Sukses

Raja hingga Penulis, 4 Tokoh Besar Ini Jalani Kehidupan Ganda

Liputan6.com, Jakarta - Bayangkan betapa kagetnya kita ketika mengetahui bahwa pasangan kita bukan hanya berselingkuh, melainkan juga sebenarnya memiliki kehidupan rahasia.

Lebih parah lagi kalau ternyata pasangan kita bahkan menggunakan nama lain, memiliki pasangan lain, anak-anak, rumah, dan bahkan anjing peliharaan yang kita belum pernah ketahui.

Kenyataannya, seperti diringkas dari listverse.com pada Minggu (22/10/2017), ada banyak kisah tentang orang-orang yang kehidupannya memiliki sandiwara besar.

Bagaimana caranya mereka menjalani kehidupan seperti itu? Berikut empat kisah tokoh yang hidup dalam dua kenyataan berbeda:

 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Pernikahan Rahasia dan Anak-Anak Raja Edward IV

Raja Edward IV di Inggris dikenang karena banyak hal, terutama dalam Perang Mawar pada Abad Pertengahan dan pernikahannya dengan Elizabeth Woodville.

Akan tetapi, ada banyak teori yang menduga bahwa ia sebenarnya diam-diam menikah dengan wanita lain sebelum pernikahan rahasia berikutnya dengan Woodville.

Pada 1990-an, ahli sejarah John Ashdown-Hill sedang melakukan penelitian tentang Raja Richard III dan malah menguak tentang kehidupan bigami yang dijalani Raja Edward IV.

Dalam buku berjudul The Private Life of Edward IV, Hill menuliskan bahwa Edward IV diam-diam menikah dengan seorang wanita bernama Eleanor Talbot sebelum menikahi Woodville.

Pernikahan itu ditegaskan dalam akta parlemen tahun 1484, tapi beberapa ahli sejarah mempertanyakan keberadaan Eleanor karena dianggap kurang bukti.

Raja Edward IV. (Sumber Wikimedia Commons)

Ada juga dugaan yang kurang banyak buktinya tentang Elizabeth Lucy, istri pertama Raja. Hill menuliskan bahwa ia menemukan bukti yang jelas menyebutkan Elizabeth Lucy adalah Eleanor Talbot.

Lalu ditemukan sebuah gambar yang membenarkan hubungan tersebut. Edward juga menghibahkan tanah dan mengirim hadiah-hadiah kepada ayah mertuanya hingga Elizabeth meninggal dunia.

Menurut pengamatan Hill, sejarah versi Thomas More merupakan upaya Raja Henry VII untuk menghapus nama Eleanor dari dalam buku-buku sejarah.

Henry VII memulai tudingan bahwa Richard III – adik lelaki sekaligus penerus Edward IV – adalah perebut takhta. Padahal, ia ditawari mahkota karena kehidupan bigami yang dijalankan Edward IV.

Keadaan itu menyebabkan anak-anak dari Elizabeth Woodville dianggap tidak sah. Dengan demikian, pernikahan Elizabeth dengan Edward IV selalu dipertanyakan.

Ada juga beberapa dugaan bahwa Edward IV terlibat dalam hubungan sejenis, memiliki beberapa gundik, dan beberapa anak lain di luar pernikahan.

3 dari 5 halaman

2. Rahasia Pencipta Sosok Wonder Woman

William Marston, foto Agustus 1922. (Sumber Wikimedia Commons)

Pada awal tahun ini, Gal Gadot membintangi film blockbuster Wonder Woman. Ternyata, kehidupan William Moulton Marston yang menciptakan sosok wanita jagoan itu pun seperti suatu cerita film.

Dalam sebuah buku berjudul The Secret History of Wonder Woman oleh Jill Lepore, dijelaskan bahwa Marston adalah seorang pria serba bisa. Lulusan Harvard University itu adalah seorang feminis, psikologi, sekaligus penemu alat uji kebohongan.

Lepore adalah seorang profesor sejarah Amerika dan penulis di The New Yorker.

Seperti halnya para superhero, Marston memiliki kehidupan rahasia yang tidak pernah diketahui publik. Ia adalah seorang poliamori, sehingga memiliki satu atau dua wanita lain tinggal bersama dia dan istrinya.

Ia berkenalan dengan seorang mahasiswi bernama Olive Bryne ketika mengajar di Tufts University, Boston. Marston mengancam istrinya untuk memilih agar Olive tinggal bersama mereka atau pernikahan disudahi.

Kepada orang yang penasaran, ia mengakui Olive sebagai adik ipar atau kerabat sedarah, padahal Marston memiliki anak dari wanita itu juga.

Selain itu, Marston juga senang melakukan ikat-mengikat dalam melakukan seks. Jadi, mungkin itu menjelaskan mengapa dalam komiknya Wonder Woman sering diikat.

4 dari 5 halaman

3. Menikahi Wanita di Negara Lain

Pada Agustus 2013, Rachel Lee diperkenalkan dengan Sersan Kepala Scott Fuller yang sekarang sudah pensiun.

