Sukses

Pantai, Desa, atau Taman? Ini Lokasi Terbaik untuk Segarkan Otak

Sebuah studi mengungkap tempat berlibur terbaik yang mampu menyehatkan otak. Hasilnya pantai, desa, atau taman ya?

Liputan6.com, Guildford - Sebuah studi mengungkap, waktu yang dihabiskan di pedesaan atau di pantai, lebih baik untuk otak Anda dibanding dengan berlibur ke kebun atau taman kota.

Para ahli mengatakan, orang yang mengunjungi pedesaan dan daerah pantai lebih puas secara psikologis dibanding dengan mereka yang berlibur ke ruang hijau di kota. Mereka juga menemukan, dengan mengunjungi ruang alam yang dilindungi atau berstatus taman nasional, hal itu bisa meningkatkan kesehatan mental.

Peserta penelitian atau responden diminta untuk menjelaskan kunjungan dan pengalaman keseluruhan yang disebar ke pedesaan, pantai, dan ruang hijau kota. Tim menemukan bahwa perjalanan ke alam terbuka berkaitan dengan perasaan rileks dan segar yang jauh lebih baik.

Pengalaman tersebut dapat dirasakan bagi mereka yang berkunjung ke pedesaan atau pantai, serta situs yang dilindungi. Mereka juga akan memiliki hubungan emosional yang kuat dengan alam.

Dengan berkunjung lebih dari 30 menit, terbukti memiliki manfaat psikologis yang lebih besar.

Para peneliti di University of Surrey, University of Exeter, University of Plymouth, Plymouth Marine Laboratory, dan Natural England, mensurvei 4.500 orang yang senang menghabiskan waktu di alam.

Tim untuk pertama kalinya menyelidiki kaitan lokasi yang dikunjungi dengan kualitas psikologis yang dialami. 

"Beberapa kali kami diperlihatkan bukti bahwa alam dapat bermanfaat bagi kita, tetapi kami masih mengeksplorasi bagaimana dan mengapa," ujar Dr Kayleigh Wyles dari University of Surrey seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu (1/11/2017).

"Di sini kami telah menemukan bahwa level kesejahteraan mental dan ikatan emosional kita dengan alam mungkin berbeda, tergantung pada jenis dan kualitas lingkungan yang dikunjungi."

"Temuan ini penting karena mereka tidak hanya membantu memahami mekanisme di balik manfaat psikologis, tetapi juga membantu memprioritaskan perlindungan lingkungan dan menekankan mengapa aksesibilitas ke alam begitu penting," jelas Wyles.

Manfaat positif interaksi dengan alam akan terdokumentasi dengan baik. Berbagai studi melaporkan penurunan tingkat stres pada peserta dan peningkatan kesejahteraan secara keseluruhan pada orang-orang yang menghabiskan waktu di alam.

Penelitian tahun lalu menemukan orang yang menghabiskan lebih banyak waktu di luar, memiliki citra tubuh lebih positif dan harga diri tinggi.

Penelitian tersebut dipimpin oleh Thomson Sivanus Swami, seorang profesor psikologi sosial University of Anglia Ruskin di Cambridge. Studi itu diikuti oleh 199 perempuan dan 200 laki-laki yang berusia antara 19 sampai 76 tahun asal Amerika Serikat.

Swami mengatakan bahwa berada di alam dapat membantu meningkatkan perasaan seseorang sebagai bagian penting dari ekosistem yang lebih luas -- merasa lebih menghormati tubuh mereka.

Itu juga bisa membantu mengurangi tekanan dari masyarakat dan kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan stereotip, seperti menjadi langsing atau berotot. (Affifa Zahra)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.