Sukses

Tabrak Ruang Kelas SD, Wanita 52 Tahun Dijerat Sejumlah Dakwaan

Seorang wanita berusia 52 tahun dikenakan sejumlah dakwaan setelah ia menabrak ruang kelas sebuah sekolah di Sydney, Australia.

Liputan6.com, Sydney - Pengemudi mobil yang menabrak ruang kelas di sebuah sekolah di Sydney, Australia, dijerat sejumlah dakwaan. Dua murid dilaporkan tewas dan sejumlah lainnya terluka dalam insiden ini.

Seperti dikutip dari news.com.au pada Kamis (9/11/2017), Maha Al-Shennag (52) didakwa atas tuduhan mengemudi dengan cara yang berbahaya dan menyebabkan kematian setelah Toyota Kluger yang disopirinya menghantam ruang kelas di Banksia Road Primary School di Sydney pada Selasa waktu setempat.

Dan setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, polisi pada Kamis pagi mengumumkan bahwa ia dijerat dakwaan tambahan yang terkait dengan korban luka.

"Kemarin, setelah penyelidikan, pengemudi dikenai tuntutan tambahan yakni menyetir hingga membahayakan kesehatan dan memicu cedera fisik. Polisi akan mendakwanya dengan tuduhan tambahan terkait dengan luka yang diderita anak-anak yang dirawat di rumah sakit," ungkap polisi.

Dua anak laki-laki yang menjadi korban tewas berusia delapan tahun. Mereka sempat berada dalam kondisi kritis dan dilarikan ke The Children’s Hospital di Westmead sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

Sementara itu, dua anak perempuan berusia delapan tahun yang dibawa ke rumah sakit yang sama berada dalam kondisi stabil. Adapun seorang lainnya yang berusia sembilan tahun dikabarkan dalam kondisi serius.

Al-Shennag sendiri dibawa ke rumah sakit Bankstown untuk menjalani pemeriksaan darah dan urine pasca-kecelakaan tersebut. Wanita itu tidak terluka.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Disidang 29 November

Akibat kelalaiannya, izin mengemudi Al-Shennaq ditangguhkan dan ia diberi pembebasan bersyarat serta dijadwalkan akan menjalani proses peradilan di Pengadilan Tinggi Bankstown pada Rabu 29 November mendatang.

Pada saat insiden tersebut terjadi, terdapat 24 anak berusia antara 7 hingga 11 tahun di ruangan kelas.

Polisi menduga, pengemudi kemungkinan terganggu oleh sesuatu sebelum akhirnya kecelakaan fatal tersebut terjadi.

Diperkirakan ibu empat anak itu telah menjatuhkan botol air minumnya dan secara tidak sengaja ia menginjak pedal gas hingga menyebabkan mobil itu meluncur ke ruang kelas. Namun, pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan terhadap ponsel dan mobil yang dikemudikan wanita tersebut.

Setelah Al-Shennag ditangkap, kuasa hukumnya, Nick Hanna mengatakan pada kliennya bahwa ia "sangat menyesal atas kehilangan dan kerugian yang diderita anak-anak, sekolah, keluarga dan masyarakat".

"Simpati dan doanya bagi mereka yang terkena musibah," ungkap Hanna.

Dikabarkan bahwa suami Al-Shennag meninggal dunia pada awal tahun ini. Sementara, salah seorang tetangganya mengatakan kepada The Daily Telegraph, "Dia begitu baik pada kami ketika kami pindah -- dia membelikan kami makan dan menyambut kami. Dia selalu baik terhadap mereka yang berada di sekelilingnya."

Pasca-kecelakaan, sekolah tetap dibuka. Namun hanya sedikit murid yang hadir. Karangan bunga dan ungkapan duka cita lainnya ramai diletakkan di pintu gerbang sekolah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini