Sukses

Buatan Alien hingga Kopong, Ini 6 Teori Konspirasi tentang Bulan

Hingga sekarang di zaman internet, ada saja kisah-kisah nyeleneh dan khayal tentang bulan yang terus mengikuti kita.

Liputan6.com, Jakarta - Selain Matahari, Bulan menjadi benda angkasa yang mengiringi manusia sejak awal peradaban manusia.

Tapi, hingga sekarang di zaman internet, ada saja kisah-kisah nyeleneh dan khayal tentang bulan yang terus mengikuti kita. Seru mendengarnya.

Bahkan ada yang kisah yang mengacu kepada masa ketika Bulan masih belum ada. Demikian juga dengan anomali-anomali yang masih harus dijelaskan.

Diringkas dari listverse.com pada Kamis (16/11/2017), berikut ini adalah 6 teori konspirasi yang masih menyelinap ikut ke masa kini dan ikut serta menikmati sebaran dunia siber:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Bulan yang Kopong

 Misi Apollo 11 di permukaa Bulan (NASA)

Dalam buku terbitan 1966 berjudul "Intelligent Life In The Universe," penulis Carl Sagan bercerita tentang sebuah satelit alami Bumi yang tidak mungkin kopong. Untuk diketahui, Bulan adalah satelit alami planet ini.

Kebanyakan orang sepakat dengan pandangan itu, tapi para ilmuwan pun terkejut ketika perangkat seismik di Bulan mencatat getaran hebat pada 20 November 1969 setelah adanya semburan jet modul Bulan yang menjadi bagian Apollo 12,

Bulan bergetar "seperti lonceng" selama 1 jam. Jika datanya bisa dipercaya, maka bulan diduga kopong di bagian dalamnya.

Dalam misi lanjutan, beban modul yang lebih besar juga menyemburkan jet dan getarannya diukur lagi. Kali ini, dampaknya lebih berasa dan "dering" di Bulan berlangsung hingga 3 jam.

Walaupun hal itu menengarai seakan bulan tak berisi berdasarkan eksperimen sendiri oleh NASA, temuan-temuan demikian kemudian dibantah sendiri oleh badan angkasa itu beberapa tahun kemudian.

Setidaknya, sepengetahuan publik, hal ini belum pernah diteliti lagi.

3 dari 7 halaman

2. Banyak Struktur Buatan di Bulan

Dugaan adanya struktur buatan 'The Shard' di bulan yang mengacu kepada salah satu foto NASA. (Sumber NASA via Live Science)

Menurut NASA struktur-struktur buatan (artificial) di Bulan dalam banyak kasus hanyalah sekedar ilusi optikal, misalnya karena gambar-gambar yang buram.

Namun demikian, para penggemar UFO berpendapat bahwa gambar-gambar itu menjadi bukti tak terbantahkan adanya alien dan struktur-struktur buatan di Bulan.

Dengan gampang bisa kita cari begitu banyakya pembahasan ini di internet dan beberapa di antaranya tampak cukup meyakinkan.

Tapi belum ada bukti kuat untuk mendukung dugaan temuan itu, walau gambar-gambar yang diajukan memang menarik.

Salah satu anomali yang dinamai "The Shard" dapat ditemukan dalam citra NASA Image LO-III-84-M. Sepertinya ada struktur buatan yang menjulang tinggi dari permukaan Bulan.

Karena ada dugaan tampilan bayangan, maka hal itu menjadi alasan bagi para peneliti UFO untuk menolak dugaan adanya ilusi optikal.

Yang menarik, berjarak relatif dekat struktur itu, ada struktur lain "The Tower" yang tingginya sekitar 11 kilometer.

Jika terbukti benar-benar sebagai bangunan di Bulan, maka struktur itu lebih tinggi daripada apapun yang ada di Bumi dan memberikan pengertian tentang lemahnya gravitasi yang dimanfaatkan oleh para penjelajah angkasa.

4 dari 7 halaman

3. Dibawa ke Sini dan Dikirim ke Orbit

Tentu saja kehidupan di Bumi akan sangat berbeda seandainya tidak ada Bulan. Bagi manusia, tidak mungkin bisa hadir kehidupan tanpanya.

Bulan menstabilkan samudra dan kawasan kutub planet sehingga menciptakan musim dan memungkinkan sebagian besar planet berkembang serta menunjang kehidupan.

Tapi, banyak tulisan purbakala yang sepertinya mendokumentasikan suatu masa sebelum bulan ada di langit kita.

Memang terdengar sangat meragukan, tapi apakah Bulan mungkin merupakan struktur buatan yang dirancang menurut spesifikasi teliti dan diletakkan serta diperhitungkan orbitnya agar menstabilkan kondisi di Bumi?

Siapapun di belakang pertanyaan itu tentu memerlukan teknologi maju yang melebihi apapun yang kita tahu.

