Sukses

Dubes Australia Bicara Soal RI, Kopi Toraja, dan Wali Songo

Pada akhir masa jabatannya, Paul Grigson merangkum relasi Indonesia - Australia serta beragam potensi yang dimiliki Tanah Air bagi dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Siapa bilang menjadi seorang diplomat di negeri orang harus melulu mengurus soal relasi politik dan pemerintahan semata?

Setidaknya itulah yang dirasakan oleh Paul Grigson saat berdinas menjadi Duta Besar Australia untuk Indonesia sejak Maret 2015.

Di pengujung masa jabatannya pada akhir 2017 ini, telah banyak pengalaman berharga yang berhasil didulang Grigson, di samping tentunya, beragam pencapaian tentang relasi bilateral antara Indonesia - Australia.

"Sering kali, ketika kita memikirkan tentang Australia dan Indonesia, kita berpikir tentang hubungan antarpemerintah. Bukannya tidak penting, tapi yang saya pelajari selama tiga tahun ini adalah bahwa hubungannya jauh lebih luas. Keterkaitan antarmasyarakat kuat sekali," kata Grigson merangkum esensi bilateral kedua negara kepada Liputan6.com, Kamis, 26 Oktober lalu. 

Pria yang pernah berkarier sebagai jurnalis untuk Australian Associated Press itu menilai, Jakarta dan Canberra telah melakukan beragam kerja sama, baik bilateral, untuk kawasan, maupun dunia. Meski begitu, beberapa kendala tetap ada dan hal itu harus diatasi bersama oleh kedua negara.

"Menurut saya, ada potensi bagi Indonesia dalam jangka panjang, tinggal masalahnya bagaimana Indonesia memanfaatkannya. Menurut saya, mengenai Australia dan Indonesia, harus lebih dari sekadar perdagangan antara satu sama lain, tapi bagaimana kita juga melakukannya dengan seluruh dunia."

Dalam wawancara, pencinta kopi Toraja dan penikmat rendang itu juga menekankan potensi kedua kuliner Tanah Air yang menjadi favoritnya bagi perekonomian Indonesia.

"Kopi Indonesia benar-benar fantastis, standar dunia. Penting bagi Indonesia untuk meningkatkan gaya hidup berkopi di Indonesia, sehingga dapat membantu pariwisata dan meningkatkan ekspor kopinya."

"Di luar Indonesia, jika kamu tanya tentang sajian tradisionalnya, mereka bilang rendang. Sepertinya itu yang dikenal semua orang, semua suka rendang yang enak. Tapi ada lebih banyak tentang sajian Indonesia daripada itu. Menurut saya, itulah salah satu bidang yang bisa dimanfaatkan Indonesia secara internasional."

Sang Dubes juga memberikan saran kepada rekan diplomat Australia yang akan menjadi penerusnya. Ia mengatakan, "Tips saya adalah untuk melihat lebih luas daripada sekadar pemerintah dan pastikan memanfaatkan sebesar-besarnya hubungan antarmasyarakat di dua negara."

Terakhir, Grigson berpesan kepada Tanah Air, "Penting bagi Indonesia ke masa depan untuk mengerti kekuatan hebatnya, baik itu makanan, budaya, maupun toleransi. Dan mengerti bahwa dunia menyimaknya sebagai demokrasi besar yang sedang bangkit."

"Penting bagi bangsa Indonesia agar mengerti kekuatan mereka dan mengirim pesan itu kepada dunia."

Saksikan perbincangan Duta Besar Paul Grigson bersama presenter Liputan6.com, Vina A Muliana, selengkapnya dalam wawancara khusus berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.