Sukses

Eks Ketua Kampanye Donald Trump Miliki 3 Paspor

Dalam persidangan terbaru terkait skandal keterlibatan Rusia dalam pilpres AS 2016, eks ketua kampanye Donald Trump miliki 3 paspor

Liputan6.com, New York - Skandal penasihat kampanye Donald Trump, Paul Manafort dan rekan bisnisnya Rick Gates masih bergulir. Baru-baru ini mengemuka pertanyaan setajir apa Manafort dan Gates dan bagaimana cara mereka bepergian.

Pertanyaan itu terkait dengan sidang pemeriksaan pada Senin 30 November 2017 lalu, setelah keduanya menghadapi dakwaan pertama dari penyidik khusus Departemen Kehakiman, Robert Mueller, terkait dengan investigasi adanya turut campur Rusia dalam pemilihan presiden AS 2016.

Dikutip dari CNN, Kamis (2/11/2017), karena Manafort dan Gates adalah sosok tajir multi-jutawan dan menghadapi tuntutan serius terkait aktivitas mereka di luar negeri, pemerintah AS meminta keduanya tahanan rumah. Juri menyetujui permintaan itu.

Dalam fakta pengadilan baru pada Selasa 31 November 2017, menunjukkan dengan tepat apa yang dikatakan Manafort dan Gates kepada bank dan penyidik ​​tentang kekayaan bersih dan sejarah perjalanan mereka selama beberapa tahun terakhir.

Dalam pernyataan mereka ditemukan sejumlah fakta menarik, di antaranya adalah, Manafort saat ini memiliki tiga paspor AS, masing-masing dengan nomor yang berbeda.

"Dia telah mengajukan 10 aplikasi paspor selama bertahun-tahun," kata jaksa.

"Tahun ini, Manafort melakukan perjalanan ke Meksiko, China dan Ekuador dengan telepon dan akun email yang terdaftar dengan nama palsu, " lanjut jaksa. (Nama itu tidak diungkapkan dalam file)

Sepanjang tahun lalu, Manafort melakukan perjalanan ke Dubai, Cancun, Panama City, Havana, Shanghai, Madrid, Tokyo dan Grand Cayman Island.

Baik Manafort dan Gates sering melakukan perjalanan ke Siprus.

Selain perjalanan, Manafort menulis tentang aplikasi pinjaman dan dokumen keuangan lainnya yang nilainya bernilai antara US$ 19 juta pada bulan April 2012 dan US$ 136 juta pada bulan Mei 2016.

Dalam beberapa bulan, seperti saat dia menjabat sebagai ketua kampanye nasional Trump pada bulan Agustus 2016, penilaian terhadap nilai total kekayaan Manafort berfluktuasi. Pada bulan Agustus 2016, dia mengatakan bahwa asetnya berharga US$ 28 juta, kemudian menulis bahwa dia memiliki US$ 63 juta aset pada aplikasi yang berbeda.

"Gates juga sering mengubah bank dan membuka dan menutup rekening bank," kata jaksa.

Secara keseluruhan, Gates membuka 55 akun dengan 13 lembaga keuangan.

Beberapa rekening banknya ada di Inggris dan Siprus, di mana dia memegang lebih dari US$ 10 juta dari tahun 2010 sampai 2013.

Pengadilan berikutnya dijadwalkan pada Kamis siang. Manafort dan Gates menghadapi hukuman lebih dari 10 tahun jika terbukti bersalah atas semua tuduhan. Keduanya mengatakan mereka tidak bersalah.

Saat ini, Manafort dan Gates berada dalam penahanan rumah. Itu berarti mereka hanya bisa meninggalkan rumah hanya untuk bertemu dengan pengacara atau hadir di pengadilan, atau karena alasan medis dan agama. Keduanya juga harus melapor kepada pihak berwenang setiap hari.

Pengacara Manafort dan Gates telah meminta hakim untuk membebaskan mereka dari tahanan rumah.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dekat Dengan Rusia dan Ukraina

Manafort yang berusia 67 tahun sempat dikritik karena kedekatannya dengan mantan Presiden Ukraina yang didukung Rusia Viktor Yanukovych.

Dalam pemberitaan New York Times, Agustus 2016 lalu, Manafort dituduh mendapatkan dana tunai dari partai politik di Ukraina yang didukung Rusia sebesar US$ 12,7 juta atau Rp 166 miliar antara 2007 sampai 2012. Tetapi tuduhan itu telah dibantah dan dia menyatakan tak melakukan kesalahan.

Sementara itu, Robbie Mook salah seorang juru bicara Hillary Clinton mengatakan Manafort adalah contoh lain dari hubungan Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Anda dapat menyingkirkan Manafort, tapi itu tidak mengakhiri bromance aneh yang dimiliki Trump dengan Putin," kata Robbie Mook.

Manafort adalah mantan penasihat George HW Bush dan Bob Dole, bergabung dengan kampanye Trump pada bulan Maret untuk membantu mengamankan nominasi partai.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini