Sukses

Akan Dikirim ke Pakistan, 2 Peti Berisi Jenazah Tertinggal di AS

Pakistan International Airlines (PIA) telah memerintahkan penyelidikan setelah dua peti jenazah tertinggal di New York.

Liputan6.com, New York City - Pakistan International Airlines (PIA) telah memerintahkan penyelidikan setelah dua peti berisi jenazah tertinggal di New York.

Dua peti jenazah itu rencananya akan diterbangkan ke Lahore pada 28 Oktober 2017. Namun, peti tersebut justru tertinggal di Bandara John F Kennedy.

Itu adalah penerbangan terakhir PIA untuk New York-Lahore, karena maskapai Pakistan itu baru saja menghentikannya. Untuk menangani kesalahan itu, Etihad Airlines harus turun tangan dan menggantikan tugas PIA.

PIA mengatakan, hal tersebut disebabkan karena kesalahan perusahaan ground handling atau yang memberikan layanan di lapang.

"Kami menyesal atas ketidaknyamanan yang disebabkan karena kelalaian pada perusahaan ground handling...dan mengungkapkan simpati kepada anggota keluarga dari mereka yang meninggal (yang peti jenazahnya diangkut PIA," ujar PIA seperti dikutip dari BBC, Rabu (1/11/2017).

Menurut pernyataan PIA, salah keluarga meminta jenazah di salah satu peti mati untuk dimakamkan di Maryland. Sementara itu jenazah di peti lain ditangani oleh Etihad Airways ke Lahore.

PIA mengatakan, pihaknya akan mengurus pengaturan perpindahan peti jenazah ke Pakistan dan menanggung semua biaya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kode Rahasia untuk Jenazah yang Ada di Dalam Pesawat

Maskapai penerbangan memiliki nama sandi khusus untuk menyebut jenazah atau mayat manusia yang diangkut di pesawat. Salah satunya, disebut sebagai "Jim Wilson".

Nama sandi itu berasal dari peti yang digunakan untuk mengangkut jenazah.

Menurut Sara Marsden, Pemimpin Redaksi untuk US Funerals Online, American Airlines bahkan memiliki divisi khusus untuk menangani pengangkutan jenazah menggunakan pesawat. Divisi itu disebut sebagai American Airlines Jim Wilson Service.

Julukan tersebut memungkinkan layanan transportasi atau kru pesawat untuk menyebut mayat tanpa ada penumpang atau orang awam yang mengetahuinya.

Selain itu, buku panduan aviasi berjudul The Alcor 1997 Stabilization and Transport Manual menjelaskan varian nama sandi lain, yaitu "Jim Wilson Trays".

Kode itu digunakan untuk menyebut proses pengangkutan jenazah menggunakan wadah pengiriman yang dikemas dengan es, agar jenazah awet hingga ke tempat tujuan.

Sedangkan maskapai lain memiliki nama sandi berbeda. Beberapa menyebut "Jim Wilson" dengan kode panggilan "HR", singkatan dari "Human Remains" atau jenazah manusia.

Sekitar 50.000 jenazah dibawa oleh pesawat terbang setiap tahunnya. Setiap jenazah yang diangkut dengan pesawat disimpan dalam peti khusus yang aman dan terbungkus.

Pengangkutan jenazah menggunakan pesawat harus turut disertai dengan izin transit penguburan atau sertifikat dari lembaga medis yang bertanggung jawab.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini