Sukses

Pria Ini Mengaku sebagai Raja di Tanah Perbatasan Mesir dan Sudan

Pria itu pun memutuskan "mendirikan" Kerajaan Dixit (KOD) dan dengan gaya ala Game of Thrones ia menyatakan dirinya sebagai raja.

Liputan6.com, Bir Tawil - Suyash Dixit dari kota Indore, Negara Bagian Madhya Pradesh, India, baru-baru ini mendeklarasikan dirinya sebagai penguasa dari area seluas 2.000 km persegi yang terletak di antara Mesir dan Sudan.

Ia juga mendorong orang untuk mengajukan kewarganegaraan di negaranya itu.

Dixit, CEO sebuah firma teknologi di Indore, telah mengajukan petisi online kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk meminta pengakuan atas klaimnya. Dan yang menarik, lebih dari 800 orang telah mendukung petisi tersebut. Demikian seperti dikutip dari IBTimes pada Kamis (16/11/2017).

Semua berawal ketika dia sedang melakukan perjalanan ke Kairo, Mesir. Saat itu Dixit membaca tentang tanah kosong tak bertuan, Bir Tawil, wilayah tak berpenghuni terbesar yang diklaim baik oleh Mesir maupun Sudan.

Pria itu pun memutuskan "mendirikan" Kerajaan Dixit (KOD) dan dengan gaya ala Game of Thrones, ia menyatakan dirinya sebagai raja.

Pria Ini Mengaku Sebagai Raja di Tanah Perbatasan Mesir dan Sudan (Facebook Suyash Dixit/IBTimes)

"Saya, Suyash Dixit, saya adalah pelindung wilayah dan raja 'Kerajaan Dixit'.

"Saya menyebut diri saya sendiri, Raja Suyash Pertama dari hari ini. Saya menyatakan tanah yang tidak diklaim, Bir Tawil, sebagai negara saya mulai sekarang hingga kekekalan waktu. Saya berjanji untuk terus bekerja demi kesejahteraan bangsa dari negara dan tanah air ini," tulis Dixit di Facebook.

Dalam posting Facebook-nya, dia mengatakan bahwa Bir Tawil terbuka untuk investasi asing dan orang-orang dapat mengajukan permohonan untuk kewarganegaraan.

Dia juga menamakan ibu kota Suyashpur dan hewan nasional berupa kadal. Dixit bahkan telah menyatakan kerabatnya, Suyog Dixit, sebagai Perdana Menteri dan Kepala Militer. Sementara ayahnya sebagai Presiden KoD.

"Saya tahu saya bukan orang pertama yang berada di tanah itu. Sekarang saya tahu bahwa sekitar 5-10 orang telah melakukannya di masa lalu juga, tapi inilah tanah saya sekarang, karena saya telah menanam benih secara resmi setelah peraturan. Dan jika mereka menginginkannya kembali, akan ada perang (secangkir kopi di Starbucks mungkin)!"

"Saya menemukan dua tempat untuk memasang bendera kami, kami menyebutnya ibu kota KOD dan serta di perbatasan."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bukan Orang Pertama

Bir Tawil tidak memiliki penduduk tetap dan merupakan satu-satunya tempat di Bumi yang bukan merupakan bagian dari negara bagian atau negara mana pun sejak 1902.

Kawasan itu tetap sebagai "tanah tak berdaulat" secara de facto selama lebih dari 100 tahun.

Dan Dixit bukanlah orang pertama yang membuat klaim semacam itu.

Pada tahun 2011, Jack Shenker telah mengunjungi tempat itu dan menanam bendera warna-warni. Pada tahun 2014, Jeremiah Heaton, seorang warga negara Amerika, pergi ke Bir Tawil untuk menjadikan putrinya sebagai putri kehidupan nyata.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.