Baiklah, jika Bulan dibawa ke sini dengan sengaja, siapakah yang bertanggungjawab atas tugas besar itu?

Apakah ada peradaban tak dikenal yang sudah punah namun sedemikian maju dibandingkan dengan kita sekarang?

Jika benar, ke mana mereka pergi? Jika bukan mereka, lalu siapa?

5 dari 7 halaman

4. Karya Kecerdasan Alien

 Ilustrasi alien (iStock)

Mungkin ada di antara kita yang kemudian melangkah lebih jauh untuk yang satu ini. Yaitu dugaan adanya peran alien dalam membentuk Bulan.

Jika peradaban purba tak dikenal bukan yang menjadi pihak yang sengaja menempatkan Bulan, maka jawaban yang logis adalah menduga adanya ras di luar sana (extraterrestrial) yang mungkin bertangung jawab, bukan?

Teori ini juga memiliki beberapa sudut pandang. Peneliti dan penulis kontroversial David Ickey berpendapat bahwa bulan adalah satelit buatan yang memproyeksikan sinyal dari planet Saturnus ke planet kita untuk menciptakan matriks yang membentuk realitas.

Kalau begitu, tentu masuk akal kalau ada pangkalan-pangkalan rahasia di bulan, bukan? Tapi mari kita tanya, mengapa ada ras alien yang repot-repot menaruh satelit di dunia asing bagi mereka seperti Bumi?

6 dari 7 halaman

5. Surat-surat Alex Collier dari Andromeda

Alex Collier mengaku mengetahui sejarah terbentuknya bulan berdasarkan komunikasi telepati dari tata surya lain. (Sumber Alex Collier via secretfiles.com)

Dalam buku "Letters From Andromeda," penulis dan peneliti Alex Collier mengaku telah mengungkap sejarah sebenarnya terciptanya bulan. Tapi sumbernya agak mencurigakan, karena ia mengaku mendapat "komunikasi telepati" dari alien yang tinggal di konstelasi "Zenetae."

Menurut Collier, Bulan adalah sebuah wahana angkasa raksasa yang tiba jutaan tahun lalu dan membawa "reptil, hibrida reptil-manusia dan manusia-manusia pertama yang menginjakkan kaki di Bumi."

Menurutnya, bulan memang kopong di tengahnya dan ada beberapa pintu masuk rahasia ke dalamnya lalu ada cangkang logam di bawah permukaan.

Selain itu, ia menyebutkan ada pangkalan-pangkalan alien purba di permukaan maupun dalam perut Bulan, peninggalan dari perang 113 ribu tahun lalu. Pangkalan-pangkalan itu sekarang dikuasai oleh pemerintahan rahasia dunia yang bekerja sama dengan ras luar Bumi.

Dalam dua dekade belakangan pun ada "bocoran" dokumen rahasia. Baru-baru ini pun ada klaim oleh Dr. Michael Salla tentang keberadaan pangkalan rahasia yang operasional di Bulan.

Ilmuwan yang bekerja dengan badan angkasa China tersebut membantu dalam upaya pengiriman misi berawak ke bulan. Jika berhasil, maka hal itu akan menjadi pendaratan pertama di bulan sejak Apollo 11 pada 1972.

Dr. Salla bahkan mencurigai NASA membom pangkalan-pangkalan dan "artifak dan fasilitas purba" di bulan untuk menutupi keberadaannya. Lalu, ada misi pertambangan rahasia oleh pemerintahan rahasia dunia yang bekerja sama dengan ras extraterrestrial. Dugaan hebat, bukan?

7 dari 7 halaman

6. Teks Purbakala tentang Masa Sebelum Bulan

 	Legenda terbentuknya bulan dalam budaya Muisca di Amerika Selatan. (Sumber Wikimedia Commons)

Banyak tulisan-tulisan purba bicara tentang suatu masa "sebelum adanya Bulan." Kemudian, cukup banyak juga cendekiawan yang mengutip karya-karya itu selama beberapa abad.

Misalnya, Aristoteles dari Arcadia yang menyatakan bahwa daratan sudah ditempati "sebelum ada bulan di langit di atas Bumi."

Serupa dengan itu, Apollonius dari Rhodes bicara tentang masa "ketika belum semua orb terletak di semesta."Kata orb biasanya mengacu kepada bola-bola berpendar yang mengambang atau mengawang-awang.

Suku Chibchas di Kolombia juga memiliki hikayat itu dalam legenda wicara tradisional mereka, demikian bunyinya, "Di masa paling awal, ketika Bulan belum ada di semesta!"Kata-katanya sangat serupa dengan Apollonius, bukan?

Mungkin yang juga menarik adalah legenda suku Zulu yang mengatakan bahwa bulan diseret di angkasa dan berasal dari tempat jauh.

Kebanyakan kisah itu juga berbicara tentang gangguan besar terhadap planet kita sehingga benda baru di angkasa itu mendapatkan orbit sesungguhnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.