.

Dalam upaya menguak misteri itu, kelompok ilmuwan internasional telah menggunakan teknologi untuk memvisualisasikan bagian dalam piramida. Mereka berharap, penemuan itu dapat membantu mereka memahami lebih bagaimana piramida itu dibangun.

Mereka bekerja dengan ScanPyramids, sebuah misi di bawah Heritage, Innovation and Preservation Institute (HIP) Prancis, Fakultas Teknik Universitas Kairo, dan Kementerian Purbakala Mesir.

Dikutip dari CNN, Jumat 3 November 2017, kelompok tersebut menggunakan teknik fisika yang memungkinkan mereka melacak partikel muon -- partikel kosmik yang secara permanen dan alami menghujani Bumi, yang mampu menembus bahan yang sangat dalam.

Ketika partikel tersebut jatuh melalui material yang berbeda, mereka akan kehilangan energi, menyebabkannya melambat dan membusuk.

Dengan menggunakan pemindai, para ilmuwan dapat menghitung jumlah muon yang melintasi piramida. Dengan demikian, setiap adanya ruang kosong di piramida, maka akan terdapat lebih banyak muon yang tertangkap oleh pemindai.

Para peneliti menemukan muon dalam jumlah besar saat meletakkan pemindainya di ruang Ratu. Hal itu membuat para ilmuwan memprediksi bahwa terdapat ruang kosong berada di atas kamar tersebut.

Untuk memastikan, sejumlah tim fisika mengulangi perhitungan sebanyak tiga kali. Setiap kali dilakukan, hasilnya sama.

Ruang kosong itu diperkirakan berbentuk horizontal atau miring seperti Grand Gallery. Tujuan dibuatnya ruangan itu pun belum jelas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.