Sukses

Indonesia Didoakan Jadi Anggota Dewan Keamanan PBB

Seminar bertajuk "Building Indonesia Civilian Capacity and It's Role In Sustaining Peace" itu diselenggarakan di Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Memperingati Hari PBB (UN Days) ke-72, Kementerian Luar Negeri RI menggelar seminar yang membahas tentang kerja sama yang dilakukan oleh Indonesia dengan organisasi multilateral lintas dunia tersebut.

Seminar bertajuk "Building Indonesia Civilian Capacity and It's Role In Sustaining Peace" itu diselenggarakan di Jakarta, Jumat, 27 Oktober 2017.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bersama jajarannya hadir dalam seminar itu. Turut hadir, berbagai mitra diplomatik dari berbagai negara serta representasi PBB beserta organ kerjanya.

"Kerja sama Indonesia dengan PBB yang terjalin sejak lama berperan dalam menciptakan perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan global," jelas Menlu Retno yang merangkum pencapaian Indonesia dengan PBB dalam pidatonya di Jakarta, Jumat (27/10/2017).

"Indonesia menjadi negara pengirim Penjaga Perdamaian yang cukup banyak. Ke depannya kita juga berencana untuk turut berkontribusi lewat Penjaga Perdamaian yang bergerak di bidang civil capacity," tambah sang menlu.

Sementara itu, UN Resident Coordinator di Indonesia, Anita Nirody, mengaku, berbagai kontribusi Tanah Air untuk PBB telah memberikan dampak positif bagi dunia.

"Indonesia telah menunjukkan perkembangan yang menakjubkan. Kini mereka negara dengan ekonomi terkuat ke-20 dunia dan telah memberikan berbagai kontribusi signifikan untuk mancanegara," jelas Nirody.

"Kontribusi konsisten Indonesia mengirim personel untuk Penjaga Perdamaian menunjukkan komitmen mereka. Kami doakan Anda sukses masuk menjadi UN Security Council," tambahnya. Nirody mendoakan RI terpilih menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.

Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kemlu RI Febrian Ruddyard mengatakan, partisipasi Indonesia yang rutin mengirim Penjaga Perdamaian menuai hasil positif dalam sejumlah sektor.

"Kesuksesan Penjaga Perdamaian kita yang terdiri dari tentara dan polisi, telah berkontribusi dalam menjaga stabilitas perdamaian dan komunitas. Serta, kehadiran mereka selaras dengan agenda perdamaian multidimensional PBB," jelas Febrian.

Duta Besar Indonesia untuk PBB, Dian Triansyah Djani, yang hadir sebagai pembicara pertama seminar menjelaskan bahwa peran Penjaga Perdamaian dari Indonesia harus dikembangkan lebih luas lagi.

"Tak hanya sebatas mengirim pasukan keamanan saja, namun Indonesia harus mulai memikirkan untuk berkontribusi lewat Penjaga Perdamaian yang bergerak di bidang civilian capacity," jelas sang dubes.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini