Sukses

7-11-1991: Pebasket Legendaris AS Mengaku Positif HIV/AIDS

Magic Johnson yang merupakan keturunan Afrika-Amerika dipuja sebagai pemain basket besar sepanjang masa.

Liputan6.com, New York - Tepat hari ini, pada tahun 1991 seorang legenda basket dunia Magic Johnson mengumumkan bahwa dirinya positif terjangkit HIV/AIDS. Lewat serangkaian pengumuman itu, Johnson juga menyampaikan bahwa ia resmi keluar dari tim Los Angeles Lakers.

Dilansir dari laman History.com, Selasa (7/11/2017), kala itu banyak orang Amerika Serikat yang menganggap HIV/AIDS adalah penyakit 'orang kulit putih' dan homoseksual.

Johnson yang merupakan keturunan Afrika-Amerika adalah salah satu bintang olahraga yang dipuja sebagai pemain basket besar sepanjang masa.

Ia menghabiskan karier NBA-nya bersama Lakers selama 13 musim. Beberapa prestasi gemilang pernah ia raih bersama tim. Di antaranya memenangkan lima kejuaraan sejak tahun 1980.

Johnson yang bermukim di negara bagian Michigan tersebut terkenal dengan kemampuan passing ball yang sangat luar biasa.

Di NBA sendiri, Johnson sempat menyandang gelar Most Valuable Player sebanyak tiga kali.

Tak hanya di Amerika Serikat, emas Olimpiade untuk Negeri Paman Sam pernah ia bawa pulang. Bersama pemain basket tersohor lainnya seperti Michael Jordan, Larry Bird dan Patrick Ewing, Johnson membawa AS jadi juara di Olimpiade Barcelona.

Meski dibayangi kematian, Johnson tetap menjalani hidupnya secara optimistis. Ia menjadi aktivis yang mengkampanyekan kesadaran terhadap HIV/AIDS dan pebisnis yang sukses.

Dari usahanya itu, ia dapat menghasilkan jutaan dolar dari bioskop dan restoran.

Sejarah lain mencatat, pada 7 November 2012, Barack Obama dari Partai Demokrat kembali terpilih sebagai presiden untuk masa jabatan kedua, mengalahkan kandidat presiden dari Republik, Mitt Romney.

Pada tahun 2000, pertama kali dalam sejarah Amerika Serikat (AS), seorang First Lady atau Ibu Negara terjun langsung ke dunia politik, hingga menjadi anggota senator atau dewan.

Dia adalah Hillary Clinton yang ketika itu, suaminya, Bill Clinton menjabat sebagai presiden.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini