Sukses

Dekat Jendela atau Lorong? Kursi Pesawat Ungkap Kepribadian Anda

Menurut beberapa ahli psikologi, pilihan kita tentang kursi pesawat terbang dapat bercerita banyak tentang kepribadian kita.

Liputan6.com, Jakarta - Hampir semua orang sepakat bahwa kursi tengah dalam sebuah pesawat terbang adalah yang terburuk. Lalu mana yang lebih baik, kursi arah lorong (aisle) atau dekat jendela?

Menurut beberapa ahli psikologi, pilihan kita tentang kursi pesawat terbang dapat bercerita banyak tentang kepribadian kita.

Apa artinya jika kita memilh kursi ke arah lorong?

Memilih kursi lorong bukan hanya pertanda orang yang mudah kencing, tapi juga berarti penumpang yang menghargai kebebasannya.

Dikutip dari News.com.au pada Selasa (24/10/2017), Profesor Jonathan Bricker, PhD dari University of Washington, menjelaskan, "Orang itu tahu ia bisa bangkit dan berjalan-jalan tanpa harus permisi kepada siapa pun atau melompati penumpang sebelahnya."

Akan tetapi, pilihan itu juga bisa berarti pertanda introvert pada orang yang tidak merasa nyaman dalam situasi-situasi sosial.

Kursi arah lorong (aisle) dalam pesawat terbang. (Sumber PxHere)

Profesor Bricker menambahkan, "Dalam kerumunan besar orang, kaum introvert merasa tidak nyaman secara fisik dan cenderung ingin tetap berada di pinggiran, mereka tidak mau dikelilingi orang atau benda di segala sisi."

Namun demikian, kursi itu juga memiliki beberapa masalah. Kita kemungkinan akan terantuk dengan orang yang berjalan di lorong. Jadi, pilihan itu juga hanya cocok untuk orang yang tak mudah tersinggung.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kursi Dekat Jendela

Kursi arah jendela dalam pesawat terbang. (Sumber Pixabay)

Tak dapat disangkal, kursi dekat jendela adalah yang paling nyaman di pesawat. Kita punya jendela dengan pemandangan, juga ada ruang tambahan berupa celah antara sandaran lengan dengan dinding pesawat dan tempat bersandar.

Dan tidak ada benturan-benturan dari penumpang lain atau awak pesawat yang berjalan di lorong.

Namun, orang yang duduk di sana juga harus terus meminta izin ketika ingin ke toilet dan perlu ciri orang tertentu untuk bisa melakukan itu.

Dr. Becky Spelman, pimpinan psikologi di Private Therapy Clinic mengatakan kepada The Telegraph, "Para penumpang yang memilih kursi arah jendela ingin memegang kendali, cenderung bersikap untuk mengurus diri masing-masing, dan terkadang lebih mudah tersinggung."

"Mereka juga ingin 'bersarang' dan lebih senang berada 'gelembung; mereka sendiri."

Ahli psikologi perilaku Jo Hemmings menambahkan, "Penggemar kursi dekat jendela cenderung lebih mementingkan diri sendiri dan lebih sedikit cemas."

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.