Sukses

Menlu Australia: AS Punya Cara Komunikasi 'Canggih' dengan Korut

Menlu Bishop menolak gagasan untuk membuka kembali Kedubes Australia di Pyongyang. Ia menilai AS sudah berhasil berkomunikasi dengan Korut.

Liputan6.com, Canberra - Menurut Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, Amerika Serikat telah mengembangkan metode "canggih" untuk berkomunikasi dengan Korea Utara mengenai program nuklir dan rudalnya.

Menlu AS, Rex Tillerson, sebelumnya telah mengungkap bahwa Washington melakukan komunikasi langsung dengan Pyongyang.

Namun, Presiden Donald Trump mengatakan kepadanya agar tidak menyia-nyiakan waktu untuk bernegosiasi dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

"Saya katakan kepada Rex Tillerson, Menlu kami yang luar biasa, bahwa ia menyia-nyiakan waktunya untuk mencoba bernegosiasi dengan si Little Rocket Man," tulis Trump di Twitter. pada 1 Oktober.

Komentar Trump itu muncul setelah Tillerson mengatakan kepada sekelompok kecil wartawan akhir pekan lalu bahwa AS sedang menyelidiki Korea Utara untuk mengetahui apakah mereka tertarik untuk berdialog.

"Kami sedang menyelidiki, jadi tunggu saja," sebut Tillerson kala itu.

Tillerson mengatakan bahwa Amerika Serikat memiliki "beberapa saluran yang terbuka dengan Pyongyang".

Seorang pejabat senior AS, yang meminta penjelasan mengenai postingan Twitter Trump, meremehkan pentingnya saluran komunikasi tersebut.

Namun, Menteri Luar Negeri Julie Bishop, kini, telah secara efektif membatalkan pengiriman delegasi Australia ke negara Semenanjung Korea itu, seraya mengonfirmasi bahwa AS berhasil untuk berkomunikasi dengan negara tersebut.

"Saya percaya bahwa AS cukup maju dalam berkomunikasi dengan Korea Utara," kata Menlu Bishop seperti dikutip dari ABC Australia Plus pada Sabtu (14/10/2017).

Ia telah menolak saran agar Kedutaan Australia di Pyongyang, yang telah ditutup sejak 1974, bisa dibuka kembali.

"Kami bekerja sama dengan negara-negara lain yang memiliki perwakilan di Pyongyang, tapi saya yakin mereka memiliki keberhasilan terbatas dalam berhubungan dengan rezim tersebut," sebutnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Korut Ingin Permalukan China?

Menlu Bishop dan Menteri Pertahanan Australia, Marise Payne, mengunjungi Korea Selatan minggu ini, untuk menangani upaya Korea Utara dalam meneruskan program nuklir dan rudalnya.

Menlu Bishop mengatakan, ada kekhawatiran nyata bahwa Korea Utara bisa menggunakan pertemuan dengan pejabat senior China minggu depan untuk melakukan uji coba rudal lainnya.

Kongres Partai Komunis ke-19 akan diadakan di Beijing pada hari Rabu 18 Oktober dan delegasi yang hadir akan memutuskan kebijakan pemerintah dan memilih pejabat untuk memimpin Negeri Tirai Bambu tersebut selama lima tahun ke depan.

"Korea Utara bisa menggunakan kesempatan itu untuk mempermalukan China lebih jauh dengan melakukan uji coba nuklir lagi atau melepaskan rudal balistik lainnya," kata Menlu Bishop.

"Tampaknya ada beberapa pola perilaku Korea Utara dalam melakukan tes ilegal ini yakni pada saat yang sama ketika China memamerkan bangsanya di panggung dunia."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini