Sukses

Rekening 11 Pangeran Saudi Terduga Kasus Korupsi Akan Dibekukan

Otoritas Saudi akan membekukan rekening bank para anggota kerajaan, pejabat dan elite politik yang diduga melakukan aksi korupsi.

Liputan6.com, Riyadh - Otoritas Arab Saudi mengumumkan akan membekukan rekening bank para anggota kerajaan, pejabat dan elite politik yang ditangkap atas tuduhan korupsi pada 4 November lalu.

Pihak berwenang juga mengatakan, 'tidak akan ada perlakuan istimewa dalam penanganan kasus mereka'.

Kabar itu disampaikan oleh The Saudi Center for International Communication, lembaga sayap Kementerian Kebudayaan dan Informasi Saudi.

Lembaga itu juga menyebut, "Sejumlah uang yang diduga terkait dengan kasus korupsi akan dikembalikan ke Kementerian Keuangan Saudi." Demikian seperti dikutip dari media pemerintah Saudi, Al Arabiya, Selasa (7/11/2017).

Pada 4 November 2017, Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), lewat wewenang lembaga antikorupsi yang dipimpinnya, menciduk belasan figur penting di dalam monarki dan pemerintahan Saudi. Atas nama memerangi rasuah melandasi sang pangeran menangkap mereka.

Tak main-main, sekali ciduk, MBS menjaring 11 pangeran, empat menteri yang kala itu masih menjabat dan belasan eks anggota kabinet pemerintahan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Saudara Laki-Laki Osama bin Laden Ikut Ditangkap

Salah satu figur cukup ternama yang ditangkap oleh komite antikorupsi Saudi pimpinan Pangeran Mohammed bin Salman adalah Pangeran Alwaleed Bin Talal. Ia merupakan cucu dari pendiri Arab Saudi, Raja Abdulaziz al-Saud, sekaligus keponakan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud.

Pangeran Miteb bin Abdullah, kepala Garda Nasional Arab Saudi, juga merupakan salah satu yang ditangkap.

Miteb pernah dianggap sebagai pesaing takhta. Pengusirannya sebagai kepala Garda Nasional pada dasarnya untuk menyingkirkan salah satu saingan paling hebat sang putra mahkota, yang telah mengumpulkan kekuatan besar dalam waktu kurang dari tiga tahun sejak ayahnya, Raja Salman, duduk di singgasana.

Selain itu, seperti dikutip BBC, figur lain yang diciduk adalah Menteri Ekonomi Adel Fakieh dan Pangeran Turki bin Abdullah (eks Menteri Keuangan yang saat ini duduk sebagai anggota dewan perusahaan minyak Aramco).

Ada pula eks Gubernur Riyadh Khalid al-Tuwaijiri dan Bakr bin Laden. Bakr bin Laden merupakan bos perusahaan konstruksi Saudi Binladin Group serta saudara laki-laki Osama bin Laden.

Meski Saudi bersikeras bahwa penangkapan para elite ini terjadi demi tegaknya pemberantasan korupsi, sejumlah analis beranggapan ini tak lebih adalah dalih Pangeran bin Salman untuk memperkuat cengkeraman kekuasaannya.

"Pangeran bin Salman mungkin berdalih ia tengah melawan korupsi. Namun, penangkapan terhadap menteri, eks anggota kabinet, dan para pangeran senior akan mengejutkan para pemerhati isu Arab, yang akan menganggap langkah itu sebagai sebuah konsolidasi kekuasaan," kata David Ignatius, pemerhati politik asal Amerika Serikat sekaligus kolumnis untuk The Washington Post.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini