Sukses

Mengharukan, Simpanse Sekarat Ini Mengenali Manusia Kawan Lamanya

Mengenali kehadiran seorang sahabat lama, simpanse di Kebun Binatang Arnhem itu terdengar menjerit gembira.

Liputan6.com, Arnhem - Mungkinkah kasih sayang melintasi batasan-batasan spesies? Apakah hewan mampu mengingat limpahan kasih dari manusia?

Sebuah video yang diunggah ke laman berbagi video berisi kisah mengharukan antarspesies, manusia dan simpanse.

Dalam tayangan diperlihatkan seekor simpanse betina bernama Mama yang sudah berusia 59 tahun – suatu usia yang lanjut untuk ukuran hewan tersebut.

Dikutip dari Daily Mail pada Kamis (19/10/2017), primata penghuni Royal Burgers Zoo tersebut direkam sedang meringkuk dalam keadaan sekarat di kandangnya.

Mama sedang mendekati ajalnya dan selama sedang sekarat ia menolak diberi makan dan minum hingga akhirnya dikunjungi oleh seseorang.

Ketika Profesor Jan van Hooff menjenguknya, Mama sempat tidak mengenali dan tetap menolak makanan dan minuman.

Akan tetapi, tak lama kemudian, Mama mengenali sang profesor yang telah dikenalnya sejak 1972.

Mengenali kehadiran seorang sahabat lama, Mama terdengar menjerit gembira. Ia kemudian menampilkan ekspresi kegembiraan.

Mengenali kehadiran seorang sahabat lama, simpanse di Kebun Binatang Arnhem itu terdengar menjerit gembira. (Sumber Jan van Hooff)

Dalam video yang diunggah pada April 2016 itu, Mama pun menjulurkan tangan, mengelus-elus kepala, dan bahkan memeluk mantan pengasuhnya di masa lampau.

Kedekatan simpanse itu dengan salah satu pendiri Kebun Binatang Arnhem, Belanda, tersebut cukup kuat hingga menariknya sejenak dari kegalauan.

Mama mati seminggu setelah sahabat lamanya berkunjung.

 

Saksikan tayangan reuni haru antara Mama dan mantan pengasuhnya berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Reuni Setelah 25 Tahun

Setelah 25 tahun, Linda Koebner mengunjungi kawanan simpanse yang diselamatkannya dari laboratorium. Kawanan primata itu menyambutnya seperti terhadap sahabat lama. (Sumber Public Broadcasting Service)

Ini bukan satu-satunya kisah ingatan simpanse dengan manusia yang memberikan kasih sayang kepadanya.

Ketika masih menjadi mahasiswi pascasarjana, pada 1995, seorang ahli perilaku hewan bernama Linda Koebner diketahui membebaskan beberapa simpanse dari sebuah laboratorium hepatitis.

Kawanan simpanse itu telah hidup selama enam tahun di dalam kandang laboratorium.

Ia kemudian meluangkan waktu empat tahun untuk mendidik para simpanse di selatan Florida, Amerika Serikat (AS), guna mengajarkan mereka beradaptasi kembali dengan habitat asli.

Koebner kemudian mendirikan Chimp Haven di negara bagian Louisiana. Tempat itu dimaksudkan sebagai penampungan bagi para simpanse laboratorium yang tidak lagi diperlukan untuk uji coba.

Pada 2016, Linda kembali menemui kawanan simpanse itu di Louisiana. Dan kejadian tak terduga pun terjadi.

Mereka (simpanse) menyambut Linda dengan senyuman bahkan pelukan hangat layaknya teman lama yang baru bertemu kembali.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.