Sukses

Mirip Manusia, Simpanse Ternyata Juga Punya Kepribadian

Walaupun sedikit berubah seiring pertambahan usia, simpanse memiliki kepribadian yang secara relatif tetap sama sepanjang hidup mereka.

Liputan6.com, Jakarta Simpanse termasuk salah satu kerabat primata terdekat yang masih ada hingga sekarang. Kenyataannya, manusia berbagi 99 persen DNA dengan simpanse.

Bukan hanya DNA, baru-baru ini terungkap bahwa hewan-hewan itu juga memiliki beragam kepribadian yang menjadi stabil seiring berjalannya waktu sebagaimana halnya pada manusia.

Beberapa tahun lalu, Jane Goodall mempelopori suatu gagasan bahwa simpanse memiliki kepribadian. Menurutnya, "Bukan hanya manusia yang memiliki kepribadian, daya pikir rasional, dan emosi seperti sukacita dan nestapa."

Seperti dikutip dari IFL Science pada Senin (30/10/2017), Goodall juga dikenal karena mengungkapkan bahwa simpanse juga menggunakan alat-alat bantu (tools).

Goodall fokus pada simpanse-simpanse di komunitas Kasekala, bagian dari Taman Nasional Gombe di Tanzania. Dalam penelitian yang dilakukan pada 1973, sekelompok peneliti melakukan kuantifikasi kepribadian simpanse di sana melalui penilaian 24 ciri unik.

Peneliti-peneliti itu mendapati bahwa simpanse-simpanse betina umumnya lebih mudah percaya, maul-malu, dan tertekan. Sementara itu, para pejantannya lebih agresif dan senang bergaul.

Namun demikian, ada perbedaan besar walaupun dalam jenis kelamin yang sama. Misalnya, seekor simpanse betina bernama Passion, membunuh dan menyantap setidaknya empat bayi simpanse pada 1975.

Para peneliti memutuskan untuk mengeluarkan Passion dari hasil penelitian karena perilaku "terganggu" yang sangat tidak biasa.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Temuan Konsisten Tentang Kepribadian

Seekor simpanse memegang tangan Pedro Ynterian di tempat perlindungan di Socoraba, Brasil (28/7). Di tempat ini simpanse mendapat perawatan dan perlindungan. (AFP Photo/Nelson Almeida)

Pimpinan penelitian bernama Alexander Weiss mengatakan kepada National Geographic, "Kelompok itu adalah kelompok simpanse paling terkenal sedunia dan menurut saya ini adalah kesempatan bagus."

Weiss dan timnya pertama kali menuju Tanzania pada 2010 untuk menemui para asisten lapangan yang sekarang maupun yang sudah pensiun dan mengenal simpanse-simpanse serta pernah meneliti mereka. Ada beberapa orang yang sudah melakukannya selama 35 tahun.

Weiss melanjutkan, "Benar-benar menjadi inspirasi. Saya mengenal asisten-asisten lapangan itu dan pernah membaca karya Jane Goodall. Sungguh suatu penghargaan ketika mereka meluangkan waktu untuk membantu."

Para peneliti dulunya menelaah kepribadian 128 simpanse dan beberapa di antaranya sudah tidak ada lagi. Mereka mengamati 24 ciri berbeda, semisal ketakutan, penasaran, rakus, cemburu, senang bermain, gemar membantu, manipulatif, dan lembut.

Tim di bawah pimpinan Weiss kemudian membandingkan hasil-hasil survei baru dengan hasil-hasil tahun 1973 dan menemukan konsistensi dalam kepribadian-kepribadian makhluk-makhluk primata tersebut.

Artinya, walaupun hewan-hewan itu sedikit berubah karena usia, simpanse memiliki kepribadian yang secara relatif tetap sama sepanjang hidup mereka, serupa dengan manusia.

Weiss dan rekan-rekan mengumpulkan sejumlah besar data dan telah menerbitkannya dalam jurnal Scientific Data.

Mereka berharap agar temuan-temuan ini dapat membantu para ilmuwan untuk lebih mengerti kepribadian pada manusia dan dampak kepribadian itu pada hal lain semisal keberhasilan reproduksi.

Menurut Weiss, "Saya tidak punya waktu dalam hidup saya untuk melakukan segala sesuatu yang mungkin dengan data ini, jadi mengapa tidak orang lain saja yang nanti menyelaminya?"

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.