Sukses

Bak Mimpi Siang Bolong, Gadis Ini Dapat Kado Ultah dari Macron

Remaja putri itu diketahui bernama Sophie. Ia mendapat hadiah dari Presiden Emmanuel Macron di hari ulang tahunnya ke-13.

Liputan6.com, London - Seorang remaja putri asal Inggris tak menyangka akan mendapat sebuah kado istimewa di hari jadinya yang ke-13. Hadiah ulang tahun itu berupa puisi indah dari orang nomor satu di Prancis, yaitu Presiden Emmanuel Macron.

Dilansir dari laman The Guardian, Jumat (3/11/2017), remaja putri itu diketahui bernama Sophie. Pada mulanya, ia berkesempatan mengunjungi Paris untuk mengisi masa liburan bersama keluarganya pada April 2017.

Saat melihat Menara Eiffel--ikon dari negara itu--ia langsung menuliskan sebuah puisi di atas sebuah sketsa "Menara Besi" tersebut dan mengirimnya ke kantor kepresidenan Prancis di Elysee Palace.

 

Surat balasan dari Presiden Emannuel Macron kepada gadis berusia 13 tahun asal Inggris (Twitter/@FranceintheUK)

Berikut penggalan singkat puisi yang ditulis oleh Sophie:

"Ia memiliki empat kaki yang indah, dan mampu membantunya berdiri bangga.

Ia dapat melihat semua orang, berkat posisi kepalanya yang berada di awan.

Ia begitu anggun, mengenakan rok renda yang begitu cantik,

Sambil menatapnya dengan takjub, matamu tak akan dapat menghindarinya."

Tak disangka-sangka, kalimat yang ia tulis berdasarkan pengalaman pribadi itu sampai ke tangan sang presiden.

Pada Rabu, 1 November 2017, melalui Kedutaan Prancis di London Presiden Macron mengirim puisi balasannya. Sedikitnya ada 21 baris rangkaian kalimat indah yang kemudian diunggah oleh pihaknya lewat akun Twitter resmi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pesan Presiden Prancis bagi Pemuda yang Isap Rokok Ganja

Komunikasi antara Presiden Emmanuel Macron terhadap remaja bukan kali pertama. Dalam kunjungannya ke Guiana, Presiden Macron memberi peringatan kepada sejumlah pemuda yang mengisap rokok ganja. Hal tersebut diketahui Macron setelah ia mencium bau tajam yang berasal dari para pemuda tersebut.

Kepada mereka, Macron menegaskan bahwa mengisap rokok ganja "tidak akan membantu menyelesaikan tugas sekolah". Seperti dikutip dari Sky News, di tengah kerumunan dengan bercanda ia menyatakan, "Saya masih punya hidung".

Peristiwa ini bermula setelah Macron berpose untuk foto dengan penduduk di lingkungan Crique, ibu kota Cayenne, pada Jumat malam waktu setempat.

"Jadi, ada di antara kalian yang tidak hanya mengisap rokok saja ya? Itu tidak akan membantu menyelesaikan tugas sekolah kalian. Beritahukan kepada yang lebih muda," ujar Macron.

Momen cair ini terjadi jelang akhir kunjungan 48 jam Macron di wilayah Amerika Selatan tersebut pada hari Sabtu lalu.

Lawatan Macron ke Guiana disambut dengan demonstrasi yang berujung penangkapan terhadap lima orang.

Masalah keamanan dan pengangguran yang mencapai 23 persen telah menjadi momok bagi Guiana dan memicu gelombang unjuk rasa sejak enam bulan lalu. Banyak warga Guiana yang merasa Prancis mengabaikan mereka.

"Negara telah membuat banyak janji yang belum ditepati," kata Macron saat tiba di Guiana yang merupakan departemen luar negeri Prancis.

"Jadi saya ke sini untuk mengatakan hal-hal berdasarkan apa yang saya lihat, membuat komitmen yang bisa saya jaga selama masa jabatan saya dan membantu menyediakan hal-hal penting bagi otoritas di wilayah ini," ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.