Sukses

Tak Bisa Nyanyikan Lagu Kebangsaan Malaysia, Wanita Ini Ditangkap

Wanita ini bersikeras mengaku sebagai warga Malaysia. Ia akhirnya dibekuk karena tak bisa menyanyikan lagu kebangsaan Negeri Jiran.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Seorang wanita berusia 20 tahun bersikeras mengaku sebagai warga Malaysia saat penggerebekan pihak imigrasi. Namun ia akhirnya ditangkap gara-gara gagal menyanyikan lagu kebangsaan Negeri Jiran.

Seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (12/10/2017), Departemen Imigrasi Malaysia tengah melakukan penyisiran terhadap imigran ilegal di sebuah blok flat di Pudu pada Rabu 11 Oktober 2017 malam, ketika wanita tersebut berusaha menghindari penangkapan. 

Wanita itu mulai 'berakting' dengan duduk di ambang pintu flat dan bersikeras mempertahankan diri, mengaku sebagai warga Negeri Jiran. Meski saat itu, ia tak bisa menunjukkan bukti dokumen.

Dia juga mengklaim memerlukan rawat inap karena tengah hamil.

Ketika petugas memintanya untuk membuktikan kewarganegaraannya dengan menyanyikan lagu kebangsaan 'Negaraku', dia tidak bisa sehingga ia akhirnya ditangkap.

"Dari 21 orang yang ditangkap di flat Pudu, 18 di antaranya adalah warga negara Myanmar, satu lainnya dari Indonesia, Pakistan, dan India," ujar Direktur Jenderal Imigrasi Mustafar Ali.

Ini bukan pertama kalinya seseorang diminta menyanyikan lagu kebangsaan Malaysia sebagai bukti kewarganegaraan.

Sebelumnya, menurut The Star, pekerja asing ilegal yang mengaku sebagai penduduk Malaysia dalam pemeriksaan petugas imigrasi pada 24 Mei 2017 juga ditangkap karena tak dapat menyanyikan Negaraku.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pura-Pura Melamar Kerja

Ulah konyol para pelanggar aturan negara juga pernah terjadi di Massachussetts, Amerika Serikat.

Saat itu, seorang tersangka tindak pidana yang sedang kabur dari kejaran polisi, mencoba menipu petugas dengan berpura-pura melamar kerja.

Pria berusia 26 tahun tersebut, Jose Jiminez, melarikan diri dari kejaran polisi pada 12 September 2017. Ia meninggalkan mobil yang dipakainya untuk kabur, lalu dengan tenang memasuki Osprey Wireless, sebuah toko telepon genggam di Massachussetts.

Dikutip dari theladders.com pada 16 September 2017, seperti tertera dalam laporan polisi dan rekaman CCTV, Jiminez disebut-sebut menanyakan lowongan pekerjaan di toko.

Jeff Maron, pemilik Osprey Wireless, kemudian sempat mengajak pemuda itu masuk ke kantor untuk mengisi formulir lamaran dan mulai melakukan wawancara.

"Saya tidak menyangka betapa dekatnya kami pada bahaya…Dia amat sangat tenang," kata Maron kepada WBZ-TV.

Sementara itu pihak kepolisian sudah mengelilingi luar toko. Helikopter dan anjing-anjing pelacak pun turut diterjunkan, demikian menurut laporan WBZ-TV.

Jiminez sudah diburu sejak pekan lalu karena menabrak petugas negara bagian. Kala itu, ia sedang melarikan diri dari pelanggaran lalu lintas.

Bryan Carpenter, seorang rekan Jimenez, mengarahkan polisi ke kantor toko. Jiminez pun akhirnya diringkus.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.