Saat perkenalan, Fuller sedang berdinas bersama dengan Divisi Infantri 2 di Angkatan Darat (AD) Amerika Serikat di Korea Selatan.

Prajurit itu sepertinya menjadi idaman Lee sehingga empat bulan sesudahnya pasangan itu menikah. Fuller bahkan mengenakan pakaian tradisional Korea Selatan pada saat pernikahannya.

Akan tetapi, cerita impian itu berakhir saat Fuller kembali begitu saja ke Amerika Serikat (AS) sehingga meremukkan hati Lee dan meninggalkan utang sebesar US$ 50 ribu.

Sandiwara Fuller ketahui ketika ia memutuskan untuk mengirimkan dokumen agar pernikahan mereka diakui di Korea.

Dokumen militer dan sertifikasi dari Kedutaan Besar AS ternyata dipalsukannya. Ketahuanlah bahwa Fuller memiliki istri warga AS bernama Marianne.

Ketika AD AS mengirim Fuller kembali ke Korea Selatan, ia kedapatan bersalah melakukan pemalsuan dokumen dan dijatuhi hukuman penjara selama delapan bulan. Pihak AD juga menurunkan pangkatnya menjadi Sersan Satu.

Namun, Fuller terus melakukan pemalsuan dokumen dan menyakinkan pengadilan bahwa ia akhirnya menceraikan istrinya di AS.

Masa tahannya dikurangi berdasarkan banding dengan denda US$ 10 ribu setelah ia memberikan dokumen putusan cerai dari pengadilan New York kepada Lee dan kepada pengadilan yang menangani kasus pemalsuan.

Belakangan, Lee mengaku mengetahui dari Marianne bahwa dokumen perceraian itu pun palsu. Kata Lee, "Ini bukan hanya masalah uang. Ia telah menghancurkan hati saya dan putra saya yang berusia 16 tahun."

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

5 dari 5 halaman

4. Penulis Anais Nin dengan Dua Suami

Anais Nin adalah penulis Kuba-Amerika dengan karya-karya novel, jurnal, cerita pendek, esai, memoar, dan sastra erotik. Kisah kehidupannya sendiri mirip suatu fiksi dan dituangkannya dalam jurnal sejak ia berusia 11 tahun hingga meninggal dunia.

Kisahnya cukup langka. Anais menikahi suami pertamanya, Hugh Parker Guiler, ketika wanita itu berusia 17 atau 18 tahun.

Anais Nin. (Sumber Wikimedia Commons)

Hugh adalah seorang bankir yang, karena tuntutan pekerjaan, sering berkeliling dunia. Pada 1947, Anais dan Hugh tinggal di New York dan di situlah ia berkenalan dalam lift dengan Rupert Pole yang tampan.

Seperti takdir, mereka berdua sedang menuju pesta yang sama. Saat pesta, mereka pun mengobrol hingga beberapa jam. Wanita itu langsung tertarik kepada pria yang baru dikenalnya, walaupun 20 tahun lebih muda.

Rupert menduga Anais adalah seorang janda cerai dan Anais membiarkan dugaan itu. Ketika Rupert pindah ke Pantai Barat, Anais ikut bersamanya dan mengaku kepada suaminya bahwa ia pergi berjalan-jalan bersama dengan seorang wanita temannya.

Akhirnya, Anais menyerah pada ajakan Rupert untuk menikah. Ia menjalani dua kehidupan berbeda di Pantai Barat dan Pantai Timur. Apalagi, kehidupannya sebagai penulis memungkinkannya hidup dalam dua dunia seperti itu.

Kepada Hugh ia mengaku memerlukan ketenangan Pantai Barat untuk menulis. Sebaliknya, kepada Rupert ia  harus ke Pantai Timur untuk bertemu dengan para editor atau karena ada penugasan di majalah-majalah.

Selama 11 tahun, ia bergantian ke dua ujung negeri dalam rentang enam minggu. Hidupnya di New York terbilang mewah dan sejahtera, tapi kehidupannya di California sangat domestik.

Keadaan semakin merepotkan sehingga Anais harus membuat "daftar bohong" agar bisa terus berjalan. Ia memiliki dompet tebal berisi buku cek dengan dua nama terpisah dan botol-botol obat resep dari dokter-dokter di New York dan California.

Akhirnya, setelah mendapat diagnosis kanker, Anais menyadari harus membereskan urusan-urusannya dan mengaku kepada Rupert. Ia menjadi terkenal karena tulisan-tulisannya dan mungkin menyadari bahwa kebenaran lambat laun akan terungkap.

Ia membatalkan pernikahannya dengan Rupert, walaupun mereka terus tinggal bersama. Menurut penulis biografi bernama Deirdre Bair, Hugh sebenarnya tidak bodoh dan mengetahui apa yang dilakukan istrinya di California.

Anais Nin meninggal dunia pada 14 Januari 1977 pada usia 73 tahun. Setelah Hugh meninggal, Rupert juga mengatur agar abu jenazah pria itu ditebarkan di tempat yang sama dengan tempat penebaran abu jenazah Anais.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.