Sukses

PBB: Emisi Gas Rumah Kaca Tertinggi dalam 800 Ribu Tahun

WMO melaporkan konsentrasi karbon dioksida (CO2) di atmosfer melonjak dengan laju tercepat pada tahun lalu ke angka tertinggi dalam sejarah.

Liputan6.com, New York - Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) melaporkan emisi gas rumah kaca di atmosfer bumi telah mencapai tingkat tertinggi dalam 800 ribu tahun.

Dilansir dari laman VOA Indonesia, Rabu (1/11/2017), laporan ini dirilis sebelum negosiasi perubahan iklim PBB minggu depan di Bonn, Jerman. Hal ini dimaksudkan sebagai peringatan bagi semua negara bahwa waktu hampir habis untuk mengambil tindakan yang diperlukan guna mencegah pemanasan global.

WMO melaporkan konsentrasi karbon dioksida (CO2) di atmosfer melonjak dengan laju tercepat pada tahun lalu, di mana angkanya merupakan yang tertinggi dalam sejarah.

WMO juga mengatakan, tingkat CO2 sekarang 145 persen lebih tinggi dari tingkat pra-industri. Lembaga itu memperingatkan bahwa ini berpotensi mengubah sistem iklim dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya dan bencana.

Sekretaris Jenderal WMO, Petteri Taalas, mengatakan, ilmuwan telah mampu melacak variabilitas konsentrasi karbon dioksida selama 800 ribu tahun terakhir.

"Kita telah jauh melampaui variabilitas alami yang terjadi pada masa lalu dan kita memberi energi ekstra untuk planet ini. Kita sudah mulai melihat meningkatnya jumlah bencana alam terkait cuaca. Misalnya, kerugian ekonomi terkait bencana ini sudah tiga kali lipat sejak 1980-an. Ini adalah konsekuensi perubahan iklim," ujar Taalas.

Laporan itu menemukan CO2 menyumbang lebih dari 60 persen untuk pemanasan Bumi. Aktivitas manusia serta variabilitas iklim alami berada di balik peningkatan konsentrasi gas rumah kaca yang substansial.

Taalas memperingatkan kenaikan suhu akan mencapai tingkat berbahaya pada akhir abad ini tanpa pengurangan CO2 dan emisi gas rumah kaca lainnya dengan cepat. Dia mengatakan, langkah-langkah untuk mengurangi perubahan iklim harus segera dilakukan.

Taalas mengatakan upaya untuk mengembangkan sistem energi terbarukan dan sistem transportasi, termasuk mobil listrik dan hibrida, harus dipercepat.

Ia menambahkan, teknologi karbon rendah dapat memainkan peran penting dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan menurunkan panas bumi untuk generasi mendatang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini