Sukses

KBRI Singapura Bukukan Rp 14,8 Miliar pada Trade Expo Indonesia

Dalam pameran tersebut, KBRI Singapura membawa 47 buyer atau pelaku usaha asal Singapura yang bergerak di berbagai bidang.

Liputan6.com, Singapura - KBRI Singapura membukukan transaksi US$1,1 Juta atau setara dengan Rp 14,8 miliar di hari pertama setelah pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI), sejak tanggal 11-15 Oktober 2017.

Buying commitment Memorandum of Understanding (MoU) antara Trejoy Pte. Ltd dengan PT. Sinar Sosro bernilai US$ 1,1 juta diperoleh dari pembelian sejumlah produk minuman, PT Sinar Sosro, untuk konsumsi Pasar Singapura.

Diharapkan beberapa transaksi dagang akan turut dilakukan oleh peserta Singapura hingga hari terakhir TEI.

Dalam pameran tersebut, KBRI Singapura membawa 47 buyer atau pelaku usaha asal Singapura yang bergerak di bidang food and beverages, tekstil dan garmen, furniture, rempah-rempah, manufaktur dan beberapa produk lainnya.

Kehadiran 47 buyer diharapkan mampu menggenjot ekspor produk-produk Indonesia ke Singapura yang merupakan komitmen utama Duta Besar RI untuk Singapura, Ngurah Swajaya sebagai bagian dari Diplomasi Ekonomi RI, sekaligus memanfaatkan Pasar Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) melalui Singapura.

Dari 47 buyer asal Singapura, beberapa juga telah mengageni penjualan produk asal Indonesia dan akan memperluas aneka produk lainnya, khususnya untuk produk makanan dan minuman untuk dipasarkan di Singapura dan negara tetangga ASEAN lainnya.

Dalam jamuan makan malam bersama untuk memfasilitasi para buyer, Dubes Ngurah Swajaya bersama Atase Perdagangan, Sugih Rahmansyah menyampaikan komitmen bersama untuk terus memfasilitasi para importir guna meningkatkan kinerja ekspor Indonesia. Beberapa importir bahkan merupakan perusahaan yang mendatangkan sekitar 90% dari total produk impor asal Indonesia selama lebih dari satu dekade.

Dalam kesempatan menghadiri TEI, Dubes RI Ngurah Swajaya juga melakukan pertemuan dengan Menteri Perdagangan RI dan Menteri Kooperasi dan UKM untuk terus mengupayakan peningkatan ekspor non-migas Indonesia-Singapura, termasuk produk UKM.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Buku KBRI untuk 50 Tahun Relasi Indonesia - Singapura

Sebelumnya, pemerintah Indonesia dan Singapura merilis sebuah buku yang membahas seputar hubungan kedua negara sejak 50 tahun terakhir.

50 Years RI-Sing Commemorative Book merupakan kumpulan tulisan dari berbagai figur sosial, politik, dan eks-pemerintah dari kedua negara, seperti Hassan Wirajuda, Desmond Kuek, Agus Widjojo, Tommy Koh, dll, yang membahas mengenai riwayat kerjasama, kesuksesan pencapaian, serta masa depan hubungan bilateral Indonesia dan Singapura. Buku itu dirilis oleh Kedutaan Besar RI untuk Singapura.

"Ada tiga makna dari peluncuran buku ini. Pertama, RI-Singapura perlu belajar dari masa lalu. Kedua, buku ini juga menjadi pembelajaran dari apa yang sudah kita capai. Dan terakhir, buku ini dapat menjadi momentum untuk menatap ke depan, sebagai negara bertetangga, dan negara yang sudah bersahabat selama 50 tahun terakhir," jelas sang dubes.

Ngurah juga berharap, buku itu diharapkan mampu meluruskan persepsi keliru yang tumbuh dari masing-masing warga kedua negara tentang relasi Indonesia - Singapura dan sebaliknya.

"Jangan sampai warga di sini dan di sana, tahunya tentang masalah saja, kaya masalah Haze atau tentang garis perbatasan laut kedua wilayah, atau tentang yang kejadian masa lalu. Nah buku ini menyajikan sisi positifnya, menilik banyaknya pencapaian diplomasi dan kerjasama kedua negara, yang tentunya memberikan manfaat bagi warga negara masing-masing," jelas Ngurah.

Sementara itu, mantan Menteri Luar Negeri RI Hassan Wirajuda berpendapat, "Selama 50 tahun terakhir, kedua negara telah menyadari pentingnya hubungan bilateral mereka dalam berbagai dimensi kehidupan. Singkatnya, kedua negara yang tak dapat terpisahkan itu, mengingat kedekatan geografis dan kesamaan agenda di ASEAN, masih perlu banyak belajar dan memahami satu sama lain," tulisnya dalam 50 Years RI-Sing Commemorative Book.

Usai kunjungan Presiden Joko Widodo ke Singapura untuk bertemu PM Lee Hsion Loong awal September lalu, kedua negara telah menyepakati sejumlah kerjasama, mulai dari rencana investasi hingga pengembangan hubungan pariwisata.

"Singapura setuju mendukung Indonesia untuk menjadi anggota tidak tetap DK PBB. Kita juga berencana membangun Kendal Industrial Park sebagai wadah pengembangan industri padat karya, serta kerjasama rute pariwisata kapal pesiar dan yacht dari Singapura - Indonesia," ujar sang dubes merangkum sejumlah kesepakatan kerja sama teranyar antara kedua negara.

Negeri eks-persemakmuran Inggris itu juga berencana untuk melakukan investasi ratusan juta dollar untuk mengembangkan proyek destinasi wisata di Pulau Toba, Sumatera Utara. Serta membantu PLN dalam pembangunan gardu pembangkit listrik 35.000 giga watt.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Singapura atau Republik Singapura terletak di bagian Tenggara Asia dan dikenal dengan ikon Patung Singa.
    Singapura atau Republik Singapura terletak di bagian Tenggara Asia dan dikenal dengan ikon Patung Singa.

    Singapura

  • salah satu negara yang dilintasi dengan garis khatulistiwa. Negara ini memiliki Batik sebagai ikon budayanya.
    salah satu negara yang dilintasi dengan garis khatulistiwa. Negara ini memiliki Batik sebagai ikon budayanya.

    Indonesia

Video Terkini