Sukses

Aneh, 3 Orang Ini Justru Senang Mendekam di Penjara

Mayoritas orang menilai, bui adalah tempat yang 'menyeramkan'. Namun, tiga orang ini malah senang jika harus dipenjara.

Liputan6.com, Washington, DC - Mayoritas orang tentu tidak mau masuk penjara. Bahkan, para pelaku kejahatan sekalipun mencari segala cara demi menghindari terkurung di balik jeruji besi.

Mendekam di penjara dinilai tidak hanya memengaruhi kondisi fisik seseorang, tapi juga mental.

Meski demikian, terdapat sebagian orang yang ternyata suka hidup di penjara! Mereka menyebut, bui merupakan tempat terbaik untuk dihuni. 

Demi dapat hidup di balik sel, orang-orang tersebut nekat melakukan tindak kejahatan. Dikutip dari laman Listverse pada Minggu (12/11/2017), tiga orang berikut punya impian untuk masuk penjara:

1. Kakek yang 'Rindu' dengan Penjara

Walter Unbehaun, seorang pria berusia 73 tahun, telah menghabiskan sebagian besar hidupnya di balik jeruji besi. Berbagai tindak kriminal telah ia lakukan di masa muda, seperti mencuri hingga melakukan perampokan bersenjata.

Dia mengaku, tak tahu harus berbuat apa seusai lepas dari penjara.

Unbehaun yang telah selesai menjalani masa tahanan, kemudian menempati sebuah apartemen ukuran studio. Ia tak punya uang dan menderita demensia tahap awal.

Kendala itulah yang membuatnya memutuskan untuk kembali melakukan tindak kejahatan demi dapat dipenjara.

Pada 2013, ia masuk ke sebuah bank untuk melakukan perampokan. "Ini perampokan, saya melakukannya dengan ikhlas," ujarnya sembari menodongkan pistol pada karyawan bank. 

Sebanyak US$ 4.178 berhasil ia 'kantongi' dari aksinya tersebut. Tak lama setelahnya, polisi berhasil menangkap Unbehaun di sebuah area parkir hotel.

Ia secara rela menyerahkan dirinya pada pihak berwajib sembari mengucapkan syukur.

"Saya ingin 'pulang'," tukas Unbehaun pada polisi.

Setelah ditangkap, ia lalu meminta maaf atas tindakannya. Akibat perbuatannya, ia dijatuhi hukuman tiga setengah tahun penjara.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Demi Berhenti Merokok hingga Takluk pada Kesulitan Hidup

2. Demi Berhenti Merokok

Pada 2013, seorang wanita bernama Etta Mae Lopez tengah berupaya untuk berhenti dari kebiasaannya merokok. Berbagai usaha telah ia lakukan, tetapi selalu berujung kegagalan.

Wanita itu menyadari, jalan satu-satunya yang dapat ia lakukan adalah dengan berada di tempat yang seratus persen bebas asap rokok.

Ia lalu berjalan ke kantor polisi di Sacramento, California, dan melakukan sebuah hal konyol.

Di sana, Lopez menunggu polisi yang berjalan melintasi dirinya. Ia kemudian menghalang-halangi langkah mereka.

Lopez lantas dibawa masuk ke kantor polisi setelah menampar salah seorang petugas keamanan.

Atas tindakannya itu, Lopez didakwa hukuman "penyerangan terhadap seorang perwira kepolisian." Ia dijatuhi hukuman 63 hari masa kurungan percobaan.

3. Waria 'Pasrah' Ditangkap Polisi

Kesulitan hidup membuat orang ini memilih untuk 'menyewa' satu tempat di jeruji besi.

Sebagai seorang transgender wanita, sulit bagi Linda Thompson mencari pekerjaan atau tempat penampungan yang dapat menerimanya.

Dengan alasan tersebut, ia banyak melakukan tindak kriminal hingga membuatnya kerap keluar-masuk penjara.

Pada 2016, tak lama setelah Thompson menjalani masa kurungan selama enam tahun, ia mendapat serangan di taman dan mengalami patah tulang wajah.

Peristiwa itu membuatnya mengaku bahwa ia sudah tak tahan lagi untuk berada lebih lama di jalanan.

Pasca-kejadian itu, Thompson kedapatan merampok sebuah bank di Cheyenne, Wyoming. Setelah aksinya berhasil, ia segera keluar dari bank untuk memberikan uang hasil perampokan pada orang di sekitar. Lalu, ia hanya diam sembari menunggu kawanan polisi datang.

Setelah tertangkap, ia mengaku bersalah sambil berkata pada hakim, "Saya ingin mendapat banyak waktu (di penjara) sebisa mungkin."

Atas tindakannya, Thompson 'dihadiahi' enam tahun masa penjara.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini